Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Pemkot dan Pekerja Proyek soal 3 Toko yang Roboh di Surabaya

Kompas.com, 5 September 2023, 17:51 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengungkap penyebab robohnya tiga bangunan di Jalan Kapasari, Kecamatan Genteng, Surabaya, Jawa Timur, pada Selasa (5/9/2023) dini hari.

Staf Bidang Jembatan dan Jalan pada Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya, Anang Budi Santoso mengatakan, insiden robohnya tiga toko itu terjadi sekitar pukul 00.00 WIB.

Ketika itu, kata Anang, pekerja proyek gorong-gorong sempat kesulitan melakukan penggalian karena adanya pipa PDAM. Oleh karena itu, mereka menggali di dekat toko yang ada di Jalan Kapasari.

“Karena ada utilitas PLN tegangan tinggi dan pipa PDAM, jadi enggak mungkin mepet dengan itu. Akhirnya ambil jarak dekat toko," kata Anang saat ditemui di Kantor Kelurahan Kapasari.

Baca juga: 3 Toko di Surabaya Ambruk Diduga Dampak Proyek Gorong-gorong, Suami Istri Tertimpa Reruntuhan

Sementara itu, Supervisor PT Diatasa Jaya Mandiri, Edwin Kurniawan mengatakan, pihaknya mengerjakan pemasangan gorong-gorong tersebut total sepanjang 800 meter Jalan Kapasari.

"Untuk total proyek 800 meter, sisi selatan (Jalan Kapasari) 400 meter sama sisi utaranya 400 meter. Sebenarnya cuman kurang 10 meter pengerjaanya ini," kata Edwin.

Baca juga: 2 Kontrakan di Surabaya Ludes Terbakar, 1 Rumah Terimbas

Edwin yang merasa sudah melakukan pengecekan lokasi memutuskan untuk menggali semakin dekat dengan toko warga. Sebab, dia terhambat adanya pipa PDAM dan utilitas PLN.

"Penggalian sebenarnya jaraknya 50 sentimeter dari bangunan (toko warga), tapi dikerjakan 30 sentimeter. Itu kami pun galinya enggak langsung semua, tapi satu dua baru pasang (saluran air)," jelasnya.

Akhirnya, tiga toko yang berada di sekitar lokasi penggalian tersebut roboh. Diduga, bangunan itu roboh akibat terkena getaran alat berat. Hal itu diperparah dengan tidak adanya pondasi di bangunan milik warga itu.

"Pas kita lihat, ternyata itu bangunan toko semi permanen sebenarnya, terus juga enggak ada pondasinya, jadi cuman batu bata yang disusun saja," ujar dia.

Bangunan ambruk di Surababaya akibat pemasangan saluran airKompas.com/Andhi Dwi Bangunan ambruk di Surababaya akibat pemasangan saluran air
Diberitakan sebelumnya, tiga bangunan toko di Jalan Kapasari, Kecamatan Genteng, Surabaya, Jawa Timur, roboh pada Selasa (5/9/2023) dini hari.

Tampak bangunan yang roboh tersebut sudah menjadi puing. Bagian depan bangunan terlihat sudah rata dengan tanah dan atapnya pun sudah ambruk.

Selain itu, sejumlah orang terlihat mengeluarkan sejumlah benda yang tertimbun reruntuhan. Barang tersebut seperti kulkas, sepeda motor, televisi, dan perlengkapan rumah tangga lain.

Baca juga: Siswa SMP di Surabaya Bawa Pulang 3 Piala Kompetisi Kostum di Thailand

Satu pasangan suami istri (pasutri) yang menjadi korban robohnya toko itu adalah Naimah (37) dan Solikin (49). Mereka berjualan berbagai perlengkapan sepeda motor di toko tersebut.

Naimah mengatakan, pengerjaan proyek pemasangan gorong-gorong tersebut berlangsung sejak pukul 21.00 WIB. Saat itu, dia bersama sang suami tengah berada di dalam toko.

"Saya tahunya mereka (orang proyek) kerja itu sekitar jam 21.00 sampai 22.00-an WIB. Terus pas mau tidur, jam 00.00 WIB kalau enggak salah, tiba-tiba bruak (ambruk)," kata Naimah, ketika ditemui di lokasi.

Ketika itu, Naimah langsung tertimpa barang yang ada di dalam toko, hingga mengalami luka ringan di kepala. Sedangkan, suaminya kesulitan bernapas karena atap bangunanya sudah runtuh.

"Atap toko ini kan (berbahan) seng, kalau kena penyangganya mungkin wes ndak ada (meninggal) saya sama suami. Suami juga sudah enggak bisa napas, banyak debu," jelasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Maling Sapi Tewas Ditembak Aparat di Bangkalan
Maling Sapi Tewas Ditembak Aparat di Bangkalan
Surabaya
Posko Bangkalan Berbagi Segera Kirim Seragam Sekolah, Baju Baru hingga Sembako untuk Bencana Aceh
Posko Bangkalan Berbagi Segera Kirim Seragam Sekolah, Baju Baru hingga Sembako untuk Bencana Aceh
Surabaya
Kuliah Sambil Jadi Kurir Paket, Gibran Harus Pandai Bagi Waktu dan Rendahkan Ego
Kuliah Sambil Jadi Kurir Paket, Gibran Harus Pandai Bagi Waktu dan Rendahkan Ego
Surabaya
Jadi Kurir Paket, Hamdan Kerap Bantu Pelanggan supaya Tak Tertipu Pesanan Palsu
Jadi Kurir Paket, Hamdan Kerap Bantu Pelanggan supaya Tak Tertipu Pesanan Palsu
Surabaya
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Surabaya
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Surabaya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau