Painah berani mengambil risiko merugi karena dia menyadari konsekuensi sebagai produsen lempeng.
Baca juga: Terpuruk Selama 2 Tahun akibat Pandemi, Pengrajin Kostum Karnaval di Malang Mulai Kebanjiran Pesanan
Dia mengaku akan ada masanya beras turun dan waktunya dia mendapatkan keuntungan lebih.
"Tahun 2004, harga beras untuk bahan lempeng cuma Rp 2.000. Makanya saya berani buka usaha sendiri karena sebelumnya kerja sama tetangga."
"Untungnya ya bisa menyekolahkan dan menguliahkan 2 anak saya. Sekarang 1 sudah sarjana 1 masih SMA,” jelasnya.
Pada Bulan Ramadhan, dia mengaku ada peningkatan permintaan lempeng, Meski demikian, Painah tak bisa menaikkan harga.
Ia tetap bersyukur karena dengan banyaknya pembeli kerugian yang dia alami tak seberapa banyak.
“Lebih banyak kembali modal, tapi di bulan Ramadhan saya bisa menjual lebih mahal Rp 5.000 kepada pembeli."
"Kalau pedagang tetap 150 biji harganya Rp 25.000 kalau pembeli ke sini saya jual Rp 30.000. Lumayan ramai bulan puasa,” ucapnya.
Selain harga beras mahal, kebutuhan kayu bakar selama Bulan Ramadhan juga naik. Biasanya dia membayar Rp 400.000 untuk satu pikap tetapi kini harus mengeluarkan Rp 500.000.
“Ini cuacanya sering hujan jadi lempeng harus dioven dengan kayu bakar. Kalau tidak begitu, tidak bisa digoreng. Kebutuhan kayu bajar akhir-akhir ini juga naik,” katanya.
Sayangnya tidak ada bantuan bagi pengraijn lempeng di Magetan untuk bisa mendapatkan beras bahan lempeng yang lebih murah.
Meski demikian, Painah mengaku masih akan menggeluti pekerjananya sebagai pembuat lempeng pada usianya yang kian senja.
“Tetap akan membuat lempeng nanti meski saat ini sulit, Semoga harga beras segera turun."
"Karena dari pekerjaan ini masih ada yang menggantungkan hidup baik untuk pekerja maupun pedagang keliling yang mengambil lempeng di sini."
"Mereka juga butuh penghidupan apalagi tak lama lagi Lebaran,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.