Petugas pun berupaya mencegah api merambat ke wilayah hutan produksi dengan memperlebar jalur pendakian sebagai sekat bakar.
Baca juga: Kebakaran Gunung Lawu Belum Padam, Ribuan Warga Magetan Shalat Minta Hujan
Sebanyak 213 petugas gabungan diturunkan untuk melakukan pendinginan atau.
"Jadi personel ini bawa tangki semprot untuk melakukan pendinginan di jalur pendakian dengan menyemprot air di ilaran yang terbakar, ini untuk mencegah kebakaran merambat ke wilayah lain melewati ilaran yang kita buat. Untuk ilaran sudah kita buat sekitar 8.000 meter," katanya.
Baca juga: Kebakaran di Gunung Lawu Padam Setelah 11 Hari Dilakukan Water Bombing
Ari mengaku selain titik api di medan yang sulit dijangkau, kondisi cuaca juga mempengaruhi sulitnya pemadaman.
Upaya pemadaman dengan water bombing yang dilakukan beberapa waktu lalu ternyata belum efektif di beberapa titik karena pada bagian dalam tanah masih ada bara yang membuat api kembali membesar.
Lokasinya di Petak 51 B-1 Rajeg Angin masuk Wilayah RPH Bedagung Desa Ngiliran, Kecamatan Panekan dan Petak 73 B-4 Wilayah RPH Desa Getasanyar, Kecamatan Sidorejo.
Ketua penanganan Karhutla Kabupaten Magetan Letkol Inf Dani Indrajaya mengatakan, cuaca di Gunung Lawu dan angin yang cukup kuat berembus membuat bara api di lokasi kebakaran kembali menyala.
“Ini titik api lama yang sudah padam tapi bara apinya masih ada. Karena kondisi yang cukup kering dan angin berembus kencang membuat bara api muncul lagi,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.