Novin menduga Sumiati mengenal pria berinisial RA itu saat dirinya bekerja di Taiwan sekitar tahun 2004.
Selama beberapa tahun pertama sejak tinggal di Ghana, Sumiati beberapa kali melakukan panggilan video dari Ghana. Menurut Novin, lingkungan tempat Sumiati tinggal adalah lingkungan pedesaan.
Sumiati, sarjana dari sebuah perguruan tinggi swasta di Surabaya itu, juga sempat menunjukkan ke Novin bahwa di Ghana dia bekerja sebagai pengajar di sekolah TK dan SD.
Namun selanjutnya, Sumiati mulai jarang menghubungi keluarga di Blitar dan juga sulit dihubungi melalui panggilan telepon.
Namun setelah Sumiati mulai sering menelepon Novin lagi, Sumiati mengaku bahwa kini dirinya tidak memiliki tempat tinggal pasti dan harus hidup berpindah-pindah.
“Katanya masih mengajar di sekolah yang sama, tapi tinggalnya tidak tentu, pindah-pindah,” terangnya.
Baca juga: Ghana Bangkrut Tak Mampu Membayar Utang, Apa Penyebabnya?
Meski Sumiati tidak pernah bersedia menyebutkan alamat tinggalnya di Ghana, Novin meyakini bahwa berada di Ibu Kota Ghana, Accra, tapi di wilayah pedesaan atau pinggiran.
Keyakinan itu didasarkan pada identitas kekasih Sumiati, RA yang pernah didapatkan Novin.
“Saya khawatirnya Mbak Sum ini ditelantarkan. Terakhir dia sampai bilang, ‘tolong kamu hubungi Kementerian Luar Negeri, minta tolong bagaimana saya bisa pulang’,” tutur Novin.
Novin mengatakan bahwa kini pihak keluarga sangat mengkhawatirkan kehidupan Sumiati dan berharap Sumiati dapat pulang ke kampung halamannya di Blitar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.