Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola Ungkap Hal yang Harus Diperhatikan Peneliti di Pulau Sempu

Kompas.com - 01/01/2024, 11:27 WIB
Imron Hakiki,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com – Seorang mahasiswa Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) Institut Pertanian Bogor (IPB), Galang Edhi Swasono ditemukan tewas di Teluk Semut, Pulau Sempu, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jumat (29/12/2023).

Galang meninggal saat melaksanakan tugas penelitian bertajuk ekspedisi Studi Konservasi Lingkungan (Surili) di Cagar Alam (CA) Pulau Sempu.

Baca juga: IPB soal Ekspedisi Surili di Pulau Sempu: Semua Aspek Safety Sudah Disiapkan

Berkaca dari insiden tersebut, Kepala Resort Konservasi Wilayah 21 Pulau Sempu Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam (BBKSDA) Jawa Timur, Purwanto menyampaikan beberapa hal saat peneliti atau pihak yang berkepentingan berada di area Pulau Sempu.

“Mitigasi yang harus dipenuhi oleh setiap orang ketika berada di kawasan Pulau Sempu di antaranya alat komunikasi seperti ponsel dan peluit, peta, dan peralatan lain yang dibutuhkan, seperti snake hook untuk mengantisipasi serangan reptil,” ungkapnya melalui sambungan telepon, Minggu (31/12/2023).

Baca juga: Kesaksian Teman Mahasiswa IPB yang Tewas di Pulau Sempu, Sebut Galang Berangkat Sendirian tanpa Ponsel

Selain peralatan, perilaku ketika berada di dalam area Pulau Sempu, juga perlu diperhatikan untuk menjaga kearifan lokal. Di antaranya sikap sopan baik dalam perilaku maupun ucapan, serta tidak boleh berjalan sendiri.

“Tidak boleh arogan saat berada di dalam area Pulau Sempu,” jelasnya.

Baca juga: Kisah Galang yang Hilang dan Ditemukan Meninggal di Pulau Sempu Malang

“Semua perbekalan yang harus dipenuhi ini pasti kami sampaikan kepada setiap orang yang hendak menuju ke Pulau Sempu, termasuk kepada tim peneliti Surili yang dari IPB ini,” tegasnya.

Pada konteks kejadian yang menimpa Galang, saat itu ia berjalan sendiri dan tidak membawa kelengkapan ponsel, karena habis baterai.

“Saat itu ia hanya berbekal peluit dan snake hook,” tuturnya.

Baca juga: Mahasiswa IPB Hilang di Pulau Sempu Ditemukan Tewas, Polisi Pastikan Tak Ada Serangan Binatang Buas

Pada saat hilang kontak, Galang diduga tersesat di kawasan setempat. Namun, belum diketahui pasti apa penyebab hingga membuatnya tewas. Dugaan sementara, Galang diduga terperosok hingga jatuh ke Teluk Lele.

“Kemungkinan besar ia tersesat. Sebab, jarak antara Telaga Lele dan Teluk Semut ini jaraknya sangat jauh. Telaga Lele berada di sisi timur, sedangkan Teluk Semut berada di sisi barat utara Pulau Sempu,” jelas Purwanto.

Belajar dari peristiwa Galang, Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam (BBKSDA) Jawa Timur akan lebih memperkuat mitigasi perjalanan ke Pulau Sempu, dengan cara lebih selektif terhadap pihak yang mengajukan izin masuk ke kawasan Pulau Sempu.

“Petunjuk pimpinan Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam (BBKSDA) Jawa Timur, kami akan lebih selektif untuk memberi ijin masuk ke kawasan Pulau Sempu. Pulau Sempu hanya boleh dimasuki oleh pihak yang hendak melakukan program penelitian, pendidikan, dan ilmu pengetahuan,” bebernya.

Sementara itu, atas tewasnya Galang, ekspedisi Surili terpaksa diberhentikan, dan seluruh anggota ekspedisi ditarik dari kawasan Pulau Sempu.

“Program penelitian itu dijadwalkan rampung pada tanggal 2-3 Januari 2024, tapi karena kejadian ini terpaksa kami hentikan dan seluruh anggota kami tarik. Mereka sudah pulang Sabtu (30/12/2023) pagi,” pungkasnya.

Mengenal Pulau Sempu

Pulau Sempu tampak dari Pantai Sendang Biru Kabupaten Malang bagian selatan beberapa waktu lalu.KOMPAS.com / ANDI HARTIK Pulau Sempu tampak dari Pantai Sendang Biru Kabupaten Malang bagian selatan beberapa waktu lalu.

Sebelum ditemukan tewas, Galang dilaporkan hilang sejak Rabu (27/12/2023) siang saat melakukan pemantauan Herpetofauna di area Telaga Lele, Pulau Sempu.

Pulau Sempu adalah salah satu pulau seluas 877 hektar yang secara administratif berada di Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang.

Pulau itu ditetapkan sebagai Cagar Alam yang dikelola oleh Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam (BBKSDA) Jawa Timur.

Baca juga: Galang, Mahasiswa IPB yang Ditemukan Tewas Saat Penelitian di Pulau Sempu adalah Ketua Tim

Pulau Sempu dilindungi karena ekosistemnya yang khas dan masih alami. Sebagai cagar alam, Pulau Sempu terlarang dilarang dikunjungi untuk tujuan wisata.

Pulau itu hanya dapat dikunjungi untuk kegiatan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, peningkatan kesadartahuan masyarakat, penyerapan atau penyimpanan karbon, serta pemanfaatan sumber plasma nutfah untuk kepentingan budidaya.

Mengutip dari situs BKSDA Jawa Timur, Kawasan Pulau Sempu memiliki beberapa tipe ekosistem.

Baca juga: Mahasiswa IPB Ditemukan Tewas di Pulau Sempu Diduga Tersesat, Ponsel Drop Saat Ekspedisi

Di antaranya tipe ekosistem hutan mangrove, hutan pantai dan hutan hujan tropis dataran rendah. Keunikan lain adalah ekosistem Segara Anakan yang merupakan danau di dalam kawasan yang airnya berasal dari air laut yang melewati celah/ karang berlubang (bolong).

Jenis vegetasi yang dapat ditemukan di seluruh area Pulau Sempu antara lain Bendo (Artocarpus elasticus), Triwulan (Terminalia), Wadang (Pterocarpus javanicus), dan Buchanania arborescens. Tutupan vegetasi sampai saat ini masih sangat baik.

Vegetasi hutan pantai didominasi oleh Baringtonia raceunosa, Nyamplung (Calophylum inophylum), Ketapang (Terminalia catappa), Waru Laut (Hibiscus tiliaceus) dan Pandan (Pandanus tectorius). Terdapat empat (empat) jenis vegetasi mangrove yang dapat dijumpai, yaitu Bakau ditemukan dua jenis (Rhizophora mucronata dan Rhizophora apiculata), Api-Api (Avicennia sp.) dan Tancang (Bruguiera sp).

Jenis satwa liar yang terdapat di kawasan CA Pulau Sempu di antaranya Lutung Jawa (Tracypithecus auratus), Kera Hitam (Presbitis cristata pyrrha) , Kera Abu-Abu (Macaca fascicularis), Babi Hutan (Sus sp), Kijang (Muntiacus muntjak), Kancil (Tragulus javanicus), Raja Udang (Alcedo athis), Ikan Belodok (Periopthalmus sp), Kepiting (Ocypoda stimsoni), dan Kelomang (Dardanus arropsor), Kupu-Kupu (Sastragala sp) dan Semut (Hymenoptera).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

10.000 Jemaat Ikuti Misa di Katedral Surabaya, Pesan Mewartakan Kebenaran

10.000 Jemaat Ikuti Misa di Katedral Surabaya, Pesan Mewartakan Kebenaran

Surabaya
5 Partai di Magetan Berkoalisi Usung Cabup-Cawabup di Pilkada 2024

5 Partai di Magetan Berkoalisi Usung Cabup-Cawabup di Pilkada 2024

Surabaya
Desa di Sumenep Beri Makan Lansia Tiap Hari, Sebagian Langsung Disuapi

Desa di Sumenep Beri Makan Lansia Tiap Hari, Sebagian Langsung Disuapi

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Gelapkan Barang Pelanggan, 3 Karyawan Perusahaan Ekspedisi di Situbondo Ditangkap

Gelapkan Barang Pelanggan, 3 Karyawan Perusahaan Ekspedisi di Situbondo Ditangkap

Surabaya
Wanita di Ngawi Meninggal Usai Cabut Gigi, Dinkes Periksa Dokter yang Menangani

Wanita di Ngawi Meninggal Usai Cabut Gigi, Dinkes Periksa Dokter yang Menangani

Surabaya
2.651 Jemaah Haji Asal Surabaya Divaksinasi Meningitis

2.651 Jemaah Haji Asal Surabaya Divaksinasi Meningitis

Surabaya
Pengangkut Sampah di Kota Malang Jadi Korban Tabrak Lari

Pengangkut Sampah di Kota Malang Jadi Korban Tabrak Lari

Surabaya
299 Calon Jemaah Haji Asal Situbondo Batal Berangkat Tahun Ini karena Tak Lunasi BPIH

299 Calon Jemaah Haji Asal Situbondo Batal Berangkat Tahun Ini karena Tak Lunasi BPIH

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek 'Guru Tugas'

Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek "Guru Tugas"

Surabaya
Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Surabaya
Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Surabaya
Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com