Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WNA Perancis Mengaku Nyaris Dilecehkan di Bromo, Ini Penjelasan Kades

Kompas.com, 13 Februari 2024, 11:28 WIB
Ahmad Faisol,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Viral di media sosial video pengakuan seorang cewek warga negara asing (WNA) asal Perancis yang nyaris dilecehkan seorang pemuda saat melakukan kemping di kawasan Bromo, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Dalam akun media sosialnya, cewek tersebut mengaku sebagai seorang WNA yang suka nebeng atau melakukan aksi wisata dengan gratis tanpa mengeluarkan uang sepeser pun.

Saat kemping di Bromo, ia dibantu seorang pemuda lokal desa setempat. Cewek tersebut mengaku nyaris mendapatkan pelecehan seksual sehingga lari ke pemukiman desa dan ditolong warga.

Baca juga: Polda Sumbar Ambil Alih Kasus Dugaan Pelecehan oleh Ketua DPRD Solok, Korban Diperiksa

Kepala Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Sunaryono membenarkan kejadian tersebut.

Peristiwa terjadi di sebuah bukit di kawasan Seruni Point, dan terjadi sekitar sebulan yang lalu.

"Iya benar, kejadiannya di sekitar kawasan Seruni Point sekitar sebulan yang lalu. Tapi kok ini viral di media sosial, padahal masalah sudah selesai saat dimediasi," kata Sunaryono saat dihubungi Kompas.com, Selasa (13/2/2024).

Sunaryono menyayangkan sikap WNA tersebut yang mengunggah peristiwa yang dialaminya ke media sosial karena kejadian tersebut sudah dimediasi dan berakhir damai. Sepakat tidak menuntut lebih jauh.

Pada saat kejadian, pihaknya langsung mengamankan cewek WNA itu dan memanggil pemuda tersebut ke balai desa dan langsung melakukan mediasi antara kedua pihak.

Baca juga: Mahasiswi Korban Pelecehan Payudara di Ngawi Alami Patah Tulang, Pelaku Pelajar SMK

Dalam mediasi tersebut keduanya sepakat berdamai, bahkan wisatawan WNA sudah memaafkan sedangkan pemuda yang bersangkutan juga berjanji tidak akan mengulangi lagi.

"Dalam mediasi tersebut penerjemah yang menguasai bahasa Perancis juga dihadirkan untuk melancarkan mediasi," ujar Sunaryono.

Setelah mediasi tersebut, WNA itu kemudian meninggalkan Bromo dan pemuda kembali ke rumahnya.

Situasi berjalan normal hingga kemudian Sunaryono dikagetkan dengan viralnya pengakuan WNA tersebut di media sosial saat ini.

Atas kejadian tersebut Sunaryono meminta warga Sesa Ngadisari untuk berhati-hati dan menjauhi perbuatan yang melanggar hukum serta perbuatan negatif lainnya.

Pemuda yang berselisih dengan WNA cewek tersebut merupakan warga Desa Ngadisari. Ia masih lajang dan berusia 24 tahun.

Sebagai kepala desa, pihaknya tidak mungkin bisa mengontrol satu-satu warganya, baik aktivitas sehari-hari, pergaulan, maupun aktivitasnya di media sosial.

Hanya saja dia berpesan agar selalu ramah dan memberikan yang terbaik kepada wisatawan di Bromo.

Baca juga: Video Viral, Pelaku Pelecehan Payudara Siswi SMK Ditangkap Setelah Jatuh Ditabrak Mobil

"Kami meminta agar warga lokal berhati-hati dan waspada jika ada wisatawan asing, sebab bisa saja wisatawan asing tersebut tidak hanya bertujuan untuk berwisata, bisa saja yang bersangkutan melakukan aksi intelijen atau tujuan lainnya," ujar Sunaryono.

Untuk wisatawan asing, lanjut Sunaryono, seharusnya juga berhati-hati kepada orang yang tidak dikenal.

"Sekali lagi kami tegaskan bahwa masalah itu sudah clear dan langsung dimediasi saat itu juga. Tapi ini kok masih berlanjut? Kok si bule tersebut masih mengunggah peristiwa itu di media sosialnya sehingga menjadi viral," pungkas Sunaryono. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau