Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemagaran Akses Jalan oleh Tetangga di Malang Berakhir Damai

Kompas.com - 22/03/2024, 17:17 WIB
Nugraha Perdana,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Persoalan tetangga yang hendak membangun pagar pada akses jalan rumah warga di Kelurahan Merjosari, Kota Malang, Jawa Timur bernama Joko Ismoyo berujung damai.

Pihak kelurahan bersama aparat setempat telah melakukan mediasi.

Baca juga: Rumah Warga di Kota Malang Terancam Tidak Memiliki Akses Jalan Keluar-Masuk, Tetangga Hendak Bangun Pagar

Lurah Merjosari Anton Vierra mengatakan, kedua belah pihak, baik keluarga Joko Ismoyo dan Sunardi telah berdamai.

Keluarga Sunardi batal menutup akses jalan ke rumah keluarga Joko Ismoyo dengan syarat menjaga ketertiban.

"Karena di rumah beliau (Joko Ismoyo) ada beberapa anak kos yang diduga membuat pemilik rumah atas nama Pak Sunardi tidak nyaman. Sehingga, disepakati, ketika ada tamu anak kos datang, mesin kendaraan harus dimatikan sebelum masuk di gang tersebut," kata Anton Vierra, Jumat (22/3/2024).

Baca juga: Maling Brankas di Ciracas Panjat Pagar dan Bobol Pintu Rumah Pakai Linggis

Permasalahan tersebut telah diselesaikan melalui mediasi di Kantor Kelurahan Merjosari pada Rabu (20/3/2024) malam. Anton mengatakan, legalitas tanah yang digunakan untuk akses jalan tersebut adalah milik Sunardi.

Hal itu, dipastikan oleh pihaknya setelah melakukan kroscek di Badan Pertanahan Nasional (BPN). Sehingga, pihak keluarga Sunardi sempat bersikeras memutuskan hendak menutup akses jalan tersebut.

Baca juga: Longsor Terjadi di Sendangmulyo Semarang, Satu Mobil Terperosot dan Akses Jalan Terputus

"Sudah kami kroscek, sesuai sertifikat itu, informasi dari BPN melalui Pokmas yang mengurusi PTSL kemarin. Untuk yang pak Joko, kemarin baru ikut PTSL dan sertifikatnya sudah ada hanya sampai tembok, tidak sampai jalan," katanya.

Sebelumnya diberitakan, rumah milik Joko Ismoyo (65) yang berada di Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur terancam tidak memiliki akses jalan keluar-masuk. Pasalnya, tetangganya hendak membbuat pagar pada akses jalan yang hanya muat untuk sepeda motor itu.

Saat dikonfirmasi, Joko Ismoyo mengatakan, bahwa keluarganya tidak mengetahui apa yang melatarbelakangi tetangga depan rumahnya berinisial SN melakukan hal itu. Sebab, awalnya tidak ada komunikasi sama sekali.

"Jadi, Minggu (17/3/2024) pagi kemarin, tetangga depan itu ada tukang menggali akses jalan ini. Jalan ini kan akses satu-satunya menuju rumah saya dan bagian dari fasilitas umum," kata Joko, Senin (18/3/2024).

Terlihat di lokasi tersebut, terdapat puluhan bata ringan serta beberapa besi beton pada Senin (18/3/2024). Selain itu, juga sudah ada 3 galian di akses jalan sepanjang 7 meter tersebut.

Lubang galiannya itu tampak besar, hingga keluarganya dan beberapa mahasiswa yang kos di rumahnya resah. Meski pondasi belum terpasang, namun galian pada akses jalan tersebut saat ini mengganggu aktivitas keluar-masuk rumah Joko Ismoyo.

Baca juga: Sempat Tak Kondusif, Mediasi antara Pesantren Khoirur Rooziqiin dan Warga Dilakukan Dua Kali

"Kesulitan untuk mengeluarkan sepeda motor, parkirnya di depan sana, dan mahasiswa yang kos terpaksa berjalan kaki dulu," katanya.

Dia juga merasa kebingungan adanya kejadian tersebut, karena dianggapnya selama beberapa tahun tidak ada masalah.

Kemudian, dirinya menghubungi Ketua RT setempat, dan sempat terjadi mediasi dari kedua belah pihak serta meminta agar pengerjaan tidak dilanjutkan.

Pengerjaan tersebut sempat berhenti, tetapi pada Minggu (17/3/2024) siang dilanjutkan kembali. Selanjutnya, pada Senin (18/3/2024) ini, pihak Kelurahan dan Bhabinkamtibmas mencoba memediasi kedua belah pihak.

"Dalam mediasi pertama, juga tidak ada titik temu. Nanti dalam waktu dekat ini, dilakukan mediasi lebih lanjut di kantor kelurahan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

299 Calon Jemaah Haji Asal Situbondo Batal Berangkat Tahun Ini karena Tak Lunasi BPIH

299 Calon Jemaah Haji Asal Situbondo Batal Berangkat Tahun Ini karena Tak Lunasi BPIH

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek 'Guru Tugas'

Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek "Guru Tugas"

Surabaya
Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Surabaya
Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Surabaya
Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Surabaya
Gantikan Gus Muhdlor, Plt Bupati Sidoarjo Akan Evaluasi Kebijakan

Gantikan Gus Muhdlor, Plt Bupati Sidoarjo Akan Evaluasi Kebijakan

Surabaya
Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Surabaya
Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Surabaya
Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Surabaya
Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Surabaya
Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Surabaya
Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Surabaya
Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com