Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikeroyok Seniornya, Mahasiswa Baru di Kota Malang Justru Dipolisikan

Kompas.com - 16/01/2024, 22:25 WIB
Nugraha Perdana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Seorang pemuda laki-laki berstatus mahasiswa baru di salah satu perguruan tinggi negeri Kota Malang, Jawa Timur, diduga menjadi korban penganiayaan dari para seniornya.

Anehnya, pemuda berinisial HAD (18) asal Jakarta ini justru dilaporkan ke Satreskrim Polresta Malang Kota. Ibu korban, Aisyah Najma, bercerita, bagaimana saat ini sebagai ibu dirinya sedang memperjuangkan nasib keadilan anaknya itu.

Aisyah menjelaskan, kejadian pengeroyokan anaknya itu dialami sekitar bulan September 2023 lalu. Penyebab awal, yakni, cekcok yang terjadi antara korban dengan sekitar 9 orang seniornya di salah satu minimarket, Jalan Bandung, Kota Malang.

Baca juga: Usai 9 Hari Opname, Korban Pengeroyokan yang Disekap di Magelang Meninggal

Usai adanya peristiwa tersebut, Aisyah melapor ke Satreskrim Polresta Malang Kota. Laporan ini juga telah ditindaklanjuti oleh kepolisian, hingga adanya penetapan tersangka yang diduga terlibat dalam pengeroyokan.

"Yang ditetapkan tersangka itu ada 3 orang, salah satunya adalah anak polisi dan satu orang lagi tersangka itu anak pensiunan pejabat pajak Surabaya," kata Aisyah pada Selasa (16/1/2024).

Namun, anaknya pada waktu bersamaan sempat dilaporkan balik. HAD dituduh melakukan penusukan, tetapi tidak terbukti. Kemudian, laporan tersebut tiba-tiba diubah dengan tuduhan HAD melakukan pemukulan.

"Laporan pemukulan itulah yang dijadikan sebagai alat untuk mengkriminalisasi anak saya, yang sebenarnya adalah korban. Justru anak kami sudah ditetapkan tersangka. Sampai hari ini yang mengeroyok anak saya tidak ditahan," katanya.

Aisyah mengungkapkan, anaknya menjadi korban pengeroyokan setelah baru sekitar dua pekan berada di Kota Malang untuk berkuliah.

Ia menduga, cekcok yang terjadi berujung pada kasus di kepolisian ini karena persoalan perbedaan budaya saja.

"Mungkin belum tahu kondisi di Malang seperti apa. Kemudian, terjadi cekcok dengan kakak tingkatnya, ujungnya anak kami dikeroyok," katanya.

Aisyah mengatakan, saat ini anaknya mengalami pergeseran tulang pundak dan bahu. Selain itu, ia juga luka lebam pada bagian dada karena tendangan, dan mengalami trauma.

"Semua bukti kami ada, termasuk hasil visum, foto, dan dokumentasi kejadian saat pengeroyokan. Foto muka yang berdarah-darah juga," katanya.

Aisyah mengaku, pihaknya telah menghadap ke beberapa petinggi di Polresta Malang Kota. Namun sejauh ini nasib anaknya masih belum menemukan titik terang.

Dia juga merasa aneh, anaknya yang merupakan korban tetapi dilaporkan menjadi pelaku.

"Anak kami tidak merasa memukul, justru dia yang dikeroyok. Jadi dia yang dipukuli, bahkan tidak membalas sama sekali. Tidak ada baku hantam sebelum terjadi pengeroyokan itu, hanya cekcok mulut saja," katanya.

Baca juga: Pergi dari Rumah Tanpa Pamit, Pria Asal Malang Ditemukan Tewas di Ladang Rumput Gajah di Lumajang

Dia hanya berharap, keadilan bagi anaknya dapat terpenuhi.

"Harapan kami bisa adil dan anak kami bisa mendapatkan kebebasan. Kalau anak kami tidak bersalah maka jangan ditetapkan sebagai tersangka. Dan, yang sudah ditetapkan tersangka sebelumnya harusnya ditahan," katanya.

Sementara itu, Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdianto membenarkan adanya kasus pengeroyokan itu. Kasus tersebut terus didalami Satreskrim Polresta Malang Kota.

Kini, pihaknya masih berkoordinasi dengan Kasat Reskrim Polresta Malang Kota untuk memberikan keterangan lebih lanjut.

"Tentunya saat ini, kasus tersebut sedang dalam pendalaman Satreskrim Polresta Malang Kota. Kami koordinasikan ke Kasat Reskrim dulu untuk lebih jelasnya. Kasus ini juga masih pendalaman," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Surabaya
Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Surabaya
Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Surabaya
Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Surabaya
Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Surabaya
Cerita Perempuan di Surabaya 10 Tahun Diteror Foto Mesum oleh Teman SMP

Cerita Perempuan di Surabaya 10 Tahun Diteror Foto Mesum oleh Teman SMP

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Petaka Ledakan Balon Udara di Ponorogo, Tewaskan Siswa yang Akan Lulus

Petaka Ledakan Balon Udara di Ponorogo, Tewaskan Siswa yang Akan Lulus

Surabaya
Truk Ekspedisi Terperosok ke Sungai di Blitar, 4 Orang Luka-luka

Truk Ekspedisi Terperosok ke Sungai di Blitar, 4 Orang Luka-luka

Surabaya
1 Calon Haji Asal Madiun Meninggal, Sempat Mengeluh Tak Enak Badan di Asrama

1 Calon Haji Asal Madiun Meninggal, Sempat Mengeluh Tak Enak Badan di Asrama

Surabaya
Kapten Timnas Rizky Ridho Terima Bonus dari Kampus dan Hadiahkan Jersey untuk Sang Rektor

Kapten Timnas Rizky Ridho Terima Bonus dari Kampus dan Hadiahkan Jersey untuk Sang Rektor

Surabaya
14 Orang Jadi Tersangka Ledakan Balon Udara yang Tewaskan 1 Remaja di Ponorogo

14 Orang Jadi Tersangka Ledakan Balon Udara yang Tewaskan 1 Remaja di Ponorogo

Surabaya
Kronologi Bus Sumber Selamat Terguling di Jalur Solo-Ngawi, 8 Penumpang Selamat

Kronologi Bus Sumber Selamat Terguling di Jalur Solo-Ngawi, 8 Penumpang Selamat

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com