Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sujud Syukur Siswa SMK Prapanca 2 Surabaya Setelah 1,5 Tahun "Mengungsi" demi Belajar

Kompas.com - 05/09/2023, 07:00 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Siswa SMK Prapanca 2 Surabaya melakukan sujud syukur saat gerbang sekolah mereka dibuka kembali setelah satu setengah tahun para siswa terpaksa berpindah-pindah tempat belajar karena sengketa.

Di hadapan 97 siswa mulai bersiap di depan SMK Prapanca 2 Surabaya, Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Pasma Royce memberikan sambutan atas dibukanya kembali SMK Prapanca 2.

Baca juga: Sengketa SMK Prapanca 2 Surabaya Usai, Siswa Bisa Belajar di Sekolah Lagi

"Hari ini para siswa langsung menyaksikan sekolah buka kembali. Apa yang menjadi haknya, bisa belajar dan mendapat tempat sebagaimana mestinya," kata Pasma, di SMK Prapanca 2, Senin (4/9/2023).

Baca juga: Sempat Pindah Tempat untuk Belajar, Siswa SMK Prapanca 2 Surabaya Akhirnya Kembali ke Sekolah

Pasma mengatakan dibukanya kembali SMK Prapanca 2 tersebut setelah sengketa antara mantan kepala sekolah Soewandi, dengan Yayasan Pendidikan Wartawan Jawa Timur (YPWJT) berakhir.

"Dengan berbagai upaya, baik ranah sosial maupun hukum, kami menjabarkan segala upaya persoalan yang ada. Setelah ini para siswa silahkan kembali belajar di almamatermya," jelasnya.

Selanjutnya, Pasma langsung membuka gembok pagar dengan disaksikan, Ketua YPWJT, Himawan, Soewandi, dan kepala sekolah SMK Prapanca 2, Gugus Legowo, serta para murid dan guru.

Ungkapan syukur siswa

Sejumlah siswa tampak sujud syukur setelah mengetahui bangunan tersebut bisa ditempati kembali. Lalu, mereka secara serentak memasuki halaman sekolah yang terlihat tak terawat itu.

"Senang karena sekolah bisa dibuka kembali, dan masuk ke gedung sendiri. Akhirnya bisa melakukan pembelajaran seperti dulu," kata salah satu siswa SMK Prapanca 2, Shandy Hyuga Darmawan.

Baca juga: Gedung Sekolah Digembok Eks Kepsek, 97 Siswa SMK Prapanca 2 Surabaya Belajar di Kampus

Siswa kelas XI jurusan broadcasting tersebut bersyukur karena akhirnya bisa memanfaatkan fasilitas sekolah. Sebab, sewaktu berpindah-pindah, mereka kesulitan melakukan praktikum.

"Sempat belajar di SMK Prapanca 1 itu sekitar tiga bulan, terus di (kampus) Stikosa AWS juga tiga bulan. Akhirnya bisa leluasa praktik pakai peralatan lengkap," jelasnya.

Pindah tempat belajar

Kepala Sekolah SMK Prapanca 2 Surabaya, Gugus Legowo mengatakan, penutupan itu disebabkan sengketa antara mantan kepala sekolah, Soewandi, dengan Yayasan Pendidikan Wartawan Jawa Timur (YPWJT).

"Kalau yang saya tangkap kepala sekolah (lama) usianya 60 tahun lebih, terus sudah tiga periode, 12 tahun. Sampai diberhentikan 2021 kalau enggak salah, tapi beliau menolak," kata Gugus.

Namun, Gugus mengaku tidak ikut campur lebih dalam terkait penutupan gerbang SMK Prapanca 2, oleh kepala sekolah yang lama. Sebab, hal tersebut merupakan urusan dari pihak yayasan.

"Saya pernah mencoba masuk (SMK Prapanca 2) tapi tetap ditolak, yang menolak pihak sana (kepala sekolah lama), enggak boleh katanya," ujar dia.

Baca juga: Cerita Siswa SMK Prapanca 2 Surabaya Terpaksa Belajar Berpindah-pindah karena Gedung Digembok Eks Kepsek

Akhirnya, sebanyak 97 siswa SMK Prapanca 2 berpindah-pindah dalam melangsungkan proses belajar mengajar. Terakhir, mereka bahkan meminjam sejumlah ruangan kampus Stikosa AWS.

Halaman:


Terkini Lainnya

Bukit Kuneer di Malang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Bukit Kuneer di Malang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Surabaya
Dua Warga di Situbondo Tewas Digorok, Warga: Pelaku Sering Halusinasi seperti Kerasukan

Dua Warga di Situbondo Tewas Digorok, Warga: Pelaku Sering Halusinasi seperti Kerasukan

Surabaya
Hampir Sepekan Diusir dari Unit, 27 KK Warga Rusunawa Gunungsari Surabaya Tidur di Halaman

Hampir Sepekan Diusir dari Unit, 27 KK Warga Rusunawa Gunungsari Surabaya Tidur di Halaman

Surabaya
Diduga Lupa Ingatan, Jemaah asal Jember Sempat Hilang dari Asrama Haji Surabaya

Diduga Lupa Ingatan, Jemaah asal Jember Sempat Hilang dari Asrama Haji Surabaya

Surabaya
Curiga dengan Penyebab Kematian, Polisi Bongkar Makam Seorang Pria di Ponorogo

Curiga dengan Penyebab Kematian, Polisi Bongkar Makam Seorang Pria di Ponorogo

Surabaya
Kasih Tak Sampai, Motif Pria di Surabaya Teror Teman Perempuannya hingga 10 Tahun

Kasih Tak Sampai, Motif Pria di Surabaya Teror Teman Perempuannya hingga 10 Tahun

Surabaya
Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditetapkan Tersangka

Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditetapkan Tersangka

Surabaya
Gunung Semeru 3 Kali Keluarkan Awan Panas dalam 24 Jam

Gunung Semeru 3 Kali Keluarkan Awan Panas dalam 24 Jam

Surabaya
Banjir Bandang Terjang Maluku Tengah, Tanggul Sungai Jebol dan Rumah Warga Terendam

Banjir Bandang Terjang Maluku Tengah, Tanggul Sungai Jebol dan Rumah Warga Terendam

Surabaya
Petani di Madiun Tewas Tersengat Listrik Jebakan Tikus

Petani di Madiun Tewas Tersengat Listrik Jebakan Tikus

Surabaya
Jual Sabu di Rumah, Suami Istri di Buleleng Digerebek Polisi

Jual Sabu di Rumah, Suami Istri di Buleleng Digerebek Polisi

Surabaya
Sarang Gangster di Sidoarjo Digerebek, Tujuh Pemuda Jadi Tersangka Kepemilikan Senjata Tajam

Sarang Gangster di Sidoarjo Digerebek, Tujuh Pemuda Jadi Tersangka Kepemilikan Senjata Tajam

Surabaya
Harga Bawang Merah di Malang Tembus Rp 35.000, Pemkot Jajaki Kerja Sama dengan Probolinggo

Harga Bawang Merah di Malang Tembus Rp 35.000, Pemkot Jajaki Kerja Sama dengan Probolinggo

Surabaya
Libur Panjang Waisak, Daop 9 Jember Tambah Rangkaian Kereta Eksekutif

Libur Panjang Waisak, Daop 9 Jember Tambah Rangkaian Kereta Eksekutif

Surabaya
4 Siswi SD di Sumenep Diduga Dicabuli Guru, Orangtua Lapor Polisi

4 Siswi SD di Sumenep Diduga Dicabuli Guru, Orangtua Lapor Polisi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com