Adapun bangunan utama atau lokasi makam Sunan Giri berada di atas bukit yang berupa bangunan cungkup makam.
Kompleks makam Sunan Giri tidak hanya menjadi tempat yang religius dan disakralkan.
Tempat ini juga menjadi tujuan wisata sejarah dan juga wisata religi yang tidak pernah sepi karena peziarah yang datang silih berganti.
Peziarah akan lebih banyak dari biasanya ketika Haul Kanjeng Sunan Giri dilaksanakan pada hari Jum’at terakhir di bulan Maulid (penanggalan Hijriyah) setiap tahunnya.
Bahkan ketika tradisi malam selawe di makam Sunan Giri dilaksanakan menjelang hari ke-25 pada bulan Ramadhan, jumlah peziarah bisa mencapai puluhan ribu orang.
Hal ini membuat keberadaan kompleks makam Sunan Giri berpengaruh pada perputaran ekonomi masyarakat sekitar makam, khususnya yang berada di Kecamatan Kebomas.
Di Makam Sunan Giri terdapat pohon mengkudu yang menyimpan sebuah mitos yang terkait dengan buah mengkudu.
Para peziarah meyakini jika buah mengkudu dari pohon di sekitar makam tersebut berkhasiat mengobati berbagai penyakit.
Mengkudu tersebut biasanya akan dibawa pulang para peziarah untuk diolah menjadi jamu.
Sumber:
jadesta.kemenparekraf.go.id
jadesta.kemenparekraf.go.id
kebudayaan.kemdikbud.go.id
jatim.antaranews.com
jatim.antaranews.com
jatim.nu.or.id