Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Kemarahan Kader Demokrat Masih Berlanjut, Foto Anies Dirusak di Blitar

Kompas.com, 3 September 2023, 18:19 WIB
Asip Agus Hasani,
Khairina

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com – Puluhan kader dan pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Blitar, Jawa Timur, melakukan aksi perusakan dan pembakaran foto bakal calon presiden dari Partai Nasdem Anies Baswedan.

Aksi simbolik yang dilakukan di halaman Kantor DPC Partai Demokrat di Jalan Raya Sawahan, Desa Pojok, Kecamatan Garum pada Minggu (3/9/2023) siang itu merupakan ungkapan kekecewaan dan kemarahan kader dan pengurus Partai Demokrat di Kabupaten Blitar atas langkah tiba-tiba Anies Baswedan berpaling dari Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ke Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.

Anies dan Muhaimin alias Cak Imin telah mendeklarasikan sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden di Surabaya, Sabtu (2/9/2023).

Baca juga: Sekjen PKS: Semoga Demokrat Hatinya Bisa Terbuka untuk Comeback Bersama Kita

Pada aksi tersebut, awalnya sejumlah pengurus DPC Partai Demokrat Kabupaten Blitar menggunting foto Anies yang berfoto dengan AHY dengan tangan keduanya membentuk simbol bintang mercy yang merupakan logo Partai Demokrat.

Potongan baliho berisi foto Anies kemudian dibakar menggunakan korek api.

Sejumlah pengurus Partai Demokrat sempat kesulitan dan merusak bagian wajah foto Anies dan membakar bagian tersebut.

Foto Anies akhirnya dapat benar-benar terbakar setelah sejumlah pengurus lain mencari kertas sebagai bahan bakar untuk membakar potongan baliho berisi foto Anies.

Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Blitar Edy Masna Nurrochman mengatakan selain dimaksudkan sebagai ungkapan kekecewaan, aksi tersebut digelar untuk mengingatkan warga Kabupaten Blitar tentang perilaku politik Anies Baswedan yang tidak bisa memegang komitmen.

“Ini yang masyarakat harus tahu khususnya masyarakat Blitar. Jangan sampai Indonesia dipimpin oleh capres yang tidak memegang komitmen. Baru koalisi partai saja sudah dikhianati, apalagi nanti janji-janji pada masyarakat. Inilah sosok Anies yang kita ketahui seperti itu adanya,” ujar Edy kepada wartawan, Minggu.

Baca juga: Tanggapan Anies Soal KPK Usut Dugaan Korupsi Kemenaker Era Cak Imin

Padahal, kata Edy, pada 25 Agustus lalu Anies berkirim surat dengan tulisan tangan berisi pinangan untuk AHY agar bersedia menjadi pendampingnya sebagai calon wakil presiden pada Pemilu 2024.

Namun dalam hitungan hari, lanjutnya, Anies tiba-tiba berpaling ke Cak Imin tanpa pemberitahuan ke Partai Demokrat.

Menurut Edy, pendekatan pihak Anies ke pihak AHY sebenarnya sudah berlangsung sejak Januari 2023.

Dan sejak itu, lanjutnya, seluruh organ Partai Demokrat hingga tingkat bawah di daerah mulai mencurahkan energinya untuk Anies Baswedan dan Koalisi Perubahan untuk Perbaikan (KPP).

Sementara itu, Sekretaris DPC Partai Demokrat Kabupaten Blitar Anas Ruhanuddin mengatakan bahwa kader dan pengurus Partai Demokrat di Kabupaten Blitar merasa sangat kecewa dan marah atas pengkhianatan yang dilakukan Anies Baswedan.

“Aksi ini untuk mengungkapkan emosi dan amarah kita karena kita merasa ditinggalkan begitu saja oleh Anies Baswedan,” ujar Anas.

Anas menambahkan bahwa penurunan sekitar 20 baliho yang memajang Anies Baswedan berdampingan dengan AHY yang tersebar di wilayah Kabupaten Blitar telah dilakukan pada malam hari setelah kabar berpalingnya Anies ke Cak Imin terdengar.

Selanjutnya, kata Anas, pihaknya kini tinggal menunggu instruksi lebih lanjut dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat terkait langkah yang akan diambil menghadapi Pemilu 2024 khususnya Pemilihan Presiden.*

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Surabaya
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Surabaya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau