Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/11/2023, 17:48 WIB
Hamzah Arfah,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Lima personel kepolisian hingga saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur, buntut kericuhan selepas pertandingan Gresik United menghadapi Deltras Sidoarjo di Stadion Gelora Joko Samudro (Gejos) Gresik, Jawa Timur.

Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom mengatakan, sebanyak sepuluh personel kepolisian sempat mengalami luka dan mendapat perawatan di rumah sakit setelah kericuhan yang terjadi pada Minggu (19/11/2023).

Dari sepuluh orang tersebut, beberapa di antaranya menjalani rawat jalan karena kondisi mereka telah membaik.

Baca juga: Aktor Intelektual Kericuhan usai Laga Gresik Vs Deltras Jadi Tersangka

"Personel kepolisian yang saat ini masih rawat inap, ada lima personel. Semuanya masih dilakukan rawat inap di RS Bhayangkara Surabaya dan semuanya mendapat perawatan intensif," ujar Adhitya, saat rilis ungkap kasus di Mapolres Gresik, Selasa (21/11/2023).

Adhitya menjelaskan, lima personel yang masih menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur, kebanyakan mengalami luka di bagian kepala akibat lemparan.

Selain Kabag Ops Polres Gresik Kompol Andria Diana Putra, empat orang lain yang masih dirawat adalah personel dari Polda Jawa Timur, yang saat kejadian bertugas mengamankan laga.

"Kami mohon doa, sehingga personel segera pulih dan dapat melaksanakan tugas seperti semula," ucap Adhitya.

Baca juga: Kericuhan Usai Laga Gresik United Vs Deltras Sidoarjo, Polisi Tetapkan 8 Tersangka

Sementara itu, tujuh korban dari kalangan suporter yang sebelumnya sempat dirawat imbas gas air mata semuanya telah diperbolehkan pulang untuk menjalani rawat jalan.

Bersama tim dokter dari Polda Jawa Timur, jajaran Polres Gresik akan mengunjungi kediaman tujuh suporter tersebut secara berkala untuk melihat kesehatan mereka.

Dalam rilis ungkap kasus di Mapolres Gresik, polisi menetapkan delapan orang sebagai tersangka.

Termasuk dua orang pentolan suporter yang dinilai sebagai aktor intelektual di balik kericuhan yakni, ketua harian Ultras Gresik berinisial MT (49) dan dirijen Ultras Gresik berinisial S (26).

"(Sanksi) itu mungkin nanti menjadi domain PSSI. Sementara kami, merekomendasikan agar pertandingan (kandang) Gresik United berikutnya tanpa penonton," tutur Adhitya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kericuhan tersebut berlangsung setelah Gresik United kalah 1-2 dari Deltras di Stadion Gejos, Minggu (19/11/2023).

Suporter yang kecewa dengan hasil tersebut hendak melakukan protes kepada pihak manajemen, namun dihalangi oleh polisi yang berjaga.

Merasa dihalang-halangi, suporter kemudian melempari petugas di Stadion Gejos dengan batu, kayu dan beberapa benda lain.

Petugas kemudian merespons dengan menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Sebanyak17 orang terluka. Sepuluh orang dari polisi dan tujuh orang suporter.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Khofifah Sebut UMK Jatim 2024 Adil bagi Pekerja dan Pengusaha

Khofifah Sebut UMK Jatim 2024 Adil bagi Pekerja dan Pengusaha

Surabaya
Oknum Buruh Tendang Satpol PP, Wali Kota Surabaya: Silakan Demo, tapi Pakai Cara Santun

Oknum Buruh Tendang Satpol PP, Wali Kota Surabaya: Silakan Demo, tapi Pakai Cara Santun

Surabaya
Wali Kota Surabaya Minta Penganiaya 2 Satpol PP saat Buruh Demo Segera Ditangkap

Wali Kota Surabaya Minta Penganiaya 2 Satpol PP saat Buruh Demo Segera Ditangkap

Surabaya
Siswi SMA di Sampang Melahirkan di Kelas Saat Ujian, Wakasek: Tak Ada yang Mengira

Siswi SMA di Sampang Melahirkan di Kelas Saat Ujian, Wakasek: Tak Ada yang Mengira

Surabaya
Khofifah Ajak Masyarakat Siap Ambil Bagian Saat Tinjau Pembangunan Bandara Dhoho Kediri

Khofifah Ajak Masyarakat Siap Ambil Bagian Saat Tinjau Pembangunan Bandara Dhoho Kediri

Surabaya
Niat Bantu Warga, Anggota Satpol PP Ditendang Oknum Buruh Demo di Surabaya, Ini Kronologinya

Niat Bantu Warga, Anggota Satpol PP Ditendang Oknum Buruh Demo di Surabaya, Ini Kronologinya

Surabaya
Daftar UMK 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024

Daftar UMK 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024

Surabaya
Pria yang Ditemukan Tergeletak di Kota Malang Korban Pembunuhan, Pelaku Ditangkap

Pria yang Ditemukan Tergeletak di Kota Malang Korban Pembunuhan, Pelaku Ditangkap

Surabaya
Ayah di Probolinggo Perkosa Anak Tiri 20 Kali Selama 4 Tahun

Ayah di Probolinggo Perkosa Anak Tiri 20 Kali Selama 4 Tahun

Surabaya
Seorang Caleg di Madiun Bobol 8 Toko dan Ditangkap Polisi berkat CCTV

Seorang Caleg di Madiun Bobol 8 Toko dan Ditangkap Polisi berkat CCTV

Surabaya
Ekonomi Situbondo Tumbuh 4,39 Persen, Upah Buruh Naik Rp 35.261

Ekonomi Situbondo Tumbuh 4,39 Persen, Upah Buruh Naik Rp 35.261

Surabaya
Dianiaya Massa Demo Buruh, 2 Anggota Satpol PP Surabaya Dirawat di RS

Dianiaya Massa Demo Buruh, 2 Anggota Satpol PP Surabaya Dirawat di RS

Surabaya
Hujan dan Angin Kencang di Madiun, Kantor Bupati dan 27 Rumah Rusak

Hujan dan Angin Kencang di Madiun, Kantor Bupati dan 27 Rumah Rusak

Surabaya
Khofifah Tetapkan UMK Jatim 2024, Surabaya Tertinggi dan Bondowoso Terendah

Khofifah Tetapkan UMK Jatim 2024, Surabaya Tertinggi dan Bondowoso Terendah

Surabaya
Buruh dan Polisi Cari Penganiaya Satpol PP Saat Demo UMK di Surabaya

Buruh dan Polisi Cari Penganiaya Satpol PP Saat Demo UMK di Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com