Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cak Imin Sebut Dukungan untuk Pasangan Anies-Muhaimin Terus Meningkat

Kompas.com, 19 November 2023, 18:01 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Calon Wakil Presiden (Cawapres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Muhaimin Iskandar mengatakan, dukungan masyarakat terhadap pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar terus meningkat.

Berdasarkan survei internal, ungkap dia, dukungan untuk pasangan Capres-Cawapres yang diusung Partai Nasdem, PKB dan PKS tersebut menunjukkan peningkatan signifikan.

“Perkembangan survei, alhamdulillah, menunjukkan peningkatan-peningkatan tajam."

Baca juga: Tim Anies-Muhaimin Pastikan JK Tak Gabung, Klaim Sutiyoso Merapat

"Bukan hanya naik tapi melompat, sehingga hari ini (kekuatan) tiga pasangan Capres-cawapres posisinya sejajar,” kata Cak Imin, di Pondok Pesantren Manbaul Ma’arif Denanyar, Jombang, Jawa Timur, Sabtu (18/11/2023) malam.

Dijelaskan, aliran dukungan terhadap pasangan Anies-Muhaimin terus mengalir. Peningkatan dukungan tak hanya berasal dari pulau Jawa, tetapi dari daerah-daerah selain Jawa.

Meski demikian, lanjut Cak Imin, penguatan dukungan dan konsolidasi masih perlu dilakukan dengan berkunjung ke daerah-daerah yang memiliki potensi dukungan suara signifikan.

“Semua daerah masih harus kami datangi dan 80 persen waktu kami gunakan untuk (konsolidasi) di Jawa,” ujar dia.

Ketua Umum DPP PKB tersebut pulang ke kampung halamannya, di Pondok Pesantren Mambaul Ma'arif Denanyar, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Sabtu (18/11/2023) malam. 

Baca juga: Jika Menang, Anies-Muhaimin Bakal Evaluasi UU ITE

Di pesantren yang didirikan oleh KH Bisri Syansuri, salah satu tokoh pendiri NU tersebut, Cak Imin bertemu dengan keluarga besarnya untuk meminta doa restu terkait pencalonannya  bersama dengan Anies Baswedan sebagai pasangan Capres-Cawapres.

“Saya minta izin dan mohon doa restu kepada seluruh Bani Bisri Syansuri, semoga perjalanan ini didoakan seluruh keluarga, sehingga lancar, sukses dan menang,” ujar dia.

Setelah bertemu dengan keluarganya dan meminta restu, Cak Imin menghadiri acara shalawat bersama ribuan santri di kompleks Pesantren Mambaul Ma'arif Denanyar.

Kedatangannya di pesantren yang didirikan kakek buyutnya tersebut disambut dengan lantunan Shalawat Badar oleh ribuan santri.

Baca juga: Timnas Anies-Muhaimin Bakal Umumkan Formasi Lengkap Dalam Waktu Dekat

Pantauan Kompas.com, momentum bertemu dengan ribuan santri, dimanfaatkan Cak Imin dengan turut melantunkan shalawat bersama-sama para santri.

Usai melantunkan shalawat Badar, Cak Imin dan para santri melantunkan shalawat Ya Muhaimin Ya Salam.

Setelah puas bershalawat bersama, Cawapres yang diusung koalisi Partai Nasdem, PKS dan PKB itu menyampaikan orasi politik dihadapan ribuan santri.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau