Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Disabilitas di Lumajang Jadi Korban Pemerkosaan, Baru Diketahui Setelah Melahirkan

Kompas.com - 02/04/2024, 22:51 WIB
Miftahul Huda,
Andi Hartik

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - SW (31), penyandang disabilitas asal Kecamatan Yosowilangun, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, tiba-tiba melahirkan seorang bayi pada Senin (1/4/2023).

Padahal, SW belum pernah menikah. Ditambah, selama 9 bulan terakhir, tidak ada tanda-tanda SW hamil.

Belakangan diketahui, SW menjadi korban pemerkosaan oleh warga tetangga desanya. Terduga pelaku berinisial M, juga warga Kecamatan Yosowilangun.

Sebagai informasi, SW merupakan penyandang disabilitas fisik. Kedua kakinya tidak ada dan hanya memiliki satu tangan.

Baca juga: Kakek di Lumajang Ditemukan Tewas Gantung Diri di Pohon Kopi

Kasbola, ayah SW mengatakan, pihak keluarga selama ini tidak mengetahui SW hamil. Sebab, tidak ada tanda-tanda kehamilan yang tampak.

Selain itu, SW tidak pernah bercerita bahwa dirinya telah diperkosa seseorang. Alasannya, SW sempat diancam oleh pelaku akan digorok lehernya apabila berani bersuara.

“Selama sembilan bulan mengandung, tanda-tanda kehamilan tidak ditemukan sama sekali. Keluhan putri saya paling hanya pusing saja,” jelasnya.

Baca juga: Macet 2 Jam gara-gara Truk Mundur di Tanjakan Lumajang

Menurut Kasbola, pelaku diduga melancarkan aksinya saat SW sendirian di rumah.

Pasalnya, setiap hari SW selalu sendirian mulai pagi hingga sore hari karena Kasbola harus bekerja di sawah.

“Jadi, kondisi rumah ini kan kosong saat pagi hingga sore hari karena saya harus bekerja di sawah, hanya ada putri saya yang tinggal sendiri,” tambah Kasbola.

Terduga pelaku, kata Kasbola, sempat berdalih aksi bejatnya telah mendapat izin dari Kasbola. Selain itu, ia juga mengaku melakukan hubungan terlarang dengan SW atas dasar sama-sama mau.

“Pelaku ini sempat mengaku mendapat izin dari saya, dan melakukan hubungan itu anak saya juga sama-sama mau. Padahal saat itu saya sedang tidak di rumah dan putri saya ini mendapat ancaman,” bantahnya.

Ketua Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kabupaten Lumajang, Ali Muslimin mengatakan, ia akan terus mengawal kasus ini hingga pelaku benar-benar diproses secara hukum. Terlebih, korban nantinya akan berjuang untuk membesarkan sang buah hati.

“Kejadian ini jangan sampai tidak mendapat keadilan lagi, sehingga harus digiring oleh aparat hingga tuntas dan pelaku mendapat ganjaran setimpal atas tindakannya,” tegas Muslimin yang juga ikut mendampingi korban.

Muslimin menambahkan, saat ini terduga pelaku sudah diamankan oleh polisi dan kasusnya sudah diurus.

"Saat ini di Polsek, makanya kita kawal supaya ini tidak luput lagi seperti yang kejadian lalu pelakunya tidak bisa dihukum katanya," lanjutnya.

Humas Polres Lumajang Ipda Sugiarto mengatakan, pihaknya akan mengkonfirmasi ulang kepada unit PPA Satuan Reskrim Polres Lumajang mengenai kasus tersebut.

"Besok saya konfirmasi ke kanit PPA nggih," ucapnya singkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dua Pejabat di DPRD Madiun Diperiksa terkait Kasus Korupsi Dana Aspirasi Rp 1,5 Miliar

Dua Pejabat di DPRD Madiun Diperiksa terkait Kasus Korupsi Dana Aspirasi Rp 1,5 Miliar

Surabaya
Pria di Pasuruan Protes Kehilangan 2 Testis Usai Operasi Prostat, RS Klaim Sesuai Prosedur

Pria di Pasuruan Protes Kehilangan 2 Testis Usai Operasi Prostat, RS Klaim Sesuai Prosedur

Surabaya
Satu Pasangan Jalur Independen Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang Tak Lolos Verifikasi

Satu Pasangan Jalur Independen Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang Tak Lolos Verifikasi

Surabaya
Kisah Wanita Kuli Panggul di Pasar Surabaya Bisa Berangkat Haji

Kisah Wanita Kuli Panggul di Pasar Surabaya Bisa Berangkat Haji

Surabaya
Wali Kota Eri Cahyadi Kembali Tegaskan Larangan Sekolah di Surabaya Study Tour ke Luar Daerah

Wali Kota Eri Cahyadi Kembali Tegaskan Larangan Sekolah di Surabaya Study Tour ke Luar Daerah

Surabaya
Sepeda Motor di Banyuwangi Terbakar setelah 'Ngangsu' BBM

Sepeda Motor di Banyuwangi Terbakar setelah "Ngangsu" BBM

Surabaya
Pemprov Jatim soal Pengosongan Rusunawa Gunungsari Surabaya: Penghuni Tak Mau Bayar Sewa

Pemprov Jatim soal Pengosongan Rusunawa Gunungsari Surabaya: Penghuni Tak Mau Bayar Sewa

Surabaya
Diusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya, Warga Terancam Tak Punya Tempat Tinggal

Diusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya, Warga Terancam Tak Punya Tempat Tinggal

Surabaya
Rumah Warga Trenggalek Ditaburi Kotoran Kambing, Bhabinkamtibmas Turun Tangan

Rumah Warga Trenggalek Ditaburi Kotoran Kambing, Bhabinkamtibmas Turun Tangan

Surabaya
Pantai Ngalur di Tulungagung: Daya Tarik, Lokasi, dan Rute

Pantai Ngalur di Tulungagung: Daya Tarik, Lokasi, dan Rute

Surabaya
Ramai soal UKT Universitas Brawijaya, Wakil Rektor Sebut Sudah Sesuai Regulasi

Ramai soal UKT Universitas Brawijaya, Wakil Rektor Sebut Sudah Sesuai Regulasi

Surabaya
Cerita Tukang Ojek di Malang Rutin Menabung sejak 1998 hingga Bisa Melaksanakan Ibadah Haji

Cerita Tukang Ojek di Malang Rutin Menabung sejak 1998 hingga Bisa Melaksanakan Ibadah Haji

Surabaya
Pengakuan Warga yang Terusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya: Nunggak 2 Tahun dan Tak Boleh Nyicil

Pengakuan Warga yang Terusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya: Nunggak 2 Tahun dan Tak Boleh Nyicil

Surabaya
Polisi Amankan Puluhan Kayu Jati Ilegal dan 3 Pelaku Pencuri Kayu di Inhutani Ngawi

Polisi Amankan Puluhan Kayu Jati Ilegal dan 3 Pelaku Pencuri Kayu di Inhutani Ngawi

Surabaya
Mantan Kades di Malang Ditangkap atas Kasus Korupsi DD Rp 646 Juta

Mantan Kades di Malang Ditangkap atas Kasus Korupsi DD Rp 646 Juta

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com