Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Pencabulan Anak di Bawah Umur di Magetan, Kepala Sekolah Akui Tak Tahu Isi Folder HP yang Dihapus

Kompas.com - 15/11/2023, 12:04 WIB
Sukoco,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kepala sekolah tempat menuntut ilmu anak di bawah umur korban pencabulan oleh oknum guru agama di salah satu SD di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, mendatangi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ansor.

Dia ingin menjelaskan kronologi penghapusan foto di ponsel (handphone/HP) korban terkait dugaan kasus pencabulan yang dilaporkan ke polisi.

"Mereka menjelaskan latar belakang penghapusan folder yang diduga berisi foto karena kepala sekolah yang meminta juga tidak tahu isinya apa."

Baca juga: LBH di Magetan Sebut Lokasi Pencabulan Guru terhadap Siswi SMP Terjadi di Kamar Mandi

"Yang melakukan korban sendiri atas permintaan pihak sekolah," ujar Ketua LBH Ansor Kabupaten Magetan Zainal Faizin di ruang kerjanya, Rabu (15/11/2023).

SP, kepala sekolah salah satu SMP tempat korban menuntut ilmu mengaku, sebelum menyuruh korban menghapus folder, istri pelaku mendatangi sekolah untuk mencari informasi tentang korban.

Folder di ponsel tersebut diduga berisi foto korban dan pelaku, HM. Tetapi istri tersangka mengaku sebagai keluarga korban.

"Istri dari MH ini mendatangi sekolah mencari informasi terkait korban dengan mengaku sebagai keluarga dari korban sebelum kami mengetahui adanya permasalahan antara MH dan korban," katanya.

SP mengaku meminta menghapus folder di ponsel korban atas perintah salah satu kepala bidang di Dinas Pendidikan Kabupaten Magetan.

Baca juga: Ajak Nginap Siswi SD di Hotel, Guru Agama di Magetan Terancam 15 Tahun Penjara

Menurutnya, penghapusan folder di ponsel tersebut untuk menjaga keberlangsungan pendidikan korban.

"Saya kira kasusnya tidak sebesar itu sehingga dengan menghapus folder foto di HP korban permasalahan akan selesai dan tidak mengganggu sekolah korban. Yang meminta kepala bidang. Kami benar-benar tidak tahu," kata SP.

Setelah menghapus folder, korban kemudian mengaku kepada orang tuanya bahwa dia menjadi korban pencabulan.

Orang tua korban kemudian mendatangi SMP dan meminta penjelasan kasus dugaan pencabulan yang menimpa korban.

Pihak sekolah meminta orang tua korban melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.

"Kedatangan kami ke LBH untuk menjelaskan kronologi penghapusan folder foto di HP karena kami tidak tahu, dan kami mendukung upaya hukum terhadap pelaku," kata SP.

Menanggapi penjelasan SP, pihak LBH mengaku masih fokus pada penanganan kepolisian atas dugaan kasus pencabulan yang menimpan korban.

Baca juga: Guru yang Diduga Cabuli Siswa di Magetan Disanksi Tak Mengajar

"Kami masih fokus pada penanganan kepolisian terkait kasus dugaan pencabulan kepada korban. Terkait pengakuan pihak sekolah kami mengapresiasi, mereka juga sepakat untuk mengawal kasus ini," ucap Zainal.

Sebelumnya, Kepolisian Resor Magetan mengamankan MH, salah satu guru agama SD di Magetan yang mengajak menginap di hotel siswi di bawah umur.

Kasat Reskrim Polres Magetan AKP Angga Perdana mengatakan, terungkapnya perbuatan bejat oknum guru agama tersebut berawal dari kepala sekolah SMP tempat korban bersekolah saat ini.

Korban memberitahukan kepada orangtuanya bahwa dirinya diajak menginap oleh oknum guru tersebut.

