Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Kenaikan Harga, Bulog Madiun Siap Gelontorkan 300 Ton Beras Subsidi Tiap Bulan

Kompas.com - 07/09/2023, 17:44 WIB
Muhlis Al Alawi,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre IV Madiun menyiapkan 200 hingga 300 ton beras bersubsidi di tengah harga beras di pasaran yang terus naik. Tak hanya itu, Bulog juga siap menggelontorkan bantuan beras pangan bagi warga tidak mampu sebanyak 1.800 ton per bulan.

Kepala Cabang Perum Bulog Sub Divre IV Madiun, Ferdian Darma Atmaja mengatakan, stok beras subsidi yang ada di gudangnya saat ini mencapai 3.200 ton. Jumlah itu merupakan stok beras SPHP (stabilisasi pasokan dan harga pangan) atau beras subsidi dan beras bantuan pangan bagi warga tidak mampu di tiga daerah yakni Kota Madiun, Kabupaten Madiun dan Kabupaten Ngawi.

“Jadi untuk stok beras (bersubsidi) aman. Selain program beras SPHP untuk tiga kabupaten atau kota, dalam bulan ini akan disalurkan bantuan pangan beras tahap kedua dengan jumlah sebanyak 1.800 ton. Untuk itu dapat menjaga stabilisasi harga dan pembeli umum dapat mengakses ke pasar. Dan warga tak mampu tidak berbondong-bondong ke pasar membeli beras karena sudah dapat jatah beras satu bulan 10 kilogram,” kata Ferdi.

Baca juga: Harga Beras Naik, Wali Kota Madiun Larang UMKM Kuliner Naikkan Harga

Hanya saja, kata Ferdi, harga beras SPHP juga ikut mengalami kenaikkan mulai per 1 September 2023. Untuk harga tebus pedagang di gudang Bulog naik dari Rp 8.300 menjadi Rp 9.950 per kilogram. Sedangkan harga jual pedagang untuk eceran tertinggi naik dari Rp 9.450 menjadi Rp 10.900 per kilogram.

Soal kenaikkan harga beras SPHP, kata Ferdi, merupakan kewenangan Badan Pangan Nasional (Bapan). Bapan yang menentukan kenaikkan harga beras SPHP. Sedangkan Bulog hanya melaksanakan perintah dari kebijakan tersebut.

Baca juga: Harga Beras Naik, Khofifah Minta Kepala Daerah di Jatim Gencar Operasi Pasar

Untuk diketahui, harga beras non-subsidi di pasaran di Kota Madiun, Kabupaten Madiun dan Kabupaten Ngawi, jenis medium mencapai Rp 12.000 per kilogram. Sementara harga beras premium mulai Rp 13.000 per kilogram.

Sebelumnya, harga beras medium non-subsidi Rp 10.000 per kilogram dan premium sebesar Rp 11.500 setiap satu kilogramnya.

Untuk penjualan beras SPHP di pasaran di Kota Madiun, Kabupaten Madiun dan Kabupaten Ngawi, Bulog Madiun memiliki mitra 58 pedagang. Rinciannya, 11 pedagang di Kota Madiun, 28 pedagang di Kabupaten Madiun dan Kabupaten Ngawi sebanyak 19 pedagang.

Masing-masing pedagang diberikan kuota penjualan beras SPHP paling banyak dua ton setiap minggunya yang dilayani langsung di gudang Bulog Madiun.

Agar penjualan beras SPHP tepat peruntukannya hingga konsumen akhir, sudah dibentuk tim pengawas yang melibatkan Dinas Ketahanan Pangan dan Satgas Pangan di masing-masing daerah. Dengan demikian, bila ditemukan pedagang curang, langsung dilakukan penindakan.

Tak hanya itu, setiap konsumen juga dibatasi maksimal membeli beras SPHP sebanyak dua sak atau 10 kilogram per hari.

Ia menyebutkan, tim pernah menemukan adanya penjualan SPHP tidak sesuai peruntukan. Terhadap temuan itu, penjual langsung di-blacklist dan dikenakan teguran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Surabaya
Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Surabaya
Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Surabaya
Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Surabaya
Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Surabaya
Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Surabaya
Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Surabaya
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 33.713 Penumpang KAI Bakal Berangkat dari Surabaya

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 33.713 Penumpang KAI Bakal Berangkat dari Surabaya

Surabaya
Pj Bupati Probolinggo Geram Portal Penghalang Kendaraan Overload Rusak

Pj Bupati Probolinggo Geram Portal Penghalang Kendaraan Overload Rusak

Surabaya
Siswi SMP di Malang Korban Penyebaran Foto Syur Masih Trauma dan Sempat Tak Mau Sekolah

Siswi SMP di Malang Korban Penyebaran Foto Syur Masih Trauma dan Sempat Tak Mau Sekolah

Surabaya
Reka Ulang Kasus Pemuda di Lamongan Tewas Usai Makan Seblak Dicampur Racun Tikus

Reka Ulang Kasus Pemuda di Lamongan Tewas Usai Makan Seblak Dicampur Racun Tikus

Surabaya
Kasus Korupsi Proyek Kolam Renang Rp 1,5 M, Jaksa Panggil Anggota DPRD Madiun

Kasus Korupsi Proyek Kolam Renang Rp 1,5 M, Jaksa Panggil Anggota DPRD Madiun

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com