"Saya dikabari sudah meninggal," kata Gus Fatih.
Baca juga: Keluarga Tak Menyangka Sepupu Korban Ikut Aniaya Santri hingga Tewas di Kediri
Soal keterlibatan AF, sepupu Bintang juga diungkapkan Suyanti, ibu kandung korban.
Kepada Suyanti, AF mengakui ikut menganiaya Bintang. Selain itu AF juga mengaku bahwa jenazah Bintang sempat diletakkan di dalam asrama karena sempat ditolak oleh pihak rumah sakit.
Bahkan AF mengaku sempat mendampingi jenazah Bintang selama satu malam.
"Dia ngaku jenazah Bintang ini diinapkan dalam pondok dan ikut mendampingi selama satu malam. Pengakuan sepupu-sepupu seperti itu," ungkap Suyanti.
Selain itu dari AF, Suyanti tahu jika jenazah anaknya dibawa dengan cara dibopong oleh beberapa teman pondok, termasuk AF, ke rumah sakit menggunakan motor.
"Sempat dibawa ke rumah sakit boncengan pakai motor bareng temannya. Tapi ditolak karena sudah meninggal dunia," terang Suyanti.
Baca juga: Sepupu Korban Jadi Salah Satu Tersangka Tewasnya Santri di Ponpes Kediri
Suyanti pun kaget mendengar pengakuan dari keponakannya tersebut. Dia tak menyangka sepupu Bintang itu terlibat penganiayaan.
"Makanya saya kaget saat dengar pengakuan tersebut," terangnya.
Namun keponakannya tersebut tidak menyampaikan Bintang dibawa ke rumah sakit mana sehingga kemudian ditolak sesaat setelah meninggal dunia.
Hal yang mebuat Suyanti curiga adalah sebelum tiba ke rumah duka, rombongan pengantar jenazah Bintang sempat berhenti di kawasan Kalibaru, lebih dari satu jam.
Pihak keluarga curiga, rombongan pengantar jenazah anaknya itu sengaja berhenti sejenak untuk mengatur strategi menyamakan omongan sebelum sampai di rumah duka.
Keluarga awalnya percaya penyebab kematian korban karena terjatuh dari kamar mandi.
Baca juga: Kemenag Jatim Sebut Ponpes Tempat Santri Tewas Dianiaya Senior Tak Memiliki Izin
Namun kecurigaan muncul saat perwakilan pesantren tidak mengizinkan membuka kain kafan korban karena jenazah korban sudah disucikan.
"Pasti ada yang nggak beres. Makanya kami minta untuk dibuka kain kafannya. Apalagi ada ceceran darah," ungkap Suyanti.