“Awalnya orang tua korban dipanggil kepala sekolah pada hari jumat (3/11) pukul 10.00 WIB. Mereka menginformasikan bahwa anaknya diajak nginap oleh oknum guru,” ujarnya saat konpres di halaman Polres Magetan, Jumat (10/11/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKB Usung Seorang Kades Maju di Pilkada Jombang

PKB Usung Seorang Kades Maju di Pilkada Jombang

Surabaya
Tabrakan Mobil Boks Vs Truk Trailer di Gresik, 2 Luka dan Jalur Pantura Sempat Macet

Tabrakan Mobil Boks Vs Truk Trailer di Gresik, 2 Luka dan Jalur Pantura Sempat Macet

Surabaya
Cerita Pencari Rumput Asal Lamongan Naik Haji: Yang Uangnya Miliaran Belum Tentu Berangkat kalau Allah Tak Menghendaki

Cerita Pencari Rumput Asal Lamongan Naik Haji: Yang Uangnya Miliaran Belum Tentu Berangkat kalau Allah Tak Menghendaki

Surabaya
Suami Kecanduan Judi Online, 179 Wanita di Bojonegoro Gugat Cerai

Suami Kecanduan Judi Online, 179 Wanita di Bojonegoro Gugat Cerai

Surabaya
Cak Thoriq Resmi Diusung PKB Jadi Bacabup Lumajang

Cak Thoriq Resmi Diusung PKB Jadi Bacabup Lumajang

Surabaya
Rumah Korban Fortuner Terjun ke Jurang di Bromo Sempat Didatangi Orang

Rumah Korban Fortuner Terjun ke Jurang di Bromo Sempat Didatangi Orang

Surabaya
Eks Kepala Bea Cukai DIY Disebut Terima Gratifikasi Total Rp 23 Miliar Termasuk Rp 100 Juta dari Suami Maia Estianty

Eks Kepala Bea Cukai DIY Disebut Terima Gratifikasi Total Rp 23 Miliar Termasuk Rp 100 Juta dari Suami Maia Estianty

Surabaya
Bank BPRS Bhakti Sumekar Milik Pemkab Sumenep Merugi, Satu Cabang Resmi Tutup

Bank BPRS Bhakti Sumekar Milik Pemkab Sumenep Merugi, Satu Cabang Resmi Tutup

Surabaya
Korban Prostitusi Anak di Surabaya Mengaku Dianiaya Muncikari

Korban Prostitusi Anak di Surabaya Mengaku Dianiaya Muncikari

Surabaya
Kasus Balon Udara Meledak di Ponorogo, Polisi Tangkap 15 Terduga Pelaku

Kasus Balon Udara Meledak di Ponorogo, Polisi Tangkap 15 Terduga Pelaku

Surabaya
Mentan RI Target Bangkalan Sumbang 40.000 Ton Beras dalam Setahun

Mentan RI Target Bangkalan Sumbang 40.000 Ton Beras dalam Setahun

Surabaya
Suami Korban Selamat Kecelakaan Maut di Bromo Sebut Lokasi Kejadian Tidak Asing Dilalui Keluarganya

Suami Korban Selamat Kecelakaan Maut di Bromo Sebut Lokasi Kejadian Tidak Asing Dilalui Keluarganya

Surabaya
Fakta Baru Kecelakaan Toyota Fortuner di Jalur Bromo

Fakta Baru Kecelakaan Toyota Fortuner di Jalur Bromo

Surabaya
Perjuangan Bocah di Kediri Rawat Ayah Ibunya yang Stroke, Terpaksa Berhenti Sekolah

Perjuangan Bocah di Kediri Rawat Ayah Ibunya yang Stroke, Terpaksa Berhenti Sekolah

Surabaya
Polisi Tangkap Pelaku Penipuan Berkedok Lolos Tes CPNS, Korban Rugi Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Pelaku Penipuan Berkedok Lolos Tes CPNS, Korban Rugi Rp 100 Juta

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com