Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marsma Subhan Selalu Minta Dibelikan Es Kacang Ijo Saat Pulang ke Pamekasan

Kompas.com - 17/11/2023, 20:14 WIB
Nugraha Perdana,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Salah satu korban pesawat Super Tucano yang jatuh di Pasuruan, Jawa Timur, yakni Marsekal Pertama TNI (Anumerta) Subhan, dikenang sebagai pribadi yang baik.

Paman korban, Rasidi mengingat bagaimana keponakannya bila pulang ke kampung halaman di Pamekasan, Madura, seringkali meminta dibelikan es kacang ijo langganan almarhum.

"Setiap dia mau pulang, kita langsung pesankan, karena es kacang ijo itu memang laris dan memang kesukaannya. Kalau dibelikan di tempat lain sama, tapi dia tahu kalau beda," kata Rasidi pada Jumat (17/11/2023).

Baca juga: Kolonel Subhan Pimpin Misi Kemanusiaan ke Palestina Sebelum Jadi Korban Jatuhnya Pesawat TNI AU di Pasuruan

Almarhum termasuk jarang pulang menemui keluarga besarnya di Madura. Termasuk, hari-hari besar pun terkadang tidak pulang.

"Jarang, kecuali hari-hari besar, itu aja kadang-kadang dibagi waktunya, tahun ini kadang-kadang enggak bisa," katanya.

Baca juga: Letkol Pnb Yuda Seta, Pilot Super Tucano yang Jatuh di Pasuruan Dikenal sebagai Sosok yang Tegar

Keluarga terakhir kali bertemu dengan almarhum sekitar 15 hari lalu saat pulang ke kampung halaman. Namun, pertemuan itu tidak sampai tiga jam. Saat itu almarhum langsung kembali bertugas.

"Hanya melepaskan kangen, kangen sama ibu, lalu dia (almarhum) pamit lagi pulang, karena banyak tugas di kantor, sehingga dia PP (Pulang Pergi), ada telepon dari kantor jadi dia pamit lagi balik," katanya.

Subhan kecil oleh keluarganya dikenal termasuk orang yang rajin. Rasidi menyampaikan, Subhan sewaktu SMA sempat ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Namun, ekonomi keluarga saat itu tergolong pas-pasan.

Rasidi kemudian mencarikan pekerjaan serabutan untuk Subhan sementara waktu. Seiring berjalannya waktu, Subhan mencoba mendaftar dan diterima menjadi TNI. Almarhum merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara pada tahun 1988.

"Jadi saya pikir mbaknya masih sekolah, kalau gitu sampean (almarhum) saya carikan kerja swasta sementara dulu, anaknya berbesar hati, lihat apa saja dikerjakan, punya uang mendaftar-mendaftar, ya alhamdulillah langsung masuk, jadi anaknya rajin," katanya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Fortuner di Kawasan Bromo yang Tewaskan 4 Orang

Kronologi Kecelakaan Fortuner di Kawasan Bromo yang Tewaskan 4 Orang

Surabaya
Fortuner Rombongan Kondangan Masuk Jurang di Kawasan Bromo, Polisi: Diduga Rem Blong

Fortuner Rombongan Kondangan Masuk Jurang di Kawasan Bromo, Polisi: Diduga Rem Blong

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Fortuner Terjun ke Jurang di Kawasan Bromo, 4 Penumpang Tewas

Fortuner Terjun ke Jurang di Kawasan Bromo, 4 Penumpang Tewas

Surabaya
Polisi Sebut Balita di Tulunggagung Meninggal akibat Kekurangan Oksigen, Diduga Dibunuh Sang Ayah

Polisi Sebut Balita di Tulunggagung Meninggal akibat Kekurangan Oksigen, Diduga Dibunuh Sang Ayah

Surabaya
7 Orang di Surabaya Ditangkap karena Terlibat Prostitusi Anak

7 Orang di Surabaya Ditangkap karena Terlibat Prostitusi Anak

Surabaya
Kronologi Balon Udara Meledak di Ponorogo hingga Melukai Empat Orang

Kronologi Balon Udara Meledak di Ponorogo hingga Melukai Empat Orang

Surabaya
Kesaksian Warga Saat Balon Udara Meledak di Ponorogo, Suaranya Terdengar sampai ke Desa Lain

Kesaksian Warga Saat Balon Udara Meledak di Ponorogo, Suaranya Terdengar sampai ke Desa Lain

Surabaya
Tidak Ada Peminat, KPU Pastikan Pilkada Kabupaten Malang Tanpa Calon Independen

Tidak Ada Peminat, KPU Pastikan Pilkada Kabupaten Malang Tanpa Calon Independen

Surabaya
Klaim Punya Modal 144.000 Dukungan, Asrilia-Satrio Daftar Pilkada Surabaya dari Jalur Independen

Klaim Punya Modal 144.000 Dukungan, Asrilia-Satrio Daftar Pilkada Surabaya dari Jalur Independen

Surabaya
Pendaftaran Jalur Independen Dibuka Selama 2 Hari, KPU Situbondo Nyatakan Tidak Ada yang Daftar

Pendaftaran Jalur Independen Dibuka Selama 2 Hari, KPU Situbondo Nyatakan Tidak Ada yang Daftar

Surabaya
4 Calon Jemaah Haji Asal Lamongan Batal Berangkat Hari Ini karena Anemia

4 Calon Jemaah Haji Asal Lamongan Batal Berangkat Hari Ini karena Anemia

Surabaya
Gempa M 4,9 Kembali Guncang Bawean Gresik, Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa M 4,9 Kembali Guncang Bawean Gresik, Belum Ada Laporan Kerusakan

Surabaya
Setelah 1,5 Tahun Terkuak Mahasiswi di Malang Dibunuh dan Dirampok Cucu Pemilik Indekos

Setelah 1,5 Tahun Terkuak Mahasiswi di Malang Dibunuh dan Dirampok Cucu Pemilik Indekos

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com