Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria di Nganjuk Ceburkan Diri ke Sungai Brantas, Sempat Angkat Tangan Minta Tolong

Kompas.com - 25/09/2023, 08:53 WIB
Usman Hadi ,
Andi Hartik

Tim Redaksi

NGANJUK, KOMPAS.com – Agus Slamet Ariadi (57), warga Dusun Jati, Desa Jatikalen, Kecamatan Jatikalen, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, nekat menceburkan diri ke Sungai Brantas di Desa Dawuhan, Kecamatan Jatikalen, pada Minggu (24/9/2023).

Belum diketahui motif korban menceburkan diri ke Sungai Brantas. Kini, petugas masih terus berupaya melakukan pencarian dengan menyisir sekitar lokasi kejadian.

“Korban masih dalam pencarian,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk, Abdul Wakid, Minggu (24/9/2023).

Baca juga: Bupati Nganjuk Jamu Mahfud MD di Rumah Dinas

Wakid menuturkan, insiden ini terjadi pada pukul 10.30 WIB, namun baru dilaporkan ke Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Kabupaten Nganjuk pada pukul 12.00 WIB.

“Tim BPBD baru tiba di lokasi jam 12.45 WIB,” sebut Wakid.

Baca juga: Ketua DPRD Nganjuk Dorong Situs Candi Lor Segera Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

Kronologi Kejadian

Berdasarkan informasi yang diterima BPBD Kabupaten Nganjuk, kata Wakid, insiden ini berawal saat korban berada di tambangan sejak pukul 07.00 WIB.

Tiba-tiba, korban menceburkan diri ke Sungai Brantas sekitar pukul 10.30 WIB. Aksi korban ini pertama kali diketahui oleh Sudayati (48), warga setempat yang hendak menyeberangi Sungai Brantas dengan perahu tambang.

“Saksi (Sudayati) melihat korban menceburkan diri ke Sungai Brantas, berjalan agak ke tengah sambil tangan di atas minta tolong,” papar Wakid.

Setelahnya, lanjut Wakid, Sudayati memberitahukan hal itu ke Puji Prasetyo (34), operator perahu tambang. Kemudian Puji melaporkannya ke Arif Syaifuddin Fanani, dan diteruskan ke Kepala Desa Dawuhan.

“Untuk ciri-ciri korban tinggi (badan) kurang lebih 170 sentimeter, rambut ubah putih, kumis-jenggot putih, memakai kaus cokelat lengan panjang, dan mengenakan celana trining warna biru kombinasi putih,” beber Wakid.

Wakid menuturkan, upaya pencarian korban di hari pertama belum membuahkan hasil, dan akan dilanjutkan hari ini, Senin (25/9/2023).

“Penyisiran hari pertama menggunakan satu unit Pencegahan dan Kesiapsiagaan (PK) BPBD (Nganjuk), dengan radius pencarian di sekitar Tempat Kejadian Musibah (TKM) dan 500 meter ke arah utara dengan hasil nihil,” sebutnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Wali Kota Surabaya Jenguk 2 Petugas Satpol PP yang Dianiaya

Wali Kota Surabaya Jenguk 2 Petugas Satpol PP yang Dianiaya

Surabaya
Mahfud MD: Jika Ada Polisi Berbuat Curang, Laporkan ke Polisi

Mahfud MD: Jika Ada Polisi Berbuat Curang, Laporkan ke Polisi

Surabaya
Tujuan Satpol PP di Surabaya Gunakan Aplikasi Sapu Jagat saat Bertugas

Tujuan Satpol PP di Surabaya Gunakan Aplikasi Sapu Jagat saat Bertugas

Surabaya
Diungkap, Tugas Mahfud MD Bila Terpilih Jadi Wakil Presiden

Diungkap, Tugas Mahfud MD Bila Terpilih Jadi Wakil Presiden

Surabaya
Mensos Tri Risma Salurkan Bantuan untuk Balita Hidrosefalus di Ngawi

Mensos Tri Risma Salurkan Bantuan untuk Balita Hidrosefalus di Ngawi

Surabaya
Polisi Tangkap Pembunuh Pria yang Tewas Mengenaskan di Gresik

Polisi Tangkap Pembunuh Pria yang Tewas Mengenaskan di Gresik

Surabaya
4 Bocah Terseret Ombak Pantai Selatan, 1 Tewas

4 Bocah Terseret Ombak Pantai Selatan, 1 Tewas

Surabaya
Kronologi Kecelakaan di Tol Gempol-Pasuruan, Sopir dan Kernet Bus Tewas Usai Tabrak Truk

Kronologi Kecelakaan di Tol Gempol-Pasuruan, Sopir dan Kernet Bus Tewas Usai Tabrak Truk

Surabaya
Ada Mantan Camat dan Kepala Dinas di Lumajang Gabung Timses Prabowo-Gibran

Ada Mantan Camat dan Kepala Dinas di Lumajang Gabung Timses Prabowo-Gibran

Surabaya
Lepas dari Pengawasan Orang Tua, Bocah 4 Tahun di Situbondo Tewas Tenggelam

Lepas dari Pengawasan Orang Tua, Bocah 4 Tahun di Situbondo Tewas Tenggelam

Surabaya
Sosok 'Pengemis Elite' Menginap di Hotel, Datang ke Ponorogo Hanya Bermodal Kardus

Sosok "Pengemis Elite" Menginap di Hotel, Datang ke Ponorogo Hanya Bermodal Kardus

Surabaya
TKD Prabowo-GIbran Bagi-bagi Nasi Kotak dan Susu Saat CFD di Lumajang

TKD Prabowo-GIbran Bagi-bagi Nasi Kotak dan Susu Saat CFD di Lumajang

Surabaya
Detik-detik Rumah di Ngawi Porak-poranda Tersambar Petir, Warga: Suaranya seperti Bom

Detik-detik Rumah di Ngawi Porak-poranda Tersambar Petir, Warga: Suaranya seperti Bom

Surabaya
Mahfud: Indonesia Hanya Bisa Maju Saat Bersatu dengan Keislaman

Mahfud: Indonesia Hanya Bisa Maju Saat Bersatu dengan Keislaman

Surabaya
Bus Rombongan SMK asal Bojonegoro Kecelakaan di Tol Gempol Pasuruan, 2 Tewas

Bus Rombongan SMK asal Bojonegoro Kecelakaan di Tol Gempol Pasuruan, 2 Tewas

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com