Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Relawan Berjuang Padamkan Kebakaran Gunung Lawu

Kompas.com - 22/10/2023, 11:57 WIB
Sukoco,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MAGETAN,  KOMPAS.com - Matahari sudah tenggelam. Namun Agus dan puluhan relawan lainnya masih melangkahkan kaki naik turun bukit Petak 73 hutan Gunung Lawu di Magetan, Jawa Timur, Sabtu (21/10/2023).

Tangan Agus sibuk mengarahkan penyemprot air ke arah asap yang mengepul. Bara api berasal dari bawah kayu-kayu yang tumbang.

“Kayu ini sudah lapuk. Karena kering dia mudah sekali terbakar. Butuh lima tangki semprot untuk bisa memadamkan,” ujarnya saat ditemui di hutan lindung Gunung Lawu, Sabtu (21/10/2023).

Baca juga: Kebakaran Gunung Lawu Capai Jalan Penghubung Magetan-Karanganyar, Pengendara Diminta Waspada

Sesekali Agus juga terlihat mengarahkan alat penyemprot air ke gundukan tanah yang berasap.

“Di dalamnya ada akar kayu yang membara. Dari luar tidak terlihat, tapi kalau kita injak terasa panas. ini seperti kebakaran di lahan gambut,” ujarnya.

Baca juga: Kebakaran Gunung Lawu Belum Padam, Ribuan Warga Magetan Shalat Minta Hujan

Agus menyemprot tanah yang mengepulkan asap. Darpo harus memanjat untuk memadamkan api diatas pohon lapuk yang membara. Titik api yang diketahui pada hari Senin (16/10) hingga sabtu sore belum bisa dipadamkan karena angin yang berhembus kencang dan kondisi pepohonan hutan lindung Gunung Lawu yang kering.KOMPAS.COM/SUKOCO Agus menyemprot tanah yang mengepulkan asap. Darpo harus memanjat untuk memadamkan api diatas pohon lapuk yang membara. Titik api yang diketahui pada hari Senin (16/10) hingga sabtu sore belum bisa dipadamkan karena angin yang berhembus kencang dan kondisi pepohonan hutan lindung Gunung Lawu yang kering.

Darpo, salah satu relawan pemadam kebakaran di Gunung Lawu terpaksa memanjat kayu berdiameter lebih dari satu meter yang terihat mengepulkan asap.

Dia mengaku terpaksa naik untuk menjangkau bara api yang berada di bagian atas sisa pohon tersebut.

Meski agak kesulitan, dia bisa mengayunkan parang sehingga kayu yang membara bisa dipisahkan dari bagian pohon yang belum terbakar.

“Sulit dipadamkam. Kalau tidak dipadamkan dia bisa membara lagi. Terpaksa manjat sambil semprot bagian yang ada baranya,” katanya.

Baca juga: Kebakaran Ferry di Pelabuhan Bakauheni Diduga karena Baterai Sepeda Listrik

Belasan rekan Darpo menyemangatinya.

“Naik lebih tinggi, Po. Relawan tangguh,” teriak salah satu relawan.

Suradi, relawan lain, mengaku upaya pemadaman kebakaran Gunung Luwu kali ini cukup sulit dibandingkan dengan tahun 2019.

“Cukup sulit kalau hanya berbekal prang dan sabit, karena pasti berat upaya membuat ilaran baru dengan kondisi ilalang kering cukup tebal,” ucapnya.

Kendala

Kabakaran hutan di Gunung Lawu sisi selatan yang terjadi sejak hari Senin (16/10/2023)  membuat ratusan personel gabungan dari BPBD Kabupaten Magetan, TNI, Polri, serta relawan harus berjibaku memadamkan api.

Kalaksa BPBD Kbaupaten Magetan Ari Budi Santosa mengatakan, titik api sulit dijangkau karena berada di bukit terjal dan curam.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Menjelang Penutupan pada 12 Mei, Belum Ada Calon Perseorangan yang Mendaftar Ikut Pilkada Sumenep

Menjelang Penutupan pada 12 Mei, Belum Ada Calon Perseorangan yang Mendaftar Ikut Pilkada Sumenep

Surabaya
Pengalihan Arus dan Tempat Parkir Jemaah Pengajian Akbar di Balai Kota Surabaya

Pengalihan Arus dan Tempat Parkir Jemaah Pengajian Akbar di Balai Kota Surabaya

Surabaya
30 Persen Calon Jemaah Haji asal Kota Malang merupakan Lansia

30 Persen Calon Jemaah Haji asal Kota Malang merupakan Lansia

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Alasan Polisi Hentikan Penyidikan Kasus Kecelakaan Moge di Probolinggo

Alasan Polisi Hentikan Penyidikan Kasus Kecelakaan Moge di Probolinggo

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Cerita Relawan Tagana Sahrul Mustofa, Mengabdi untuk Kemanusiaan Jadi Panggilan Jiwa

Cerita Relawan Tagana Sahrul Mustofa, Mengabdi untuk Kemanusiaan Jadi Panggilan Jiwa

Surabaya
Usai Nyabu, Sopir Truk Nyaris Tabrak Polisi Saat Dihentikan di Sidoarjo

Usai Nyabu, Sopir Truk Nyaris Tabrak Polisi Saat Dihentikan di Sidoarjo

Surabaya
10.000 Jemaat Ikuti Misa di Katedral Surabaya, Pesan Mewartakan Kebenaran

10.000 Jemaat Ikuti Misa di Katedral Surabaya, Pesan Mewartakan Kebenaran

Surabaya
5 Partai di Magetan Berkoalisi Usung Cabup-Cawabup di Pilkada 2024

5 Partai di Magetan Berkoalisi Usung Cabup-Cawabup di Pilkada 2024

Surabaya
Desa di Sumenep Beri Makan Lansia Tiap Hari, Sebagian Langsung Disuapi

Desa di Sumenep Beri Makan Lansia Tiap Hari, Sebagian Langsung Disuapi

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Gelapkan Barang Pelanggan, 3 Karyawan Perusahaan Ekspedisi di Situbondo Ditangkap

Gelapkan Barang Pelanggan, 3 Karyawan Perusahaan Ekspedisi di Situbondo Ditangkap

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com