"Kita ambil jalan lalu kita ambil tengahnya Rp 220 per lembar. Rp 220 kali 500 jadinya Rp 110.000 per kardus. Ini karena terpaksa, karena masih sangat jauh sekali," katanya.
Sementara itu, Kordinator tenaga sortir dan lipat, Supriadi mengatakan, sebenarnya tidak ada permasalahan terkait nilai gaji. Ini hanya miskomunikasi.
"Memang namanya manusia itu tidak luput dengan kesalahan, jadi di antara pekerja dan pihak pemenang tender itu tadi ada miskomunikasi pada titik akhirnya. Alhamdulillah semua itu ada kesepakatan berjalan lancar sesuai dengan harapan kita bersama terutama dari KPU Kabupaten Malang," katanya.
Lebih lanjut, Supriadi menyebut tidak ada pemotongan gaji kepada tenaga lipat dan sortir. Hanya saja, dalam tender yang ia terima dari KPU Kabupaten Malang, nilai pagu yang disepakati sudah termasuk biaya operasional.
"Operasional yang kami butuhkan kan banyak, ada pemasangan tenda, keamanan, dan konsumsi sudah jadi satu di situ. Maka kalau kita dituntut sesuai nilai harga yang diturunkan KPU, maka kami berat. Karena operasional dibebankan kepada kami," jelasnya.
Baca juga: KPU Yogyakarta: Kampanye Terbuka Hanya Bisa di Mandala Krida dan Kridosono
Ia menyebut, gaji untuk tenaga lipat dan sortir itu sudah ada perjanjian sejak awal, yakni Rp 90 per surat suara DPR RI, DRPD Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Malang. Sedangkan untuk surat suara pemilihan presiden senilai Rp 130 per lembar, dan DPD Jawa Timur senilai Rp 70 per lembar.
"Jumlah tenaga lipat dan sortir di KPU Kabupaten Malang tahun ini mencapai 900 orang lebih. Alhamdulillah sampai saat ini bisa berjalan lancar tidak ada masalah sebenarnya," pungkasnya.
Untuk diketahui, Komisioner KPU Kabupaten Malang Mahaendra Pramudya Mahardika sebelumnya pernah mengatakan bahwa gaji untuk tenaga lipat dan sortir per lembar kurang lebih Rp 300.
"Gaji antara DPR RI dan DPRD berbeda dengan gaji (surat suara) presiden. Kalau presiden Rp 200 rupiah karena lebih kecil," katanya beberapa waktu lalu.
Dika melanjutkan, tidak ada target dalam pelipatan dan sortir tersebut. Semakin banyak melipat, semakin banyak gaji yang didapat.
"Ya semakin banyak melakukan pelipatan, maka semakin banyak gaji yang didapat," terangnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.