Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Beras di Magetan Naik Jadi Rp 13.000 Per Kilogram

Kompas.com - 07/09/2023, 14:13 WIB
Sukoco,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.com – Harga beras di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, naik hingga Rp 13.000 per kilogram. Diduga, kenaikan harga akibat pasokan beras dari petani menurun.

Haryani, pedagang beras di Pasar Sayur Magetan, mengatakan, kenaikan harga beras terjadi sejak Agustus. Sebelumnya, harga beras Rp 10.000 per kilogram, kemudian naik bertahap menjadi Rp 13.000 per kilogram.

“Kalau kemarin harga eceran beras petani Rp 10.000, kemudian naik Rp 11.000 seminggu terakhir naik lagi menjadi Rp 13.000 per kilogram. Ini untuk beras premium, kalau beras kualitas medium naiknya di harga Rp 12.000,” ujarnya saat ditemui di Pasar Sayur Magetan, Kamis (6/9/2023).

Baca juga: Berangkat Kerja, Buruh Pabrik Rokok di Magetan Tewas Tertabrak Pikap

Sulastri, pedagang beras lainnya di Pasar Sayur Magetan, mengatakan, kenaikan harga beras dipicu musim kemarau yang lebih panjang dari biasanya. Hal itu menyebabkan pasokan beras dari petani mengalami penurunan.

Meski demikian, dia mengaku belum kesulitan untuk mencari stok beras.

"Tiap tahun pasti ada kenaikan karena musim kemarau, tahun ini kemaraunya agak panjang tapi kenaikan tahun ini lebih tinggi dibanding tahun lalu,” katanya.

Baca juga: Semua Beras Mahal, Tahun Ini Paling Mahal

Di tengah kenaikan harga beras, Sulastri menyebutkan, Bulog telah melakukan operasi pasar seminggu sekali dengan kuota setiap pedagang sebanyak 4 kuintal.

Kenaikan harga beras di pasar membuat harga beras operasi pasar Bulog juga mengalami kenaikan.

Pada operasi pasar sebelumnya, Bulog menjual beras ke pedagang Rp 8.500 per kilogram dengan harga jual kepada masyarakat Rp 9.500 per kilogram. Dalam seminggu terakhir, harga beras operasi pasar Bulog naik.

“Saat ini harga jual ke pedagang Rp 10.150 dengan harga jual kepada masyarakat Rp 10.900,” imbuhnya.

Beras dari Bulog lebih diminati masyarakat karena harganya lebih murah dari beras yang dipasok dari petani. Sulastri mengaku, kuota 4 kuintal beras bertahan tak sampai seminggu.

"Beras Bulog lebih laku karena lebih murah, tapi batasan untuk pedagang seminggu sekali 4 kuintal. Itu seminggu enggak sampai sudah habis,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Sebut Balita di Tulunggagung Meninggal akibat Kekurangan Oksigen, Diduga Dibunuh Sang Ayah

Polisi Sebut Balita di Tulunggagung Meninggal akibat Kekurangan Oksigen, Diduga Dibunuh Sang Ayah

Surabaya
7 Orang di Surabaya Ditangkap karena Terlibat Prostitusi Anak

7 Orang di Surabaya Ditangkap karena Terlibat Prostitusi Anak

Surabaya
Kronologi Balon Udara Meledak di Ponorogo hingga Melukai Empat Orang

Kronologi Balon Udara Meledak di Ponorogo hingga Melukai Empat Orang

Surabaya
Kesaksian Warga Saat Balon Udara Meledak di Ponorogo, Suaranya Terdengar sampai ke Desa Lain

Kesaksian Warga Saat Balon Udara Meledak di Ponorogo, Suaranya Terdengar sampai ke Desa Lain

Surabaya
Tidak Ada Peminat, KPU Pastikan Pilkada Kabupaten Malang Tanpa Calon Independen

Tidak Ada Peminat, KPU Pastikan Pilkada Kabupaten Malang Tanpa Calon Independen

Surabaya
Klaim Punya Modal 144.000 Dukungan, Asrilia-Satrio Daftar Pilkada Surabaya dari Jalur Independen

Klaim Punya Modal 144.000 Dukungan, Asrilia-Satrio Daftar Pilkada Surabaya dari Jalur Independen

Surabaya
Pendaftaran Jalur Independen Dibuka Selama 2 Hari, KPU Situbondo Nyatakan Tidak Ada yang Daftar

Pendaftaran Jalur Independen Dibuka Selama 2 Hari, KPU Situbondo Nyatakan Tidak Ada yang Daftar

Surabaya
4 Calon Jemaah Haji Asal Lamongan Batal Berangkat Hari Ini karena Anemia

4 Calon Jemaah Haji Asal Lamongan Batal Berangkat Hari Ini karena Anemia

Surabaya
Gempa M 4,9 Kembali Guncang Bawean Gresik, Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa M 4,9 Kembali Guncang Bawean Gresik, Belum Ada Laporan Kerusakan

Surabaya
Setelah 1,5 Tahun Terkuak Mahasiswi di Malang Dibunuh dan Dirampok Cucu Pemilik Indekos

Setelah 1,5 Tahun Terkuak Mahasiswi di Malang Dibunuh dan Dirampok Cucu Pemilik Indekos

Surabaya
Komplotan Pencuri Modus Ganjal ATM Ditangkap di Magetan

Komplotan Pencuri Modus Ganjal ATM Ditangkap di Magetan

Surabaya
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Empat Orang Terluka

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Empat Orang Terluka

Surabaya
Makelar Judi 'Online' di Malang Ditangkap Polisi

Makelar Judi "Online" di Malang Ditangkap Polisi

Surabaya
Insiden Balon Udara Meletus di Ponorogo, Dipicu Ledakan Petasan dan 4 Luka-luka

Insiden Balon Udara Meletus di Ponorogo, Dipicu Ledakan Petasan dan 4 Luka-luka

Surabaya
Nasib Miris SD Negeri di Sumenep, Siswa Tiga Kelas Belajar dalam Satu Ruangan

Nasib Miris SD Negeri di Sumenep, Siswa Tiga Kelas Belajar dalam Satu Ruangan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com