Pada Sabtu (24/2/2024) sekira pukul 02.00 WIB, para pelaku yang tergabung dalam tim 1 menjalankan aksinya dengan mencegat dan menghentikan truk boks bermuatan rokok tersebut. Setelah truk berhenti, tersangka SPR yang berperan sebagai anggota polisi lalu lintas turun dan menanyakan surat-surat kendaraan.
“Jadi ini motif tersangka yang berpura-pura sebagai anggota polantas lalu menanyakan surat-surat dari kendaraan tersebut disertai pernyataan bahwa kendaraan truk boks tersebut telah melanggar peraturan lalu lintas,” kata Ridwan.
Tak lama kemudian, pelaku lain berinisial YSF turun dari kendaraan mobil Toyota Avanza dan menghampiri pengemudi truk boks.
Pengemudi truk boks tersebut ditarik paksa oleh pelaku dan dimasukkan ke mobil Toyota Avanza dalam kondisi mata dan mulut ditutup lakban, tangan diikat lakban dan diborgol.
Selanjutnya, kata Ridwan, dua orang pelaku yang semula tergabung di dalam mobil Toyota Avanza warna silver berpindah kendaraan ke truk boks. Kedua kendaraan tersebut, yaitu truk boks dan Toyota Avanza melanjutkan perjalanan melalui jalan tol ke arah Jakarta.
Selanjutnya, tim 1 meneruskan perjalanan dan menurunkan pengemudi truk boks dalam kondisi tangan terikat serta mata dan mulut tertutup lakban di dekat Gerbang Tol Ciledug di wilayah Cirebon, Jawa Barat.
“Selanjutnya WW yang tergabung dalam tim 2 dengan pelaku yang mengemudikan truk boks membuat kesepakatan untuk menjual rokok yang ada di dalam truk boks tersebut. Setelah muatan kosong, truk boks tersebut ditinggalkan di pinggir jalan raya di wilayah Cirebon, Jawa Barat," jelasnya.
Ridwan mengatakan, rokok yang dijual sebanyak 219 karton dengan nominal sebesar Rp 840 juta. Namun, yang dibayarkan oleh EA selaku pembeli baru setengahnya, yaitu Rp 420 juta.
“Hasil penjualan tersebut dibagi oleh para pelaku, masing-masing memperoleh bagian sebesar Rp 60 juta. Pembagian uang dilakukan di kos tersangka WW,” kata Ridwan.
Tiga tersangka yang sudah ditangkap dijerat dengan Pasal 365 ayat (1), ayat (2) ke-1, ke-2 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan. Sesuai pasa itu para tersangka terancam degan hukuman penjara selama-lamanya 12 tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.