Salin Artikel

Marsma Subhan Selalu Minta Dibelikan Es Kacang Ijo Saat Pulang ke Pamekasan

MALANG, KOMPAS.com - Salah satu korban pesawat Super Tucano yang jatuh di Pasuruan, Jawa Timur, yakni Marsekal Pertama TNI (Anumerta) Subhan, dikenang sebagai pribadi yang baik.

Paman korban, Rasidi mengingat bagaimana keponakannya bila pulang ke kampung halaman di Pamekasan, Madura, seringkali meminta dibelikan es kacang ijo langganan almarhum.

"Setiap dia mau pulang, kita langsung pesankan, karena es kacang ijo itu memang laris dan memang kesukaannya. Kalau dibelikan di tempat lain sama, tapi dia tahu kalau beda," kata Rasidi pada Jumat (17/11/2023).

Almarhum termasuk jarang pulang menemui keluarga besarnya di Madura. Termasuk, hari-hari besar pun terkadang tidak pulang.

"Jarang, kecuali hari-hari besar, itu aja kadang-kadang dibagi waktunya, tahun ini kadang-kadang enggak bisa," katanya.

Keluarga terakhir kali bertemu dengan almarhum sekitar 15 hari lalu saat pulang ke kampung halaman. Namun, pertemuan itu tidak sampai tiga jam. Saat itu almarhum langsung kembali bertugas.

"Hanya melepaskan kangen, kangen sama ibu, lalu dia (almarhum) pamit lagi pulang, karena banyak tugas di kantor, sehingga dia PP (Pulang Pergi), ada telepon dari kantor jadi dia pamit lagi balik," katanya.

Subhan kecil oleh keluarganya dikenal termasuk orang yang rajin. Rasidi menyampaikan, Subhan sewaktu SMA sempat ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Namun, ekonomi keluarga saat itu tergolong pas-pasan.

Rasidi kemudian mencarikan pekerjaan serabutan untuk Subhan sementara waktu. Seiring berjalannya waktu, Subhan mencoba mendaftar dan diterima menjadi TNI. Almarhum merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara pada tahun 1988.

"Jadi saya pikir mbaknya masih sekolah, kalau gitu sampean (almarhum) saya carikan kerja swasta sementara dulu, anaknya berbesar hati, lihat apa saja dikerjakan, punya uang mendaftar-mendaftar, ya alhamdulillah langsung masuk, jadi anaknya rajin," katanya.

Pesawat TNI itu menyelesaikan misinya dengan kembali ke Tanah Air pada 8 November 2023. Ketika hendak ke Palestina, almarhum pamit ke ibunya, Santini, tetapi tidak menjelaskan tujuannya ke mana.

"Hanya telepon ke ibu, telepon ke ibu, bu tolong sambung doa, ditanya sama ibu mau ke mana, mau tugas dinas, saat itu tidak bilang ke Gaza, cuma adiknya lihat storinya ternyata sudah persiapan mau berangkat untuk mengantar bantuan sosial itu," katanya.

Kadispen TNI AU, Marsekal Pertama R. Agung Sasongkojati mengatakan, dirinya mengenal sosok Subhan sebagai pribadi yang baik. Dia mengingat bagaimana almarhum pernah menjadi siswanya di suatu institusi pendidikan.

"Saya mengenal dengan baik karena kebetulan beberapa tahun lalu, saya pernah di institusi pendidikan, dan beliau adalah siswa saya, siswa yang sangat cemerlang, siswa yang sangat smart, itu sebetulnya calon pimpinan kita di masa depan," katanya.

Selain itu, dia juga membenarkan bahwa almarhum merupakan personel TNI yang mengirimkan bantuan RI ke Palestina.

"Betul, tepat sekitar seminggu, dua minggu lalu, kita melaksanakan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Palestina. Kebetulan pimpinan rombongannya adalah Marsekal Pertama (Anumerta) Subhan sebagai Danwing di Malang ini," katanya.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/11/17/201439178/marsma-subhan-selalu-minta-dibelikan-es-kacang-ijo-saat-pulang-ke-pamekasan

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com