Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ini Penghinaan dan Pengkhianatan Terbesar yang Kami Rasakan"

Kompas.com - 01/09/2023, 16:16 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kota Kediri, Jawa Timur, Ashari, menganggap langkah politik Anies Baswedan yang meninggalkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merupakan bentuk penghinaan dan pengkhianatan koalisi.

"Ini penghinaan dan pengkhianatan terbesar yang kami rasakan," ucap Ashari dalam sambungan telepon kepada Kompas.com, Jumat (1/9/2023).

Padahal, kata Ashari, pihaknya selama ini sudah membangun soliditas internal untuk mendukung dan berkomitmen memenangkan pasangan Anies-AHY jika nantinya maju dalam pemilihan presiden (Pilpres).

Baca juga: Baliho Anies-AHY Dicopot, Ketua DPC Demokrat Situbondo: Sudah Tamat

Apalagi posisi partai berlambang Mercy itu di Kediri juga lumayan mendapat dukungan masyarakat. Yakni dalam pemilu lalu memperoleh sekitar 20.000 suara dengan menduduki 3 kursi di parlemen.

"Kami juga sudah mewacanakan membentuk sekretariat bersama dengan partai pendukung lainnya," lanjut Ashari.

Atas hal yang disebutnya sebagai pengkhianatan koalisi itu, pihaknya saat ini memang belum menentukan langkah penyikapan yang mengarah pada gerakan maupun aksi lapangan.

Semua masih menunggu arahan dan kebijakan taktis dari pimpinan wilayah maupun pusat.

Pengkhianatan yang disyukuri

Meski merasa dikhianati namun kepergian Anies Baswedan tersebut tidak membuat Partai Demokrat Kota Kediri merasa kehilangan sosoknya dan bahkan mensyukurinya.

Selama ini, kata Ashari, penetapan Anies sebagai bakal calon presiden sendiri sebenarnya telah membuat kinerja partai yang dipimpinnya menjadi sangat berat dan terbebani.

Sebab dengan nuansa politik yang ada di Kediri maupun daerah sekitarnya yang kerap disebut Mataraman, figur Anies menurutnya cukup sulit diterima.

"Kalau harus membawa nama itu (Anies) di lingkungan Kediri berat. Sehingga kami tidak merasa kehilangan kalau harus berpisah dengan Anies. Justru itu membuat langkah gerak kami akan semakin bebas," tegasnya.

Oleh sebab itu Ashari berharap AHY bisa berlabuh dengan koalisi lainnya selain Anies. Pihaknya berjanji akan sekuat tenaga menggalang kekuatan daerah untuk pemenangannya.

Tanggapan PKB Kediri

Ketua Dewan Pimpinan Cabang ( DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Kediri KH.Oing Abdul Muid Sohib mengaku belum mendapatkan pemberitahuan dari pengurus pusat perihal merapatnya PKB ke koalisi partai Nasdem.

"Belum ada keterangan resmi dari DPW maupun DPP tentang koalisi yang katanya dengan Nasdem itu," ujar Abdul Muid pada Kompas.com, Jumat.

Namun demikian, politisi yang akrab dengan sapaan Gus Muid itu mengaku pihaknya akan tegak lurus mengikuti apapun kebijakan partainya.

Begitu juga jika nantinya Muhaimin Iskandar atau Cak Imin selaku Ketua Umum PKB bergandengan dengan Anies Baswedan sebagai calon presiden dan wakil presiden, pihaknya menunggu keputusan DPP.

"Karena DPP pasti sudah punya pertimbangan-pertimbangan," lanjut salah satu pengurus Pesantren Lirboyo ini.

Sikap dukungannya itu, kata Gus Muid, merupakan konsistensinya atas sikap yang telah diutarakannya maupun para ketua DPC lainnya se Indonesia dalam Muktamar PKB di Bali tahun 2019 silam.

Yaitu perihal dukungan dan amanat kepada Muhaimin Iskandar selaku ketua umum terpilih saat itu untuk maju dalam kontestasi Pilpres Tahun 2024 ini.

"Kita menyerahkan sepenuhnya mau bergandengan atau berpasangan dengan siapa. Pokoknya Cak Imin maju dalam Pilpres 2024 ini," ujarnya.

Baca juga: Suasana Jelang Rapat PKB untuk Finalisasi Duet Anies-Cak Imin di Surabaya

Menurut Gus Muid, momentum saat ini harus dimaksimalkan karena bisa menjadi bagian dari strategi membesarkan nama partai.

Sebab, dari kajiannya, partai yang mempunyai figur yang ikut berkontestasi dalam pemilihan presiden, maka nama partai secara otomatis akan turut terkerek.

" Partai yang memiliki calon di kontestasi pilpres, itu (partai) akan terkerek." pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi RUU Penyiaran, Akademisi Unmuh Jember: Jurnalisme Investigasi Harus Dijamin Kebebasannya

Tanggapi RUU Penyiaran, Akademisi Unmuh Jember: Jurnalisme Investigasi Harus Dijamin Kebebasannya

Surabaya
Pilkada Kota Malang, Tiga Orang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Pilkada Kota Malang, Tiga Orang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Surabaya
Kronologi Ledakan Serbuk Petasan di Ponorogo yang Lukai 3 Warga, Dipicu Rokok

Kronologi Ledakan Serbuk Petasan di Ponorogo yang Lukai 3 Warga, Dipicu Rokok

Surabaya
Ledakan Dipicu Serbuk Petasan Terjadi di Ponorogo, 3 Orang Luka-luka

Ledakan Dipicu Serbuk Petasan Terjadi di Ponorogo, 3 Orang Luka-luka

Surabaya
Mantan Wabup Lumajang Daftar Bacabup di Kantor PDI-P

Mantan Wabup Lumajang Daftar Bacabup di Kantor PDI-P

Surabaya
Cegah DBD, Petugas Rutin Lakukan 'Fogging' di Asrama Haji Surabaya

Cegah DBD, Petugas Rutin Lakukan "Fogging" di Asrama Haji Surabaya

Surabaya
Pasangan Muda-mudi Mesum di Taman Kota Sumenep, Satpol PP Perketat Pengawasan

Pasangan Muda-mudi Mesum di Taman Kota Sumenep, Satpol PP Perketat Pengawasan

Surabaya
Balon Udara Berisi Petasan Meledak di Ponorogo, Terduga Pelaku Coba Hilangkan Barang Bukti

Balon Udara Berisi Petasan Meledak di Ponorogo, Terduga Pelaku Coba Hilangkan Barang Bukti

Surabaya
Oknum Polisi di Surabaya Ditangkap atas Kasus Penipuan dan Penggelapan

Oknum Polisi di Surabaya Ditangkap atas Kasus Penipuan dan Penggelapan

Surabaya
Kisah Eko, 20 Tahun Mengabdi untuk Tagana Lumajang, Pernah Tak Pulang 2 Bulan

Kisah Eko, 20 Tahun Mengabdi untuk Tagana Lumajang, Pernah Tak Pulang 2 Bulan

Surabaya
Gedung Sekolah Diklaim Milik Orang, Murid TK di Lumajang Numpang Belajar di Rumah Warga sejak 6 Bulan Terakhir

Gedung Sekolah Diklaim Milik Orang, Murid TK di Lumajang Numpang Belajar di Rumah Warga sejak 6 Bulan Terakhir

Surabaya
Sederet Fakta Fortuner Masuk Jurang di Kawasan Bromo, 4 Orang Tewas, Diduga Melaju dengan Kecepatan Tinggi

Sederet Fakta Fortuner Masuk Jurang di Kawasan Bromo, 4 Orang Tewas, Diduga Melaju dengan Kecepatan Tinggi

Surabaya
Ahmad Dhani Masuk Bursa Pilkada Surabaya 2024 dari Gerindra

Ahmad Dhani Masuk Bursa Pilkada Surabaya 2024 dari Gerindra

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com