Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekerja Pabrik Kayu di Lumajang Tewas Diduga Tergencet Mesin Produksi, Disnaker Investigasi

Kompas.com - 07/09/2023, 06:16 WIB
Miftahul Huda,
Krisiandi

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - RW (20), warga Dusun Kajer, Desa Ranuwurung, Kecamatan Randuagung, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur dilaporkan tewas tergencet mesin produksi saat bekerja, Rabu (6/9/2023).

Diketahui, RW bekerja di sebuah pabrik triplek yang ada di Desa Randuagung, Kecamatan Randuagung.

Informasi yang dihimpun, RW mengalami kecelakaan kerja saat memasukkan kayu ke sebuah mesin roller.

Baca juga: Pencuri Motor di Surabaya Tewas Dihakimi Massa, Keluarganya Ikhlas

Nahas, saat itu, pakaian yang dikenakannya ikut tertarik hingga membuat korban tergencet mesin produksi yang tengah beroperasi.

Mediator Hubungan Industrial Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Lumajang Betty Triana mengatakan, kecelakaan itu terjadi pukul 04.30 WIB.

Korban yang mengalami kecelakaan langsung meninggal dunia di tempat kejadian.


"Kejadiannya pukul 04.30 WIB, bajunya tersangkut mesin GS Roll sehingga mengakibatkan terjadinya kecelakaan kerja itu dan korban meninggal di TKP," kata Betty, Rabu (6/9/2023).

Betty menjelaskan, pihaknya belum mendapatkan keterangan apapun perihal kecelakaan tersebut dari pihak perusahaan. Informasi itu malah didapatnya dari pejabat setempat.

"Kita dapat informasi dari pejabat pemerintah setempat, dari perusahaan kita belum menerima keterangan kronologisnya," jelas Betty.

Baca juga: Telepon Terakhir WNI Asal Trenggalek Korban Tewas Tawuran Perguruan Silat di Taiwan

Lebih lanjut, Betty menuturkan, Disnaker Kabupaten Lumajang akan melakukan investigasi lebih lanjut terkait kecelakaan kerja tersebut.

Rencananya, tim dari Disnaker mendatangi pabrik pada Kamis (7/9/2023) hari ini.

Menurutnya, hal ini dilakukan sesuai aturan pemeriksaan  yang baru boleh dilakukan h+1 kejadian.

"Insya Allah besok (Kamis) kita akan datangi perusahaan untuk diperiksa, kejadian kecelakaan memang prosedurnya h+1 kejadian," pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com