Pada 2022, target imunisasi 94,1 persen, dan hanya terealisasi sebesar 84,9 persen. Sedangkan, pada 2023, capaian hingga Juli lalu telah menyentuh angka 52,75 persen.
"Karena kita targetnya 95 persen untuk imunisasi dasar. Imunisasi dasar itu, salah satunya Difteri, Pertusis, Tetanus (DPT) yang diberikan selama tiga kali dalam satu tahun," katanya.
Dia menyampaikan, anak-anak yang berada di Kecamatan Kedungkandang, wajib mendapatkan imunisasi Outbreak Reponse Immunization (ORI) difteri. Hal itu berdasarkan rekomendasi dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, dan bagi anak berusia 1 tahun sampai 15 tahun.
Untuk sasaran imunisasi di Kecamatan Kedungkandang dengan 12 kelurahan sebanyak 43.000 anak. Imunisasi bertujuan untuk pencegahan penyebaran difteri.
Baca juga: Wakil Bupati Garut Ajak Warga Vaksin Difteri: Saya Datang, Anak-anak Kabur Semua
"Sebenarnya kalau untuk saat ini bukan pencegahan, tapi melengkapi, karena ada kasus sehingga dikhawatirkan kasus ini menyebar, sehingga dicegah, atau dipagari dengan penambahan imunisasi umur 1 - 15 tahun," katanya.
Dia mengatakan, penyebab seseorang terkena difteri salah satunya bisa menular melalui saluran pernapasan.
"Kalau penyebab memang bakteri, masuknya, salah satunya dari saluran pernapasan. Jadi untuk penularan salah satunya dari saluran pernafasan, kemudian dari bersin, batuk, droplet untuk orang yang ada kuman atau bakteri difteri," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.