Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

17 Santri Ponpes di Blitar Ditetapkan Tersangka Usai Keroyok Rekan sampai Meninggal

Kompas.com - 08/01/2024, 14:25 WIB
Asip Agus Hasani,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com – Satuan Reserse Kriminal Polres Blitar menetapkan 17 santri sebuah pondok pesantren di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, sebagai tersangka kasus pengeroyokan rekan sesama santri, MAR (14) sampai korban mengalami luka berat dan meninggal.

Petistiwa pengerorokan tersebut terjadi pada Selasa (2/1/2024) tengah malam. Beberapa hari usai menjalani perawatan di rumah sakit, MAR mengembuskan napas terakhir, Minggu (7/1/2024).

Baca juga: Santri Korban Pengeroyokan di Blitar Meninggal, Kemenag Serahkan Proses Hukum ke Kepolisian

“Berdasarkan hasil penyelidikan, telah kami tetapkan sebanyak 17 anak yang terlibat dalam pengeroyokan itu sebagai tersangka. Mereka adalah yang berada anak-anak yang berada di pondok pesantren tersebut,” ujar Kepala Satreskrim Polres Blitar AKP Feby Pahlevi Rizal saat ditemui di lobi Mapolres Blitar, Senin (8/1/2024).

Feby mengatakan bahwa pengeroyokan dilakukan oleh 17 anak dengan tangan kosong dan sejumlah benda seperti kabel, gagang sapu dan batang kayu.

“Ada yang menggunakan tangan kosong, kemudian ada kabel seterika, sapu, dan batang kayu. Benda-benda itu juga yang kami amankan sebagai barang bukti,” tuturnya.

Baca juga: Santri Korban Pengeroyokan dalam Ponpes di Blitar Dimakamkan

Berdasarkan hasil penyelidikan, lanjutnya, pengeroyokan itu dipicu oleh pencurian uang milik sejumlah santri yang diduga dilakukan oleh korban.

Para tersangka dijerat Pasal 80 Ayat 3 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman kurungan maksimal 15 tahun.

Tidak ditahan

Feby menambahkan bahwa 17 anak yang telah ditetapkan sebagai tersangka itu berusia 14 hingga 16 tahun. Pihak kepolisian belum menahan para tersangka.

“Kami dapat jaminan keluarga, dan untuk kebaikan anak, maka tidak kami tahan. Jaminan bahwa mereka tidak akan melarikan diri, tidak akan mengulangi perbuatan yang sama, dan tidak akan menghilangkan barang bukti,” jelasnya.

Menurutnya, sejauh ini pihak kepolisian telah memeriksa 25 orang saksi. 

Feby membenarkan bahwa pihaknya juga akan meminta keterangan pengelola pondok pesantren, tempat peristiwa pengeroyokan itu terjadi.

Baca juga: Santri di Blitar Pingsan Dikeroyok Rekan Pondok, Keluarga Lapor Polisi

Pengeroyokan

Diberitakan sebelumnya, MAR menjadi korban pengeroyokan oleh belasan rekan santrinya pada Selasa (2/1/2024) tengah malam di sebuah pondok pesantren yang ada di Kelurahan Kalipang, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar. 

Berdasarkan informasi yang dihimpun Kantor Kementerian Agama Kabupaten Blitar, hingga saat ini sudah ada 17 santri yang mengakui terlibat pengeroyokan terhadap MAR.

Kepala Tata Usaha Kantor Kemenag Kabupaten Blitar, Syaikhul Munib, mengatakan bahwa pengeroyokan itu diduga dipicu oleh kekesalan sejumlah santri yang merasa kehilangan uang. Mereka menduga uang tersebut dicuri oleh MAR pada awal Desember lalu.

Munib mengungkapkan, pengurus pondok telah turun tangan guna memediasi masalah tersebut. Menurutnya, MAR telah mengaku mencuri uang rekan-rekan santri.

“Setelah itu situasi sudah tenang. Kemudian masuk masa libur akhir tahun. Entah kenapa kemudian terjadi pengeroyokan itu setelah mereka kembali masuk pondok Januari ini,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

10.000 Jemaat Ikuti Misa di Katedral Surabaya, Pesan Mewartakan Kebenaran

10.000 Jemaat Ikuti Misa di Katedral Surabaya, Pesan Mewartakan Kebenaran

Surabaya
5 Partai di Magetan Berkoalisi Usung Cabup-Cawabup di Pilkada 2024

5 Partai di Magetan Berkoalisi Usung Cabup-Cawabup di Pilkada 2024

Surabaya
Desa di Sumenep Beri Makan Lansia Tiap Hari, Sebagian Langsung Disuapi

Desa di Sumenep Beri Makan Lansia Tiap Hari, Sebagian Langsung Disuapi

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Gelapkan Barang Pelanggan, 3 Karyawan Perusahaan Ekspedisi di Situbondo Ditangkap

Gelapkan Barang Pelanggan, 3 Karyawan Perusahaan Ekspedisi di Situbondo Ditangkap

Surabaya
Wanita di Ngawi Meninggal Usai Cabut Gigi, Dinkes Periksa Dokter yang Menangani

Wanita di Ngawi Meninggal Usai Cabut Gigi, Dinkes Periksa Dokter yang Menangani

Surabaya
2.651 Jemaah Haji Asal Surabaya Divaksinasi Meningitis

2.651 Jemaah Haji Asal Surabaya Divaksinasi Meningitis

Surabaya
Pengangkut Sampah di Kota Malang Jadi Korban Tabrak Lari

Pengangkut Sampah di Kota Malang Jadi Korban Tabrak Lari

Surabaya
299 Calon Jemaah Haji Asal Situbondo Batal Berangkat Tahun Ini karena Tak Lunasi BPIH

299 Calon Jemaah Haji Asal Situbondo Batal Berangkat Tahun Ini karena Tak Lunasi BPIH

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek 'Guru Tugas'

Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek "Guru Tugas"

Surabaya
Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Surabaya
Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Surabaya
Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com