Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Perancis Nyaris Dilecehkan di Bromo, Pemkab Probolinggo Minta Maaf

Kompas.com - 13/02/2024, 13:20 WIB
Ahmad Faisol,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Pemkab Probolinggo, Jawa Timur, meminta maaf atas peristiwa tidak menyenangkan yang dialami oleh wisatawan Bromo asal Perancis yang nyaris mengalami pelecehan seksual.

Hal itu ditegaskan oleh Plt Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Probolinggo Bambang Heri Wahjudi, Selasa (13/2/2024).

"Atas nama Pemerintah Kabupaten Probolinggo kami meminta maaf terhadap wisatawan asal Perancis tersebut. Mudah-mudahan peristiwa tersebut tidak terulang. Kami juga prihatin," kata Wahjudi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (13/2/2024).

Baca juga: WNA Perancis Mengaku Nyaris Dilecehkan di Bromo, Ini Penjelasan Kades

Menurut Wahjudi, kejadian tersebut langsung diselesaikan saat itu juga melalui mediasi yang dipimpin oleh Kades Ngadisari Sunaryono.

"Pemuda yang diadukan oleh bule Perancis tersebut merupakan warga Desa Ngadisari. Kemungkinan pemuda itu lalai. Pemuda tersebut sudah membuat pernyataan tertulis untuk tidak mengulangi perbuatannya. Bahkan dibina langsung oleh Kepala Desa Ngadisari," jelas Wahjudi.

Wahjudi meminta warga lokal dan pelaku wisata agar membantu dan melayani wisatawan asing, bukan malah mengganggu seperti kejadian tersebut.

"Kejadian seperti itu bisa mencoreng nama baik pemda, dunia wisata dan nama baik warga Tengger sendiri," tukas Wahjudi.

Sesungguhnya, kata Wahjudi, Pemkab Probolinggo sering menggelar bimbingan teknis bagi guide atau pemandu wisata agar bisa melayani wisatawan dengan baik. Dalam bimtek tersebut dibekali standar pelayanan bagi wisatawan Bromo, termasuk wisatawan asing.

"Dan, sepertinya pemuda yang dikeluhkan bule Perancis tersebut tidak pernah ikut bimtek yang digelar Pemkab Probolinggo," ujar Wahjudi.

Selanjutnya pemuda yang bersangkutan akan diikutkan dalam bimtek yang akan digelar kembali di masa berikutnya untuk dapat pembekalan.

Saat ditanya apakah ada rencana mengirimkan surat permohonan maaf kepada Kedutaan Besar Perancis, Wahjudi menegaskan bahwa kedua belah pihak sudah berdamai.

"Pemuda warga Ngadisari sudah meminta maaf dan wisatawan asing tersebut juga sudah memaafkan. Artinya masalah itu sudah selesai dan klir. Kami juga heran ini kok kemudian viral sekarang ini. Padahal kejadiannya selain sudah selesai, juga sudah lama, sekitar 12 Januari 2024 lalu. Bahkan pihak TNI terlibat dalam mediasi," pungkas Wahjudi.

Baca juga: Polda Sumbar Ambil Alih Kasus Dugaan Pelecehan oleh Ketua DPRD Solok, Korban Diperiksa

Diberitakan sebelumnya, viral di media sosial pengakuan seorang cewek bule asal Perancis yang nyaris dilecehkan seorang pemuda saat melakukan kemping di kawasan Bromo, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Dalam akun media sosialnya, cewek tersebut mengaku sebagai seorang bule yang suka nebeng atau melakukan aksi wisata dengan gratis tanpa mengeluarkan uang sepeser pun.

Saat kemping di Bromo, ia dibantu seorang pemuda lokal desa setempat. Cewek tersebut mengaku nyaris mendapatkan pelecehan seksual sehingga lari ke permukiman desa dan ditolong warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

Surabaya
10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

Surabaya
Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Surabaya
Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Surabaya
Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Surabaya
PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Surabaya
Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Surabaya
Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Surabaya
Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Surabaya
Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com