Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Mbah So, Penjaga Tari Topeng Kaliwungu Lumajang yang Kini Jadi Pengayuh Becak

Kompas.com - 21/09/2023, 10:17 WIB
Miftahul Huda,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

Namun, yang membedakan adalah intensitas pertunjukannya kini semakin jarang. Hanya bulan-bulan tertentu, kelompok tari Sutomo ini mendapatkan undangan untuk tampil.

"Pokoknya ke mana-mana ikut Mbah Nemo, bayarannya ya sedikit, tapi saya enggak pernah mikir bayaran, yang penting saya nari gitu saja," terangnya.

Baca juga: Mengenal Tari Topeng Ireng, Tarian Rakyat dari Lereng Merapi

Tukang becak pelestari tradisi

Penghasilan yang tidak menentu dari menari, membuat Mbah So memutuskan memilih pekerjaan sebagai tukang becak.

Sebab, selain menari, tidak ada keterampilan lain yang dimilikinya karena ia tidak sampai menamatkan pendidikan sekolah dasar (SD).

"Ikut nari itu langsung putus sekolah, jadi ya bisanya becak ini, dulu enggak sekolah kok,"

Sudah puluhan tahun Mbah So menjadi seorang tukang becak. Mulai dari becak yang dikayuh, hingga kini berubah jadi becak motor (bentor).

Penghasilannya pun hanya cukup untuk makan sehari-hari bersama keluarga. Tidak jarang, Sutomo harus pulang dengan tangan kosong karena tidak mendapatkan penumpang.

Baca juga: Tari Topeng Kemindu, Tarian Tradisional Khas Kutai Kartanegara

"Mulai ontel sampai bentor ini tahun 2017-an, enggak kuat soalnya. Kalau pun masih kuat ngayuh ya bakal ditinggal sama teman-teman karena semua sudah pindah ke model bentor," kata Mbah So.

Meski mulai jarang tampil, keuletan dan keteguhan Mbah So untuk menjaga keaslian Tari Topeng Kaliwungu sesuai yang diajarkan sang guru tetap terjaga sampai puluhan tahun lamanya.

Di sela waktu antara kegiatan utamanya sebagai seorang tukang becak, ia rajin melatih anak-anak muda di sekitar rumah untuk menari dan memainkan musik pengiring tarian Topeng Kaliwungu.

"Keliling terus pokoknya, ngajar anak-anak nari, main gendang. Biar enggak mati, kalau yang muda enggak belajar kan lama-lama hilang," jelasnya.

Tahun demi tahun dilewati Mbah So tanpa berpikir apa yang hendak didapatkannya setalah menyalurkan ilmu itu pada anak-anak muda.

Baca juga: Mengenal Tradisi Wetonan di Jawa: Latar Belakang, Waktu Pelaksanaan, dan Tata Cara

Jangankan WBTB, berbagai macam penghargaan yang bisa diperolehnya dari menekuni Tari Topeng Kaliwungu tidak pernah terpikir bahkan tidak pernah diketahui Mbah So sebelumnya.

Yang ia tahu, hanya menari dan menjaga agar Tari Topeng Kaliwungu tetap lestari di Kampung halamannya yakni Kabupaten Lumajang.

Jerih payah Mbah So akhirnya berbuah saat Kementerian Pendidikan Republik Indonesia menobatkan Tari Topeng Kaliwungu sebagai warisan budaya tak benda milik Kabupaten Lumajang pada 2021.

Baca juga: Tari Topeng Tumenggung: Sejarah, Karakter, dan Ciri Khas

Sejak saat itu, Tari Topeng Kaliwungu mulai dikenal banyak orang. Berbagai kegiatan di Kabupaten Lumajang kerap menampilkan Tari Topeng Kaliwungu sebagai salah satu penampilan penghibur.

Mulai dari penutupan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim pada 2022, peringatan hari jadi Lumajang (Harjalu), hingga dibuatkan event khusus bertajuk Segoro Topeng Kaliwungu di Pantai Watu Pecak Lumajang.

Tujuannya, agar kesenian tradisional khas Kabupaten Lumajang ini semakin dikenal. Tidak hanya oleh warga Lumajang, tapi juga masyarakat Indonesia bahkan mancanegara.

"Senang ada yang nerusin, terus yang nari ini banyak jadi terus sudah terkenal tarinya," tutur Sutomo.

Baca juga: Tari Topeng Kelana: Sejarah, Asal, dan Gerakan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Mochammad Abdul Aziz, Jemaah Haji Termuda di Jatim, Gantikan Ayah yang Meninggal

Cerita Mochammad Abdul Aziz, Jemaah Haji Termuda di Jatim, Gantikan Ayah yang Meninggal

Surabaya
Asyik Berduaan dengan Pacar, Pria di Kota Malang Disabet Golok Orang Tidak Dikenal

Asyik Berduaan dengan Pacar, Pria di Kota Malang Disabet Golok Orang Tidak Dikenal

Surabaya
Pasutri Bojonegoro Bisa Haji dari Penghasilan Parkir, Sisihkan Uang untuk Infak

Pasutri Bojonegoro Bisa Haji dari Penghasilan Parkir, Sisihkan Uang untuk Infak

Surabaya
Kronologi Truk Ekspedisi Terbakar di Tol Solo-Madiun, Barang Muatan Ludes

Kronologi Truk Ekspedisi Terbakar di Tol Solo-Madiun, Barang Muatan Ludes

Surabaya
Bom Ikan Meledak di Pasuruan Jatim, Satu Orang Tewas

Bom Ikan Meledak di Pasuruan Jatim, Satu Orang Tewas

Surabaya
Siswa SMAN 2 Kota Batu Raih Medali Emas Kejuaraan Internasional Sepeda Downhill di Malaysia

Siswa SMAN 2 Kota Batu Raih Medali Emas Kejuaraan Internasional Sepeda Downhill di Malaysia

Surabaya
Truk Ekspedisi Terbakar di Tol Solo-Madiun, Paket dalam Boks Hangus

Truk Ekspedisi Terbakar di Tol Solo-Madiun, Paket dalam Boks Hangus

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Istri Meninggal Pasca Cabut Gigi Bungsu, Suami Bertekad Cari Keadilan

Istri Meninggal Pasca Cabut Gigi Bungsu, Suami Bertekad Cari Keadilan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Polisi di Situbondo Gagalkan Jual Beli 8,9 Ton Pupuk Subsidi

Polisi di Situbondo Gagalkan Jual Beli 8,9 Ton Pupuk Subsidi

Surabaya
Banjir Rob Terjang Belasan Rumah Warga di Situbondo

Banjir Rob Terjang Belasan Rumah Warga di Situbondo

Surabaya
70 Calon Haji di Embarkasi Surabaya Batal Berangkat Tahun 2024

70 Calon Haji di Embarkasi Surabaya Batal Berangkat Tahun 2024

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com