Salin Artikel

Pemagaran Akses Jalan oleh Tetangga di Malang Berakhir Damai

Pihak kelurahan bersama aparat setempat telah melakukan mediasi.

Lurah Merjosari Anton Vierra mengatakan, kedua belah pihak, baik keluarga Joko Ismoyo dan Sunardi telah berdamai.

Keluarga Sunardi batal menutup akses jalan ke rumah keluarga Joko Ismoyo dengan syarat menjaga ketertiban.

"Karena di rumah beliau (Joko Ismoyo) ada beberapa anak kos yang diduga membuat pemilik rumah atas nama Pak Sunardi tidak nyaman. Sehingga, disepakati, ketika ada tamu anak kos datang, mesin kendaraan harus dimatikan sebelum masuk di gang tersebut," kata Anton Vierra, Jumat (22/3/2024).

Permasalahan tersebut telah diselesaikan melalui mediasi di Kantor Kelurahan Merjosari pada Rabu (20/3/2024) malam. Anton mengatakan, legalitas tanah yang digunakan untuk akses jalan tersebut adalah milik Sunardi.

Hal itu, dipastikan oleh pihaknya setelah melakukan kroscek di Badan Pertanahan Nasional (BPN). Sehingga, pihak keluarga Sunardi sempat bersikeras memutuskan hendak menutup akses jalan tersebut.

"Sudah kami kroscek, sesuai sertifikat itu, informasi dari BPN melalui Pokmas yang mengurusi PTSL kemarin. Untuk yang pak Joko, kemarin baru ikut PTSL dan sertifikatnya sudah ada hanya sampai tembok, tidak sampai jalan," katanya.

Sebelumnya diberitakan, rumah milik Joko Ismoyo (65) yang berada di Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur terancam tidak memiliki akses jalan keluar-masuk. Pasalnya, tetangganya hendak membbuat pagar pada akses jalan yang hanya muat untuk sepeda motor itu.

Saat dikonfirmasi, Joko Ismoyo mengatakan, bahwa keluarganya tidak mengetahui apa yang melatarbelakangi tetangga depan rumahnya berinisial SN melakukan hal itu. Sebab, awalnya tidak ada komunikasi sama sekali.

"Jadi, Minggu (17/3/2024) pagi kemarin, tetangga depan itu ada tukang menggali akses jalan ini. Jalan ini kan akses satu-satunya menuju rumah saya dan bagian dari fasilitas umum," kata Joko, Senin (18/3/2024).

Terlihat di lokasi tersebut, terdapat puluhan bata ringan serta beberapa besi beton pada Senin (18/3/2024). Selain itu, juga sudah ada 3 galian di akses jalan sepanjang 7 meter tersebut.

Lubang galiannya itu tampak besar, hingga keluarganya dan beberapa mahasiswa yang kos di rumahnya resah. Meski pondasi belum terpasang, namun galian pada akses jalan tersebut saat ini mengganggu aktivitas keluar-masuk rumah Joko Ismoyo.

"Kesulitan untuk mengeluarkan sepeda motor, parkirnya di depan sana, dan mahasiswa yang kos terpaksa berjalan kaki dulu," katanya.

Dia juga merasa kebingungan adanya kejadian tersebut, karena dianggapnya selama beberapa tahun tidak ada masalah.

Kemudian, dirinya menghubungi Ketua RT setempat, dan sempat terjadi mediasi dari kedua belah pihak serta meminta agar pengerjaan tidak dilanjutkan.

Pengerjaan tersebut sempat berhenti, tetapi pada Minggu (17/3/2024) siang dilanjutkan kembali. Selanjutnya, pada Senin (18/3/2024) ini, pihak Kelurahan dan Bhabinkamtibmas mencoba memediasi kedua belah pihak.

"Dalam mediasi pertama, juga tidak ada titik temu. Nanti dalam waktu dekat ini, dilakukan mediasi lebih lanjut di kantor kelurahan," katanya.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/03/22/171717578/pemagaran-akses-jalan-oleh-tetangga-di-malang-berakhir-damai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke