Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Madiun Ancam Mutasi Kepsek Buntut Oknum Guru Hukum Siswa sampai Telapak Kaki Melepuh

Kompas.com - 04/10/2023, 21:16 WIB
Muhlis Al Alawi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com- Wali Kota Madiun Maidi mengancam akan memutasi kepala sekolah (Kepsek) SMPN 10 Kota Madiun, Jawa Timur buntut oknum guru menghukum siswa sampai telapak kaki korban melepuh.

"Kepala sekolah ini teledor untuk koordinasi pembinaan dan pembelajaran terhadap anak itu. Saya mutasi (kepsek) kalau anak ini masuk sekolah lalu nanti dimusuhi temannya. Berarti dia (kepsek) tidak bisa mengondisikan sekolahnya," kata Maidi, usai menengok korban, Rabu (4/10/2023).

Baca juga: Wali Kota Madiun Bebas Tugaskan Guru yang Hukum Siswa Lari hingga Telapak Kaki Melepuh

Padahal, Maidi mengklaim, telah berulang kali memperingatkan kepala sekolah dan guru agar tidak melakukan hukuman fisik bagi siswa pelanggar aturan.

"Untuk itu anak ini harus segera sembuh dan dilindungi bukan malah nanti diejek temen-temenya. Kalau sampai diejek saya mutasi kepseknya,” kata Maidi.

Kumpulkan guru

Maidi menyatakan maksud oknum guru F menghukum anak-anak agar tak melanggar aturan baik. Tetapi caranya menghukum anak dengan hukuman fisik sudah keliru.

Agar tak berulang di sekolah lain, Wali Kota Madiun Maidi mengumpulkan kepala sekolah dan guru pada Rabu (4/10/2023). Ia meminta agar tak lagi ada hukuman fisik bagi siswa pelanggar aturan sekolah.

“Biar tidak terjadi lagi, seluruh guru hari ini saya kumpulkan. Jangan sampai menghukum itu dalam bentuk fisik. Menghukum bisa dengan cara-cara akademik seperti menyanyi, mengarang atau membaca buku,” ungkap Maidi.

Baca juga: Kronologi Siswa SMP di Madiun Dihukum Berlari hingga Kakinya Melepuh

Maidi menambahkan oknum guru berinisial F yang menghukum siswa sudah dibebastugaskan.

F tidak boleh lagi mengajar di sekolah dan dimutasi menjadi staf biasa di Dinas Pendidikan Kota Madiun terhitung hari ini.

Kondisi korban

Kepala Puskesmas Banjarejo, dr. Rohlina yang ditemui usai memeriksa kondisi telapak kaki G menyatakan, butuh waktu dua minggu untuk menyembuhkan telapak kaki siswa G yang melepuh.

“Untuk proses penyembuhannya bisa dua minggu mulai dari sekarang. Karena kalau dari lukanya perbaikan (kulit yang rusak akibat melepuh) sudah mencapai 60 hingga 70 persen,” kata Rohlina.

Menurut Rohlina, lamanya waktu penyembuhan tergantung dari letak luka. Bila bagian yang melepuh terjadi pada bidang tumpuan biasanya penyembuhan akan lebih lama.

Agar cepat sembuh, kata Rohlina, siswa G akan dilakukan perawatan setiap hari pada telapak kakinya yang melepuh.

Bentuk perawatannya dengan membersihkan bagian telapak kaki yang melepuh lalu diberi salep dan diberikan obat telan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pasutri Bojonegoro Bisa Haji dari Penghasilan Parkir, Sisihkan Uang untuk Infak

Pasutri Bojonegoro Bisa Haji dari Penghasilan Parkir, Sisihkan Uang untuk Infak

Surabaya
Kronologi Truk Ekspedisi Terbakar di Tol Solo-Madiun, Barang Muatan Ludes

Kronologi Truk Ekspedisi Terbakar di Tol Solo-Madiun, Barang Muatan Ludes

Surabaya
Bom Ikan Meledak di Pasuruan Jatim, Satu Orang Tewas

Bom Ikan Meledak di Pasuruan Jatim, Satu Orang Tewas

Surabaya
Siswa SMAN 2 Kota Batu Raih Medali Emas Kejuaraan Internasional Sepeda Downhill di Malaysia

Siswa SMAN 2 Kota Batu Raih Medali Emas Kejuaraan Internasional Sepeda Downhill di Malaysia

Surabaya
Truk Ekspedisi Terbakar di Tol Solo-Madiun, Paket dalam Boks Hangus

Truk Ekspedisi Terbakar di Tol Solo-Madiun, Paket dalam Boks Hangus

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Istri Meninggal Pasca Cabut Gigi Bungsu, Suami Bertekad Cari Keadilan

Istri Meninggal Pasca Cabut Gigi Bungsu, Suami Bertekad Cari Keadilan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Polisi di Situbondo Gagalkan Jual Beli 8,9 Ton Pupuk Subsidi

Polisi di Situbondo Gagalkan Jual Beli 8,9 Ton Pupuk Subsidi

Surabaya
Banjir Rob Terjang Belasan Rumah Warga di Situbondo

Banjir Rob Terjang Belasan Rumah Warga di Situbondo

Surabaya
70 Calon Haji di Embarkasi Surabaya Batal Berangkat Tahun 2024

70 Calon Haji di Embarkasi Surabaya Batal Berangkat Tahun 2024

Surabaya
Mahasiswa Mabuk Tabrak Petugas Kebersihan di Malang, Pelaku: Saya Minta Maaf

Mahasiswa Mabuk Tabrak Petugas Kebersihan di Malang, Pelaku: Saya Minta Maaf

Surabaya
Mahasiswa Mabuk Tabrak Petugas Kebersihan di Malang

Mahasiswa Mabuk Tabrak Petugas Kebersihan di Malang

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com