Salin Artikel

Kisah Pemuda di Banyuwangi Sukses dari Beternak Sapi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Namanya Adam Sugandha. Peternak sapi berusia 28 tahun asal Desa Dasri, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi, Jawa Timur.

Pemuda yang baru menekuni dunia peternakan tiga tahun lalu itu kini sudah mempunyai sedikitnya 50 ekor sapi.

Adam mulanya hanya coba-coba. Kini, pemilik peternakan Enzo Farm Banyuwangi itu mempunyai omzet miliaran rupiah.

Adam mengatakan, awal membeli sapi saat istrinya mengandung anak pertama pada tahun 2020.

“Waktu itu istri lagi ngidam ingin beli sapi. Makanya saya beli 5 ekor. Itu pun tidak saya rawat sendiri, melainkan dititipkan ke orang lain sembari ingin belajar beternak sapi,” kata Adam, Jumat (19/1/2024).

Setelah mengetahui seluk-beluk beternak sapi, enam bulan kemudian Adam memutuskan untuk merawat sendiri sapi miliknya.

Adam juga mulai berbisnis jual beli sapi. Selain sapi potong, adam juga jual beli sapi kontes dengan harga fantastis.

“Semakin serius menggeluti, saya semakin hobi. Saya mulai tertarik mengikuti kontes sapi di berbagai daerah. Alhamdulillah sering juara," ucap Adam.

Dari kontes tersebut, Adam kemudian membangun relasi dengan sesama peternak dari berbagai kota.

"Dari sanalah jaringan saya bertambah sehingga pasar saya juga semakin luas,” ujarnya.

Menurut Adam, sistem yang dia pakai di peternakan sapi miliknya adalah model penggemukan.

“Biasanya saya beli yang bobot 400-500 kilogram, kemudian saya gemukkan sendiri. Saya rawat 1-4 bulan baru dilepas, tergantung permintaan konsumen mau yang bobot berapa,” terangnya.

Selain Banyuwangi, permintaan datang dari Jakarta, Bogor, Kediri, dan beberapa daerah di Jawa Tengah. Harganya pun bervariasi antara Rp 15 sampai Rp 150 juta.

“Momen Idul Adha itu paling ramai. Seperti tahun lalu, Pak Presiden dan Wapres juga beli sapi dari kami. Milik Pak Jokowi 1,2 ton jenis simental, sedangkan milik Pak Ma’ruf Amin 1,1 ton jenis limosin,” tutur Adam.

Adam menceritakan, selama berbisnis sapi, pernah mengalami kerugian ratusan juta dalam menjalankan bisnis peternakannya.

“Pernah ada yang mati 5 ekor. Per ekornya seharga Rp 30-50 juta,” katanya.

Namun, hal itu tidak membuat Adam surut semangat dan putus asa. Sebaliknya dia terus menjalankan usahanya dengan sepenuh hati hingga menghasilkan sapi berkualitas tinggi.

"Jatuh bangun itu tantangan, yang penting kita tekun. Insyallah ada hasilnya," ungkap Adam.

Inspirasi anak muda

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas mengapresiasi apa yang telah dilakukan Adam.

"Apa yang telah dilakukan Mas Adam ini dapat menjadi inspirasi bagi anak-anak muda yang lain," kata Ipuk.

Ipuk berpesan agar anak muda jangan minder terjun ke bisnis pertanian dan peternakan karena potensinya terbuka luas.

“Mas Adam adalah buktinya. Dengan beternak sapi dia bisa sukses hingga beromzet miliaran rupiah,” ujar Ipuk.

Banyuwangi sendiri memiliki banyak program yang mendorong anak-anak muda daerah untuk terjun ke bisnis pertanian, dengan segala sub sektornya.

Salah satunya, Banyuwangi menggeber program Jagoan Banyuwangi yang di dalamnya ada Jagoan Tani, Jagoan Bisnis, serta Jagoan Digital.

Selain membuka kelas inkubasi bisnis, program tersebut juga menyediakan hadiah senilai ratusan juta sebagai stimulus modal usaha bagi peserta.

“Kami terus mendorong agar anak muda Banyuwangi punya skill bisnis. Kami juga siapkan stimulus modalnya, sehingga mereka tidak hanya menunggu lowongan kerja, melainkan bisa menciptakan lapangan kerjanya sendiri,” tandas Ipuk.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/01/19/163747178/kisah-pemuda-di-banyuwangi-sukses-dari-beternak-sapi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke