"Kakeknya mau ngangkat tubuh anaknya, langsung mau pingsan. Langsung, bapaknya sendiri yang ambil. Setelah diambil dipindahkan di sana, langsung semaput (pingsan). Jadi sama-sama semaput. Dan korban sudah tidak ada," jelasnya.
Mengetahui hal tersebut, warga pun memberikan bantuan dan membuat laporan ke polis.
Selama proses olah tempat kejadian perkara, ibu korban yang baru pulang dari bekerja sebagai buruh cuci di gerai laundry, hanya bisa menangis sembari menyandarkan kepalanya di tiang teras kosnya.
Ia mengaku tak tahu kronologi yang menewaskan anaknya. Saat kejadian, ia sedang bekerja sementara korban dijaga oleh sang ayah.
"Usianya 5 tahun. Laki-laki. Iya saya kerja. Aku enggak tahu jamnya. Anakku mati," ujar Eviek saat ditemui di kediamannya.
Baca juga: Jelang Lebaran, KA Mutiara Timur Relasi Banyuwangi-Surabaya Kembali Beroperasi
Hal yang sama juga disampaikan oleh ayahanda korban, Ervan Efendi yang mengaku tidak mengetahui pasti kronologi anaknya bisa keluar kosan.
"Waduh, mboten semerap kulo (saya tidak tahu). Anaknya ngosek-ngosek kalau bergerak. Enggak tahu masuk di lubang sini (depan rumah) atau sana (area selokan tanpa penutup). Jadi saya tadi mengambil anak saya di sana tadi," ujar Ervan Efendi di lokasi.
Sementara itu, Kapolsek Sawahan Polrestabes Surabaya Kompol A Risky Fardian Caropeboka membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan saat siang hari, kakek korban melihat cucunya sedang tidur di rumah.
Namun saat sore hari, keberadaan sang cucu tak diketahui.
"Kemudian dievakuasi oleh ayah korban Erfan Efendi dalam kondisi sudah meninggal dunia. Korban usia 5 tahun, namun belum bisa berjalan karena kondisi kelainan," ujar Risky.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Andhi Dwi Setiawan | Editor: Pythag Kurniati), Surya.co.id
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.