Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Istri Bripka Pamer Naik Alphard Dikawal Patwal, Polres Probolinggo Beri Peringatan

Kompas.com, 7 September 2023, 16:40 WIB
Ahmad Faisol,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

PROBOLINGGO, KOMPAS.com- Sebuah video yang memperlihatkan istri seorang polisi berpangkat Brigadir Polisi Kepala (Bripka), pamer kekayaan dan dikawal patwal, viral di media sosial.

Diketahui perempuan yang juga seorang seleb TikTok itu bernama Luluk, istri dari polisi di Probolinggo, Bripka Nuril.

Dalam video yang beredar, tampak Luluk dan teman-temannya sesama ibu-ibu menaiki mobil Alphard melaju kencang menerobos kemacetan sambil dikawal oleh mobil Patwal.

Baca juga: Jabatan Bripka Nuril Dicopot Buntut Video Istri Bentak Siswi Magang

"Tetaplah tak terlihat. Seolah-olah seorang pengangguran. Tiba-tiba pas pergi main dikawal Patwal," demikian tertulis dalam unggahan video tersebut.

"Mereka yang tidak suka melihat kita pasti akan bilang kita lebay, norak, dan kampungan. Biasalah. Padahal kita hanya menikmati hidup, berusaha menyenangkan diri sendiri," tulis akun TikTok @luluk.nuril.

Baca juga: Istri Polisi di Probolinggo Pamer Hidup Hedon, Berapa Gaji Seorang Bripka?

Video tersebut juga memperlihatkan dua ibu-ibu menengok dari atap mobil sembari bermain ponsel.

Video ditutup dengan ibu-ibu saling menunjukkan pekerjaan suami masing-masing. Mulai dari istri polisi, istri lurah, istri sultan, dan istri pengusaha cupang. Mereka juga tampak asyik berjoget.

Baca juga: Polisi Akan Panggil Kades dan Panitia Parade Sound System di Malang yang Bongkar Jembatan

Video lama

Kepala Seksi Humas Polres Probolinggo Ipda Zaenal Arifin mengatakan video tersebut diunggah pada 2021 lalu.

"Jadi peristiwanya sudah dua tahunan," katanya.

Menurut Zaenal, video tersebut kembali diunggah dan viral sehubungan dengan merebaknya video Luluk yang memaki dan membentak siswi magang di pusat perbelanjaan KDS Kota Probolinggo.

"Karena peristiwa tersebut sedang heboh sehingga video lama yang berkaitan dengan Luluk kembali beredar," ujar Zaenal ditemui di Mapolres Probolinggo Kamis (7/9/2023).

Baca juga: Istri Polisi di Probolinggo Pamer Hidup Hedon, Berapa Gaji Seorang Bripka?

Zaenal mengatakan Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wardana telah menginstruksikan kepada semua anggota Polri dan Bhayangkari untuk tidak pamer kemewahan di media sosial.

"Dan yang tidak kalah penting bagaimana agar anggota Polri dan keluarga bijak dalam menggunakan media sosial," pungkas Zaenal.

Video bentak siswa

Sebelumnya, Luluk, istri polisi sekaligus seleb TikTok terseret kasus video viral membentak siswa SMK yang sedang magang di sebuah pusat perbelanjaan di Probolinggo, Jawa Timur.

Mulanya siswi tersebut menjelaskan aturan bahwa pengembalian barang harus melalui kasir. Namun Luluk tak terima dan memarahi siswi tersebut.

Pihak sekolah menyayangkan kejadian itu direkam dalam video dan diunggah ke media sosial. 

Pada Rabu (6/9/2023), Luluk menangis dan mengucapkan permintaan maaf secara terbuka dalam mediasi yang digelar di SMKN 1 Kota Probolinggo.

Mediasi itu dihadiri oleh Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wardana, suami Luluk yakni Bripka Nuril, orang tua siswi magang, serta pihak sekolah.

Kepolisian mencopot Bripka Nuril dari jabatannya akibat ulah sang istri.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
Surabaya
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Surabaya
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Surabaya
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Surabaya
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau