Adam menyebut, dalam setahun dirinya mampu menjual sebanyak 300 ekor sapi dengan omzet mencapai Rp 1 miliar.
Selain Banyuwangi, permintaan datang dari Jakarta, Bogor, Kediri, dan beberapa daerah di Jawa Tengah. Harganya pun bervariasi antara Rp 15 sampai Rp 150 juta.
“Momen Idul Adha itu paling ramai. Seperti tahun lalu, Pak Presiden dan Wapres juga beli sapi dari kami. Milik Pak Jokowi 1,2 ton jenis simental, sedangkan milik Pak Ma’ruf Amin 1,1 ton jenis limosin,” tutur Adam.
Adam menceritakan, selama berbisnis sapi, pernah mengalami kerugian ratusan juta dalam menjalankan bisnis peternakannya.
“Pernah ada yang mati 5 ekor. Per ekornya seharga Rp 30-50 juta,” katanya.
Namun, hal itu tidak membuat Adam surut semangat dan putus asa. Sebaliknya dia terus menjalankan usahanya dengan sepenuh hati hingga menghasilkan sapi berkualitas tinggi.
"Jatuh bangun itu tantangan, yang penting kita tekun. Insyallah ada hasilnya," ungkap Adam.
Baca juga: Rumah di Banyuwangi Terbakar Akibat Korsleting dari Charger Ponsel
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas mengapresiasi apa yang telah dilakukan Adam.
"Apa yang telah dilakukan Mas Adam ini dapat menjadi inspirasi bagi anak-anak muda yang lain," kata Ipuk.
Ipuk berpesan agar anak muda jangan minder terjun ke bisnis pertanian dan peternakan karena potensinya terbuka luas.
“Mas Adam adalah buktinya. Dengan beternak sapi dia bisa sukses hingga beromzet miliaran rupiah,” ujar Ipuk.
Banyuwangi sendiri memiliki banyak program yang mendorong anak-anak muda daerah untuk terjun ke bisnis pertanian, dengan segala sub sektornya.
Salah satunya, Banyuwangi menggeber program Jagoan Banyuwangi yang di dalamnya ada Jagoan Tani, Jagoan Bisnis, serta Jagoan Digital.
Selain membuka kelas inkubasi bisnis, program tersebut juga menyediakan hadiah senilai ratusan juta sebagai stimulus modal usaha bagi peserta.
“Kami terus mendorong agar anak muda Banyuwangi punya skill bisnis. Kami juga siapkan stimulus modalnya, sehingga mereka tidak hanya menunggu lowongan kerja, melainkan bisa menciptakan lapangan kerjanya sendiri,” tandas Ipuk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.