Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Fakta Pesilat 17 Tahun di Gresik Tewas Usai Latihan, "Duel" dengan Pelatih Tanpa Pengaman

Kompas.com - 07/11/2023, 07:50 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - RN (17), pesilat asal Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur meninggal dunia usai latihan bersama pelatihnya pada Minggu (5/11/2023) malam.

Saat kejadian, korban berlatih silat di Desa Dalegan, Kecamatan Panceng, Gresik. Saat sesi terakhir, sekitar pukul 23.30 WIB, diadakan sesi sabung atau duel antar siswa.

Ada belasan siswa dan dua pelatih di kegiatan tersebut. Sebelum latihan, pelatih sempat menanyakan kepada seluruh siswa barangkali ada yang mengalami sakit.

Namun, saat itu tidak ada siswa yang mengeluh sakit

Duel dilakukan tanpa alat pengaman. Korban RN yang tak menemukan pasangan sabung, dipasangkan dengan pelatihnya, B.

Baca juga: Pesilat di Gresik Tewas, Polisi Sudah Ultimatum Tak Latihan Malam Hari

Saat duel, korban menyerang lebih dulu dengan pukulan tangan kosong. Lalu pelatih menendang bagian dada korban hingga remaja 17 tahun itu jauh terlentang ke tanah dan pingsan.

Melihat korban terkapar, pelatih dan siswa lainnya memberikan pertolongan pertama. Korban kemudian dibonceng menggunakan motor dan dibawa ke Puskesmas Panceng.

Diduga kuat, korban meninggal dunia di tengah perjalanan. Dari hasil pemeriksaan petugas medis, ditemukan luka memar di bagian dada korban.

Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan membenarkan kejadian tersebut.

"Masih dalam penyelidikan, saat ini masih dilakukan proses otopsi di RSUD Ibnu Sina Gresik," kata AKP Aldhino, Senin (6/11/2023).

Pihaknya telah menggali keterangan dari pelatih dan juga para murid yang mengikuti latihan tersebut.

"Enam orang kami periksa sebagai saksi," kata dia.

Baca juga: Seorang Pesilat di Gresik Tewas Saat Berlatih Tanding dengan Gurunya

Memar di dada dan kepala

Ia mengatakan tidak ditemukan trauma atau luka fatal di tubuh korban. Hanya ada memar di dada kiri serta kepala karena terjatuh.

"Hasil berbincang dengan dokter forensik ada penyebab yang menyebabkan anak tersebut (korban) meninggal, karena ada tendangan yang mengenai dada bagian kiri, ditendang sekali," ujar AKP Aldhino di kamar jenazah RSUD Ibnu Sina.

Dipastikan tendangan dari pelatih yang mengenai dada korban mengakibatkan korban sesak napas sebelum meninggal dunia.

Pihaknya akan memeriksa pihak keluarga korban, apakah korban mengalami penyakit asma atau penyakit jantung.

"Hasil otopsi akan kami gelar perkarakan untuk penetapan tersangka," tegasnya.

Baca juga: IRT di Gresik Tewas Usai Tabrak Pembatas Jalan Saat Kejar Jambret

Tak ada izin

Sementara itu terkait latih tanding yang dilakukan RNH bersama rekan-rekan perguruan silatnya, Aldhino menyebut, tidak ada izin yang diajukan dan dikantongi oleh pihak kepolisian dari perguruan silat tempat mereka bernaung.

"Untuk hal ini tidak ada izin. Latihan kemarin tidak ada izin ke kepolisian," ucap Aldhino. Pihak kepolisian bakal menjadikan hal tersebut sebagai pertimbangan tersendiri.

Aldhino menyebut masih menunggu petunjuk yang akan diberikan Kapolres Gresik mengenai kejadian tersebut.

"Pasti, makanya ini kan kami menunggu langkah dari Pak Kapolres nanti seperti apa," tutur Aldhino.

Baca juga: Niat Mendahului Truk, Pengendara Motor di Gresik Tewas Tertabrak

Polisi ultimatum tak latihan malam

Menurut Aldhino, jajaran Polres Gresik sebenarnya sudah melakukan langkah antisipasi guna meminimalisir insiden yang tidak diinginkan.

Terlebih pada Bulan Oktober 2023, juga sempat terjadi peristiwa pesilat di Gresik meninggal dunia pada saat latihan. Kala itu dia berpamitan mengikuti ujian kenaikan sabuk atau tingkat.

"Bapak Kapolres Gresik juga sudah memberikan ultimatum kepada perguruan pencak silat yang ada di Gresik, tidak boleh melakukan latihan di malam hari."

"Apabila melakukan latihan di malam hari itu harus izin di kepolisian dan diawasi dan diamankan oleh pihak kepolisian," kata Aldhino.

Baca juga: Kepada Hakim, Ayah yang Bunuh Anak di Gresik Minta Dihukum Mati

"Jadi instruksi dari Bapak Kapolres setelah kejadian yang kemarin itu (Bulan Oktober) setiap kegiatan pencak silat tidak ada yang dilakukan malam hari."

"Apabila tetap memaksakan latihan di malam hari, harus dengan pengawasan dan izin dari kepolisian, harus izin ke Polres, diawasi anggota kita," tutur Aldhino.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Hamzah Arfah | Editor: Aloysius Gonsaga AE, Farid Assifa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Mochammad Abdul Aziz, Jemaah Haji Termuda di Jatim, Gantikan Ayah yang Meninggal

Cerita Mochammad Abdul Aziz, Jemaah Haji Termuda di Jatim, Gantikan Ayah yang Meninggal

Surabaya
Asyik Berduaan dengan Pacar, Pria di Kota Malang Disabet Golok Orang Tidak Dikenal

Asyik Berduaan dengan Pacar, Pria di Kota Malang Disabet Golok Orang Tidak Dikenal

Surabaya
Pasutri Bojonegoro Bisa Haji dari Penghasilan Parkir, Sisihkan Uang untuk Infak

Pasutri Bojonegoro Bisa Haji dari Penghasilan Parkir, Sisihkan Uang untuk Infak

Surabaya
Kronologi Truk Ekspedisi Terbakar di Tol Solo-Madiun, Barang Muatan Ludes

Kronologi Truk Ekspedisi Terbakar di Tol Solo-Madiun, Barang Muatan Ludes

Surabaya
Bom Ikan Meledak di Pasuruan Jatim, Satu Orang Tewas

Bom Ikan Meledak di Pasuruan Jatim, Satu Orang Tewas

Surabaya
Siswa SMAN 2 Kota Batu Raih Medali Emas Kejuaraan Internasional Sepeda Downhill di Malaysia

Siswa SMAN 2 Kota Batu Raih Medali Emas Kejuaraan Internasional Sepeda Downhill di Malaysia

Surabaya
Truk Ekspedisi Terbakar di Tol Solo-Madiun, Paket dalam Boks Hangus

Truk Ekspedisi Terbakar di Tol Solo-Madiun, Paket dalam Boks Hangus

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Istri Meninggal Pasca Cabut Gigi Bungsu, Suami Bertekad Cari Keadilan

Istri Meninggal Pasca Cabut Gigi Bungsu, Suami Bertekad Cari Keadilan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Polisi di Situbondo Gagalkan Jual Beli 8,9 Ton Pupuk Subsidi

Polisi di Situbondo Gagalkan Jual Beli 8,9 Ton Pupuk Subsidi

Surabaya
Banjir Rob Terjang Belasan Rumah Warga di Situbondo

Banjir Rob Terjang Belasan Rumah Warga di Situbondo

Surabaya
70 Calon Haji di Embarkasi Surabaya Batal Berangkat Tahun 2024

70 Calon Haji di Embarkasi Surabaya Batal Berangkat Tahun 2024

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com