Salin Artikel

Jalan Terjal Pengiriman Logistik Pemilu ke Pulau Terluar Sumenep, Tempuh 13 Jam Perjalanan Laut

Komisioner KPU Kabupaten Sumenep itu, harus memastikan pada Sabtu (3/2/2024) seluruh logistik pemilu akan didistribusikan ke pulau tersebut.

Pulau Masalembu merupakan pulau terluar di Kabupaten Sumenep dengan jarak tempuh sekitar 12 jam perjalanan laut dari Pelabuhan Kalianget.

Jika cuaca tak bersahabat, perjalanan menuju Masalembu bisa lebih lama dari itu.

"Makanya kita harus memastikan kondisi cuaca baik, jika tidak, kita harus tunda pengiriman atau kita minta bantuan kapal milik TNI AL untuk pengiriman," kata Rafiqi, Jumat (2/2/2024) malam.

Seluruh logistik Pemilu untuk Kepulauan Masalembu akhirnya diputuskan untuk dikirim melalui kapal reguler yakni Sabuk Nusantara 92, Sabtu (9/2/2024).

Logistik yang dikirim ke Masalembu diangkut menggunakan lima truk dari gudang KPU Sumenep menuju pelabuhan.

Truk-truk selanjutnya menaiki kapal di Pelabuhan Kalianget Sumenep menuju Masalembu.

Berdasarkan data KPU Sumenep, terdapat 95 Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pemilu 2024 di Kecamatan Masalembu yang tersebar pada empat desa di tiga pulau.

Masing-masing Desa Masalima dan Sukajeruk di Pulau Masalembu, Desa Masakambing di Pulau Masakambing, dan Desa Karamian di Pulau Karamian.

Pulau-pulau tersebut, lanjut Rafiqi, secara geografis memang lebih dekat dengan pulau Kalimantan daripada Pulau Madura itu sendiri.

"Makanya untuk distribusi logistik pemilu ke Masalembu kita dahulukan, mengingat jarak tempuh yang berbeda dibandingkan dengan TPS lain di Sumenep," tuturnya.

Untuk diketahui, Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 di Sumenep sebanyak 877.135 orang. Rincian 414.340 laki-laki dan 462.795 perempuan.

Mereka tersebar di 3.863 tempat pemungutan suara (TPS) pada 334 desa/kelurahan di 27 kecamatan.

Adapun Masalembu adalah salah satu kecamatan kepulauan terluar di Kabupaten Sumenep yang terdiri atas tiga pulau berpenghuni.

Yakni Pulau Masalembu terdiri dua desa, Pulau Masakambing terdiri satu desa, dan Pulau Karamian dengan satu desa.

"Jadi pengiriman ini harus betul-betul kita perhatikan, kita juga minta pengawalan dari Kepolisian," kata Rafiqi.

Sementara itu, Ketua PPK Masalembu, Didik mengaku perjalanan laut dari Pelabuhan Kalianget ke Masalembu ditempuh sekitar 13 jam. Terlambat satu jam dari perkiraan di awal.

"Ada keterlambatan, mungkin kapal tidak secepat seperti biasanya," kata Didik.

Ia mengaku, kapal tiba di Masalembu pada pukul 20.30 WIB, selanjutnya melakukan bongkar muatan. Semua logistik Pemilu kemudian disimpan di sekretariat PPK Masalembu.

Kemudian, pada Minggu (4/2) sekitar pukul 01.00, melanjutkan perjalanan ke Desa/Pulau Karamian, Kecamatan Masalembu.

"Untuk yang Pulau Karamian langsung digeser menggunakan Sabuk Nusantara 92. kemudian untuk yang tiga desa atau Daratan Masalembu langsung disimpan di sekretariat PPK Masalembu," pungkasnya.

Polisi diberangkatkan lebih awal

Kapolres Sumenep, AKBP Henri Noveri Santoso memberangkatkan anggotanya lebih awal untuk mengawal proses pemilu di Kecamatan Kepulauan Masalembu.

Jumlah anggota yang diberangkatkan juga menggunakan Kapal Sabuk Nusantara 92 pada Sabtu (3/2/2024) itu sebanyak 32 personel dari Polres Sumenep dan BKO Brimob Polda Jatim sebanyak 28 personel.

"Kita Imbau kepada anggota untuk melaksanakan pengamanan dan kawal kotak surat suara bersama-sama aparat lainnya termasuk KPPS dari tempat penyimpanan di desa menuju dusun tempat lokasi TPS berada dan sekembalinya, serta pastikan kotak surat suara tersebut dalam kondisi aman," kata dia.

Henri mengatakan, di Kabupaten Sumenep pengaman pemilu memang terbagi jadi dua bagian wilayah. Yakni, wilayah yaitu daratan dan kepulauan.

Ia juga mengimbau, seluruh anggotanya untuk disiplin dalam menjalankan pengamanan pemilu 2024.

“Laksanakan tugas dengan penuh semangat, disiplin, tulus dan ikhlas sehingga pelaksanaan pengamanan tidak hanya berjalan dengan tertib, aman dan terkendali namun juga akan bernilai ibadah,” kata dia.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/02/11/211028278/jalan-terjal-pengiriman-logistik-pemilu-ke-pulau-terluar-sumenep-tempuh-13

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com