Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Anak DPR Aniaya Pacar, Polisi Diminta Periksa Teman-teman Korban

Kompas.com - 14/10/2023, 09:41 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Kuasa hukum Gregorius Ronald Tannur (31), anak DPR RI tersangka penganiayaan hingga tewas di Surabaya, meminta polisi memeriksa kelima teman korban yang mengajak ke Blackhole, Lenmarc Mall.

"Saya sudah mengatakan kepada penyidik agar mendalami teman-teman korban yang mengundang," kata pengacara tersangka Ronald, Lisa Rahma, ketika dihubungi melalui telepon, Jumat (13/10/2023).

Lisa menyebut, teman-teman korban sudah berulang kali mengajak keduanya untuk minum minuman keras (miras). Sedangkan, Ronald kerap menolak ajakan tersebut.

Baca juga: Penjelasan Anak DPR soal Penyebab Cekcok yang Berujung Pembunuhan Pacarnya

"Berkali-kali yang diundang DSA (korban), bukan Ronald, karena itu teman-temannya DSA. Cuman Ronald juga kenal, memaksa DSA harus datang ke tempat karaoke (Blackhole)," ucapnya.

Akhirnya, tersangka menerima permintaan teman-teman korban untuk datang ke Blackhole pada Rabu (4/10/2023). Keduanya sudah dipesankan miras saat masuk ke room 7 Blackhole.

Baca juga: Pengacara Anak DPR Bantah Tawarkan Uang Damai dan Ancam Lapor Balik

"Ronald bilang, DSA hanya minum empat slot (gelas seloki). Ronald mengatakan, jangan minum banyak-banyak karena lambungmu (korban) dalam pengobatan," jelasnya.

Dengan demikian, kata Lisa, polisi seharusnya memintai keterangan kelima teman korban tersebut. Menurut dia, seharusnya mereka juga mengetahui penyebab yang cekcok berujung tewasnya korban.

"Makanya saya minta dulu kepada penyidik untuk mendalami teman-temannya DSA, itu yang sudah menyiapkan minum. Atas kematian DSA ini disebabkan oleh apa? Kan begitu," ujar dia.

Sementara itu, Lisa menyebut, penyebab cekcok antara tersangka dan korban karena korban tidak mau diajak pulang.

"Kalau saya mendengar keterangan dari Ronald, bahwa pemicu dari pertengkaran itu adalah Ronald mengajak DSA pulang," kata Lisa.

Halaman:


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Balita di Tulunggagung Meninggal akibat Kekurangan Oksigen, Diduga Dibunuh Sang Ayah

Polisi Sebut Balita di Tulunggagung Meninggal akibat Kekurangan Oksigen, Diduga Dibunuh Sang Ayah

Surabaya
7 Orang di Surabaya Ditangkap karena Terlibat Prostitusi Anak

7 Orang di Surabaya Ditangkap karena Terlibat Prostitusi Anak

Surabaya
Kronologi Balon Udara Meledak di Ponorogo hingga Melukai Empat Orang

Kronologi Balon Udara Meledak di Ponorogo hingga Melukai Empat Orang

Surabaya
Kesaksian Warga Saat Balon Udara Meledak di Ponorogo, Suaranya Terdengar sampai ke Desa Lain

Kesaksian Warga Saat Balon Udara Meledak di Ponorogo, Suaranya Terdengar sampai ke Desa Lain

Surabaya
Tidak Ada Peminat, KPU Pastikan Pilkada Kabupaten Malang Tanpa Calon Independen

Tidak Ada Peminat, KPU Pastikan Pilkada Kabupaten Malang Tanpa Calon Independen

Surabaya
Klaim Punya Modal 144.000 Dukungan, Asrilia-Satrio Daftar Pilkada Surabaya dari Jalur Independen

Klaim Punya Modal 144.000 Dukungan, Asrilia-Satrio Daftar Pilkada Surabaya dari Jalur Independen

Surabaya
Pendaftaran Jalur Independen Dibuka Selama 2 Hari, KPU Situbondo Nyatakan Tidak Ada yang Daftar

Pendaftaran Jalur Independen Dibuka Selama 2 Hari, KPU Situbondo Nyatakan Tidak Ada yang Daftar

Surabaya
4 Calon Jemaah Haji Asal Lamongan Batal Berangkat Hari Ini karena Anemia

4 Calon Jemaah Haji Asal Lamongan Batal Berangkat Hari Ini karena Anemia

Surabaya
Gempa M 4,9 Kembali Guncang Bawean Gresik, Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa M 4,9 Kembali Guncang Bawean Gresik, Belum Ada Laporan Kerusakan

Surabaya
Setelah 1,5 Tahun Terkuak Mahasiswi di Malang Dibunuh dan Dirampok Cucu Pemilik Indekos

Setelah 1,5 Tahun Terkuak Mahasiswi di Malang Dibunuh dan Dirampok Cucu Pemilik Indekos

Surabaya
Komplotan Pencuri Modus Ganjal ATM Ditangkap di Magetan

Komplotan Pencuri Modus Ganjal ATM Ditangkap di Magetan

Surabaya
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Empat Orang Terluka

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Empat Orang Terluka

Surabaya
Makelar Judi 'Online' di Malang Ditangkap Polisi

Makelar Judi "Online" di Malang Ditangkap Polisi

Surabaya
Insiden Balon Udara Meletus di Ponorogo, Dipicu Ledakan Petasan dan 4 Luka-luka

Insiden Balon Udara Meletus di Ponorogo, Dipicu Ledakan Petasan dan 4 Luka-luka

Surabaya
Nasib Miris SD Negeri di Sumenep, Siswa Tiga Kelas Belajar dalam Satu Ruangan

Nasib Miris SD Negeri di Sumenep, Siswa Tiga Kelas Belajar dalam Satu Ruangan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com