Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Terjal Pengiriman Logistik Pemilu ke Pulau Terluar Sumenep, Tempuh 13 Jam Perjalanan Laut

Kompas.com, 11 Februari 2024, 21:10 WIB
Ach Fawaidi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SUMENEP, KOMPAS.com - Rafiqi Tanzil harap-harap cemas menunggu informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait prakiraan cuaca di perairan Masalembu, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Komisioner KPU Kabupaten Sumenep itu, harus memastikan pada Sabtu (3/2/2024) seluruh logistik pemilu akan didistribusikan ke pulau tersebut.

Baca juga: KM Putra Sumber Mas dengan 15 ABK Hilang Kontak di Perairan Pulau Masalembu Sumenep

Pulau Masalembu merupakan pulau terluar di Kabupaten Sumenep dengan jarak tempuh sekitar 12 jam perjalanan laut dari Pelabuhan Kalianget.

Jika cuaca tak bersahabat, perjalanan menuju Masalembu bisa lebih lama dari itu.

"Makanya kita harus memastikan kondisi cuaca baik, jika tidak, kita harus tunda pengiriman atau kita minta bantuan kapal milik TNI AL untuk pengiriman," kata Rafiqi, Jumat (2/2/2024) malam.

Baca juga: Warga Pulau Masalembu Sumenep Keluhkan Jadwal Kapal yang Tak Jelas, Khawatir Tak Bisa Mudik Lebaran

Seluruh logistik Pemilu untuk Kepulauan Masalembu akhirnya diputuskan untuk dikirim melalui kapal reguler yakni Sabuk Nusantara 92, Sabtu (9/2/2024).

Logistik yang dikirim ke Masalembu diangkut menggunakan lima truk dari gudang KPU Sumenep menuju pelabuhan.

Truk-truk selanjutnya menaiki kapal di Pelabuhan Kalianget Sumenep menuju Masalembu.

Baca juga: 2 Pesantren di Sumenep Dijadikan TPS Khusus, Santri Tak Harus Pulang Saat Pemilu

Berdasarkan data KPU Sumenep, terdapat 95 Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pemilu 2024 di Kecamatan Masalembu yang tersebar pada empat desa di tiga pulau.

Masing-masing Desa Masalima dan Sukajeruk di Pulau Masalembu, Desa Masakambing di Pulau Masakambing, dan Desa Karamian di Pulau Karamian.

Pulau-pulau tersebut, lanjut Rafiqi, secara geografis memang lebih dekat dengan pulau Kalimantan daripada Pulau Madura itu sendiri.

"Makanya untuk distribusi logistik pemilu ke Masalembu kita dahulukan, mengingat jarak tempuh yang berbeda dibandingkan dengan TPS lain di Sumenep," tuturnya.

Baca juga: Krisis Pangan di Masalembu Sumenep, DPRD Minta Kadis Sosial dan Kepala BPBD Dievaluasi

Ilustrasi Pemilu 2024. SHUTTERSTOCK/E. UTAMA Ilustrasi Pemilu 2024.

Untuk diketahui, Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 di Sumenep sebanyak 877.135 orang. Rincian 414.340 laki-laki dan 462.795 perempuan.

Mereka tersebar di 3.863 tempat pemungutan suara (TPS) pada 334 desa/kelurahan di 27 kecamatan.

Adapun Masalembu adalah salah satu kecamatan kepulauan terluar di Kabupaten Sumenep yang terdiri atas tiga pulau berpenghuni.

Yakni Pulau Masalembu terdiri dua desa, Pulau Masakambing terdiri satu desa, dan Pulau Karamian dengan satu desa.

"Jadi pengiriman ini harus betul-betul kita perhatikan, kita juga minta pengawalan dari Kepolisian," kata Rafiqi.

Baca juga: Puskesmas Masalembu Sepi Petugas Saat Jam Kerja, Dinkes Sumenep Didorong Beri Sanksi

Sementara itu, Ketua PPK Masalembu, Didik mengaku perjalanan laut dari Pelabuhan Kalianget ke Masalembu ditempuh sekitar 13 jam. Terlambat satu jam dari perkiraan di awal.

"Ada keterlambatan, mungkin kapal tidak secepat seperti biasanya," kata Didik.

Ia mengaku, kapal tiba di Masalembu pada pukul 20.30 WIB, selanjutnya melakukan bongkar muatan. Semua logistik Pemilu kemudian disimpan di sekretariat PPK Masalembu.

Kemudian, pada Minggu (4/2) sekitar pukul 01.00, melanjutkan perjalanan ke Desa/Pulau Karamian, Kecamatan Masalembu.

"Untuk yang Pulau Karamian langsung digeser menggunakan Sabuk Nusantara 92. kemudian untuk yang tiga desa atau Daratan Masalembu langsung disimpan di sekretariat PPK Masalembu," pungkasnya.

Baca juga: Distribusi Logistik Pemilu 2024 di Cianjur Terlambat Diduga akibat Pekerja Kelelahan

Polisi diberangkatkan lebih awal

Kapolres Sumenep, AKBP Henri Noveri Santoso memberangkatkan anggotanya lebih awal untuk mengawal proses pemilu di Kecamatan Kepulauan Masalembu.

Jumlah anggota yang diberangkatkan juga menggunakan Kapal Sabuk Nusantara 92 pada Sabtu (3/2/2024) itu sebanyak 32 personel dari Polres Sumenep dan BKO Brimob Polda Jatim sebanyak 28 personel.

"Kita Imbau kepada anggota untuk melaksanakan pengamanan dan kawal kotak surat suara bersama-sama aparat lainnya termasuk KPPS dari tempat penyimpanan di desa menuju dusun tempat lokasi TPS berada dan sekembalinya, serta pastikan kotak surat suara tersebut dalam kondisi aman," kata dia.

Baca juga: Distribusi Logistik Pemilu, KPU Bandar Lampung Pakai Jasa Ekspedisi

Henri mengatakan, di Kabupaten Sumenep pengaman pemilu memang terbagi jadi dua bagian wilayah. Yakni, wilayah yaitu daratan dan kepulauan.

Ia juga mengimbau, seluruh anggotanya untuk disiplin dalam menjalankan pengamanan pemilu 2024.

“Laksanakan tugas dengan penuh semangat, disiplin, tulus dan ikhlas sehingga pelaksanaan pengamanan tidak hanya berjalan dengan tertib, aman dan terkendali namun juga akan bernilai ibadah,” kata dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Surabaya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau