Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Histeris Lihat Anak Bungsunya Tercebur Selokan, Eviek: Anakku Mati Bu...

Kompas.com, 8 Maret 2024, 18:28 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - AEE (5) ditemukan tewas terbenam dalam selokan sedalam 1,5 meter di Jalan Kedurus IV Gang Baru, Kedurus, Karang Pilang, Surabaya, Kamis (7/3/2023) malam.

Anak bungsu Eviek Piscesty dan suaminya, Ervan Efendi itu, ditemukan di dalam selokan tanpa penutup berjarak lima meter dari depan kosan yang disewa keluarga.

Eviek, ibu korban berteriak histeris saat menjawab pertanyaan tetangganya yang berdatangan ke kosnya untuk menyampaikan duka cita. "Anakku mati bu...," kata Eviek sambil menangis.

Ninik (65), bibi korban bercerita tak ada saksi mata yang tahu kejadian yang membuat keponakannya tenggelam dan tewas di dalam selokan.

Berdasarkan keterangan ayah korban kepada Ninik, hari itu korban sedang tidur bersamanya. Tanpa sepengetahuan sang ayah, korban diduga terbang dan keluar dari kos.

Baca juga: Bocah 7 Tahun Tewas Usai Tercebur ke Saluran Air di Surabaya

Menurut Ninik, jarak pintu kos dengan gorong-gorong sangat dekat yakni tak sampai dua depan orang dewasa. Namun yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana korban bisa berada di dalam selokan.

Ninik berspekulasi keponakannya terjatuh dalam gorong-gorong di depan kos yang sedikit terbuka di bagian pinggir. Lalu tubuh korban terseret arus air selokan hingga ke selokan tanpa penutup di depan rumah tetangga.

"Iya mungkin. Enggak ada yang tahu jatuhnya dari gorong-gorong itu. Iya mungkin dari sini (sambil menunjuk lubang gorong-gorong depan rumah korban)," ujarnya, saat ditemui awak media di lokasi.

Ninik mengatakan tumbuh kembang keponakannya tak sama dengan balita seusianya. Selama ini AEE bergerak dengan cara menggeserkan tubuhnya di permukaan lantai.

"Iya (stunting). Badannya kurus. Aslinya usianya 5 tahun. Pertumbuhan dan perkembangannya enggak ada," kata nenek empat cucu itu.

Baca juga: Pengusaha Hiburan Malam Minta Pemkot Surabaya Beri Izin Buka Saat Ramadhan

Ia bercerita jasad korban ditemukan saat kakek korban, Eko Danu datang ke kosan pada jelang malam dan tak menemukan sang cucu.

Sementara ayah korban yang tidur, langsung terbangun saat tahu anak bungsunya tak ada di sampingnya. Mereka kemudian mencari AEE di berbagai sudut jalan di sekitar kos termasuk ke area sumur.

Karena tak kunjung ditemukan, kakek korban berinisiatif mencari ke area selokan tanpa penutup gorong-gorong di depan rumah tetangganya dengan menggunakan senter karena kondisi sudah malam.

Tak disangka, sang kakek menemukan cucunya tergeletak tak bergerak di dalam selokan. Ia pun berinisiatif untuk mengevakuasi tubuh sang cucu.

Baca juga: Dinkes Surabaya Catat 43 Kasus DBD di Awal Tahun 2024

Namun karena syok, Eko Danu pun pingsan sebelum mengangkat tubuh sang cucu. Evakuasi pun dilanjutkan oleh sang ayah. Namun setelah berhasil mengangkat tubuh anaknya di tepian, Ervan juga pingsan.

Halaman:


Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau