"Anak-anak (SMK Prapanca 2) sudah satu setengah tahun pindah-pindah, awalnya nebeng di SMK Prapanca 1. Terus pindah ke sini (kampus), karena sana dipakai," jelasnya.
"Di SMK ini ada dua jurusan, Akutansi dan Broadcasting. Kasihan anak didik ini, kita perlu bantuan dinas terkait bagaimana solusi terbaiknya, agar bisa kembali ke sekolah induk," tambah dia.
Baca juga: Terpaksa Pindah ke Kampus karena Sekolah Digembok, Siswa SMK Prapanca 2 Surabaya Alami Kesulitan
Gugus menyebut, kepindahan itu bertujuan agar para siswa fokus menerima setiap pelajaran. Sebab, pihak Yayasan dan kepala sekolah yang lama masih terlibat permasalahan.
"Kami sebagai pelaksana pendidikan hanya menjalankan tugas, agar proses pembelajaran tidak terganggu dengan permasalahan yang sudah dua tahun ini," jelasnya.
Siswa SMK Prapanca 2 sendiri sudah berpindah-pindah, sejak awal 2023, lalu. Sejak saa itu, beberapa siswa menggunakan gedung SMK Prapanca 1, dan sebagian memanfaatkan kelas Stikosa AWS.
"Pindah ke sini (Stikosa AWS) sebenarnya terganggu, fasilitasnya enggak ada. Di sini sudah lima bulan, lumayan lama," kata salah satu siswa Taufiq Rahman, saat ditemui di kelas, Selasa (22/8/2023).
Seluruh siswa akhirnya meninggalkan SMK Prapanca 1 dan memanfaatkan gedung Stikosa AWS, beberapa hari ke belakang. Mereka kesulitan dalam mengikuti proses pelajaran.
"Sulit, biasanya ada komputer, di sini enggak ada, jelas terganggu. Sistem belajar pakai monitor, diskasih tahu apa yang harus dilakukan," jelasnya.
Baca juga: Gedung Sekolah Digembok Eks Kepsek, 97 Siswa SMK Prapanca 2 Surabaya Belajar di Kampus
Siswa kelas 11 jurusan Akuntansi tersebut, selama di Stikosa AWS, menggunakan ruangan dengan luas 2,5 meter x 5 meter. Namun, kelas tersebut harus disekat dan dibagi dengan murid broadcasting.
"Disekat, satu ruangan untuk dua jurusan. Saya merasa pendidikan ini belum merdeka," ucapnya saat itu.
Sementara itu, siswa akuntasi lainya, Aulia Fatmawati mengatakan, baru merasakan kelas di Stikosa AWS sejak Juli 2023, lalu. Dia merasa kurang nyaman lantaran bukan sekolahnya sendiri.
"Enggak enak, soalnya bukan sekolah sendiri dan enggak bebas. Karena otomatis harus ikut aturan orang lain," kata Aulia.
Aulia mengaku sangat merindukan ruang kelas yang digunakanya untuk belajar di SMK Prapanca 2. Sebab, dia merasa tak kesulitan menerima materi dari guru selama proses pembelajaran.
"Buat praktik kurang, jadi selama ini lebih ke materi saja. Pembelajarannya juga terganggu, soalnya broadcast lebih banyak siswanya dan akuntansi terganggu," ujar dia.
Wakil Wali Kota Surabaya turun tangan
Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji bahkan sempat mendatangi SMK Prapanca 2, di Jalan Nginden Intan Timur, Sukolilo, Jumat (25/8/2023). Hal itu buntut dari sengketa antara kepala sekolah terdahulu dengan yayasan.