Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jejak Kontroversi Samsudin Pembuat Konten "Bertukar Pasangan" di Blitar

Kompas.com - 09/03/2024, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Samsudin, pemilik Pondok Pesantren Nuswantoro di Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur ditetapkan sebagai tersangka setelah video "Tukar Pasangan", viral di media sosial.

Dalam video yang diduga diunggah pada akhir Februari 2024, Samsudin yang memerankan diri sebagai ulama atau kiai mengatakan bahwa bertukar pasangan ataupun bertukar istri di kalangan jemaah diperbolehkan atas dasar suka sama suka.

Dalam kasus video viral "Tukar Pasangan", polisi menetapkan tiga tersangka. Selain Samsudin, juga FB selaku kameraman dan FK selaku editor video, juga ditetapkan sebagai tersangka.

Baca juga: Samsudin Ditahan, Pesulap Merah Kirim Karangan Bunga ke Polda Jatim

Usai menjalani pemeriksaan di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jatim, Selasa (5/3/2024) sore, Samsudin mengaku ikhlas dengan kasus hukum yang menimpanya.

Dikawal penyidik polisi, Samsudin yang mengenakan pakaian tahanan berwarna biru dan berkopyah putih, sempat mengangkat jempolnya kepada wartawan.

"Saya senang dipenjara jika ini memang sudah takdir bagi saya," jelas dia.

Tak hanya konten "Tukar Pasangan", berikut jejak kontroversi Samsudin yang dirangkum oleh Kompas.com.

Bersiteru dengan Pesulap Merah

Karangan bunga yang dikirim pesulap merah ke Polda Jatim.KOMPAS.COM/ACHMAD FAIZAL Karangan bunga yang dikirim pesulap merah ke Polda Jatim.
Samsudin sempat berseteru dengan YouTuber muda yang dikenal dengan Pesulap Merah pada pertengahan tahun 2022.

Kala itu Pesulap Merah membuat pernyataan jika kemampuan spiritual Samsudin hanya tipu daya. Pernyataan itu muncul karena Samsudin banyak mengunggah rekaman praktik pengobatannya di akun Youube.

Bahkan pria yang memiliki nama asli Marcel Radhival sempat mendatangi padepkan milik Samsudin yang ada di Blitar.

Perseteruan antara Pesulap merah dan Gus Samsudin menyeret warga serta Desa Rejowinangun, Blitar.

Baca juga: Jadi Tersangka Kasus Video Viral Tukar Pasangan, Samsudin: Saya Ikhlas

Ratusan warga Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur menggeruduk padepokan milik Samsudin pada Minggu (31/7/2022).

Warga yang datang menggeruduk meminta agar praktik pengobatan spiritual itu ditutup.

Selain karena kegaduhan di media sosial, warga juga menuntut penutupan padepokan itu karena menganggap praktik perdukunan beragama yang dijalankan Samsudin selama ini telah merugikan banyak orang.

Warga sependapat dengan tudingan Pesulap Merah bahwa Gus Samsudin tidak benar-benar memiliki kemampuan pengobatan secara spiritual.

Warga dan Samsudin akhirnya mengikuti mediasi di kantor Polsek Kademangan (Lodaya Barat). Pada mediasi tersebut, kata dia, disepakati padepokan Gus Samsudin ditutup untuk sementara.

"Gus Samsudin tidak bersedia jika penutupan padepokan permanen," ujar Kepala Desa Rejowinangun Bhagas Wigasto, Senin (1/8/2022).

Baca juga: Fakta di Balik Video Bertukar Pasangan yang Dibuat Samsudin di Blitar

Dapat gelar Kanjeng Tumenggung dari Keraton Solo

Samsudin dijemput polisi untuk diperiksa di Mapolda Jatim, Kamis (29/2/2024).KOMPAS.COM/ACHMAD FAIZAL Samsudin dijemput polisi untuk diperiksa di Mapolda Jatim, Kamis (29/2/2024).
Samsudin mendapatkan gelar Kanjeng Tumenggung (KRT) dari Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Solo pada November 2022.

Gelar bangsawan untuk Samsudin itu diberikan langsung oleh Ketua LDA, GKR Wandansari Koes Moertiyah atau Gusti Moeng.

Sebelumnya, Samsudin telah mendapat gelar dari Keraton Solo, yakni Raden Tumenggung Samsudin Condrodipo.

Dengan adanya anugerah baru ini, gelar bangsawan Samsudin menjadi Kanjeng Raden Tumenggung Samsudin Condronegoro.

Ketua Paguyuban Kawula Keraton Surakarta (Pokoso) Pusat, KPH Eddy Wirabhumi mengatakan, pihak yang pertama kali mengusulkan pemberian gelar kepada Samsudin adalah Pokoso Malang.

Baca juga: Alasan LDA Keraton Solo Beri Gelar Kanjeng Raden Tumenggung kepada Gus Samsudin: Dia Tokoh Masyarakat

Eddy menyatakan, pemberian gelar bangsawan kepada seseorang bisa dilakukan meski tanpa izin Raja Pakubuwono XIII.

"Ini gelar dari Keraton Solo melalui LDA yang diajukan oleh Pokoso Malang, tidak ada kaitan dengan raja dan tidak perlu izin raja," jelasnya.

Ada wanita meninggal di padepokan Samsudin

Samsudin menemui pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar guna mengklarifikasi kasus warga Kota Blitar yang ditemukan meninggal di toilet Pondok Pesantren Nuswantoro, Jumat (15/12/2023)Dok. Dinkes Kabupaten Blitar Samsudin menemui pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar guna mengklarifikasi kasus warga Kota Blitar yang ditemukan meninggal di toilet Pondok Pesantren Nuswantoro, Jumat (15/12/2023)
SWT (59), perempuan asal Surabaya, Jawa Timur ditemukan meninggal di toilet pengobatan alternatif di Kabupaten Blitar, Jawa Timur pada Senin (11/12/2023) malam.

Pengobatan alternatif itu adalah Pondok Nuswantoro milik Samsudin yang dulunya dikenal dengan nama Padepokan Nur Dzat Sejati yang berada di Desa Rejowinangun, Blitar.

SWT diketahui pamit ke keluarganya untuk berobat di pengobatan alternatif milik Gus Samsudin pada Sabtu (9/12/2023).

Namun hingga Senin (11/12/2023), SWT tak kunjung pulang ke rumah. Pihak keluarga yang khawatir lalu mendatangi pengobatan milik Gus Samsudin.

Dalam buku tamu, korban diketahui datang ke lokasi pada hari Sabtu pagi. Namun setelah itu pihak pondok mengaku tak mengetahui lagi keberadaan korban.

Karena pihak pondok tak melapor ke polisi, maka pihak keluarga pun membuat laporan ke Polsek Lodoyo Barat.

Baca juga: Kronologi Pasien Meninggal di Toilet Pondok Nuswantoro Milik Gus Samsudin di Blitar, 3 Hari Tak Pulang

Polisi yang datang ke lokasi langsung memeriksa CCTV dan diketahui SWT sempat mengikuti terapi pada Sabtu malam sekitar pukul 20.44 WIB.

Setelah itu SWT terekam masuk ke dalam kamar mandi. Polisi pun melakukan pengecekan kamar mandi di area pondok yang ternyata dalam kondisi terkunci dari dalam.

Saat pintu didobrak, SWT ditemukan tewas dalam kondisi terlentang.

Terkait kasus tersebut, Kapolres Blitar AKBP Wiwit Adi Satria sempat mengaku heran dengan munculnya kembali pondok yang dikelo Samsudin.

Pasalnya Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar pada 2020 telah mencabut izin praktik pengobatan alternatif di ponpes yang dulu bernama Padepokan Nur Zat Sejati itu.

“Kita minta untuk komitmen ditegakkan aturan. Komitmen kita bersama-sama menjaga kalau misalnya di situ tidak diizinkan untuk membuka praktik berobat ya jangan dilanggar itu,” ujar dia, Jumat (29/12/2023).

“Dari Dinkes, dari Pemda terus memonitor. Jangan sampai kasus ini berulang, berulang dan berulang lagi,” tambahnya.

Baca juga: Dinas Kesehatan Klarifikasi ke Gus Samsudin soal Pasien yang Meninggal di Pondok Nuswantoro di Blitar

Baliho Samsudin diturunkan oleh Satpol PP

Personel Satpol-PP Kabupaten Blitar menurunkan baliho Samsudin yang terpasang di dekat salah satu padepokan Pondok Pesantren Nuswantoro di Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Rabu (6/3/2024)Dok. Satpol-PP Kabupaten Blitar Personel Satpol-PP Kabupaten Blitar menurunkan baliho Samsudin yang terpasang di dekat salah satu padepokan Pondok Pesantren Nuswantoro di Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Rabu (6/3/2024)
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kabupaten Blitar menurunkan baliho besar milik Samsudin di tiga titik di wilayah di Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Rabu (6/3/2024).

Pencopotan dilakukan atas desakan dari warga Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, tempat Pondok Pesantren Nuswantoro milik Samsudin berada.

Hal tersebut dijelaskan Plt Kepala Satpol-PP Kabupaten Blitar Agus Santosa.

"Penertiban baliho ini, usai adanya rapat koordinasi dengan warga. Mereka resah dan keberatan atas keberadaan baliho Samsudin," ujar Agus pada Rabu sore.

"Setelah dimusyawarahkan dan disepakati untuk diturunkan. Kami cek juga ke Dinas PTSP (pelayanan terpadu satu pintu) ternyata baliho-baliho itu tidak berizin," kata Agus.

Baca juga: Satpol PP Blitar Turunkan Baliho Samsudin atas Desakan Warga

Salah satu baliho yang diturunkan adalah yang terpasang pada dinding luar bangunan padepokan milik Samsudin.

Dua lainnya berada di pinggir jalan nasional yang menghubungkan Blitar dan Tulungagung.

Baliho-baliho itu memajang gambar dan teks yang sama, yakni gambar Samsudin dengan teks berbunyi "Gus Samsudin Jadab" dan gambar ulama dengan teks berbunyi "KH Syaikhuddin Rohman".

Selama proses pencopotan baliho, pihak Satpol-PP mendapatkan pengawalan dari sejumlah personel kepolisian.

Menurut Agus, warga tidak mau keberadaan baliho-baliho itu mengundang warga luar daerah datang ke Pondok Pesantren Nuswantoro untuk berobat, padahal Samsudin saat ini berada di tahanan Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur.

SUMBER: KOMPAS.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Nyabu, Sopir Truk Nyaris Tabrak Polisi Saat Dihentikan di Sidoarjo

Usai Nyabu, Sopir Truk Nyaris Tabrak Polisi Saat Dihentikan di Sidoarjo

Surabaya
10.000 Jemaat Ikuti Misa di Katedral Surabaya, Pesan Mewartakan Kebenaran

10.000 Jemaat Ikuti Misa di Katedral Surabaya, Pesan Mewartakan Kebenaran

Surabaya
5 Partai di Magetan Berkoalisi Usung Cabup-Cawabup di Pilkada 2024

5 Partai di Magetan Berkoalisi Usung Cabup-Cawabup di Pilkada 2024

Surabaya
Desa di Sumenep Beri Makan Lansia Tiap Hari, Sebagian Langsung Disuapi

Desa di Sumenep Beri Makan Lansia Tiap Hari, Sebagian Langsung Disuapi

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Gelapkan Barang Pelanggan, 3 Karyawan Perusahaan Ekspedisi di Situbondo Ditangkap

Gelapkan Barang Pelanggan, 3 Karyawan Perusahaan Ekspedisi di Situbondo Ditangkap

Surabaya
Wanita di Ngawi Meninggal Usai Cabut Gigi, Dinkes Periksa Dokter yang Menangani

Wanita di Ngawi Meninggal Usai Cabut Gigi, Dinkes Periksa Dokter yang Menangani

Surabaya
2.651 Jemaah Haji Asal Surabaya Divaksinasi Meningitis

2.651 Jemaah Haji Asal Surabaya Divaksinasi Meningitis

Surabaya
Pengangkut Sampah di Kota Malang Jadi Korban Tabrak Lari

Pengangkut Sampah di Kota Malang Jadi Korban Tabrak Lari

Surabaya
299 Calon Jemaah Haji Asal Situbondo Batal Berangkat Tahun Ini karena Tak Lunasi BPIH

299 Calon Jemaah Haji Asal Situbondo Batal Berangkat Tahun Ini karena Tak Lunasi BPIH

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek 'Guru Tugas'

Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek "Guru Tugas"

Surabaya
Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Surabaya
Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com