NGAWI, KOMPAS.com – Ratusan kepala keluarga di Desa Kerek, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, kesulitan mengakses siaran TV digital. Mereka belum bisa membeli set top box (STB) TV digital karena penghasilannya yang tidak menentu.
Gunawan, warga Desa Kerek, mengaku sudah lebih dari tiga bulan tak bisa menikmati siaran TV analog. Sedangkan, dia tak memiliki akses untuk siaran TV digital.
“Kalau dihidupkan (TV) cuma ada warna biru, enggak ada siaran. Terakhir kemarin tinggal Kompas TV, setelah itu enggak ada siaran sama sekali,” ujarnya saat ditemui di rumahnya, Selasa (29/8/2023).
Baca juga: 5 Rumah Milik Seorang Warga Ngawi Terbakar, Uang Rp 250 Juta Ikut Hangus
Gunawan mengaku, siaran TV adalah salah satu hiburan yang biasa dinikmati keluarganya di malam hari. Apalagi, rumahnya yang berada di pinggiran hutan jati membuat siaran TV menjadi hiburan gratis yang bisa dia dapatkan.
Biasanya, keluarganya akan berkumpul di ruang tengah untuk menikmati siaran TV setelah shalat isya.
"Biasanya habis shalat isya kita ngumpul di ruang tengah nonton. Di sini kan di pinggir hutan jati, jadi hiburan malam hari biasanya ya nonton TV, mau ke kota juga jauh. Karena tak ada siaran sekarang TV kami jadi nganggur,” imbuhnya.
Baca juga: Kekeringan Meluas, 9 Desa di Ngawi Bergantung pada Kiriman Air Bersih
Gunawan yang bekerja serabutan mengaku tak mampu membeli set top box untuk bisa menerima siaran TV digital. Penghasilannya yang tak seberapa membuat dia memilih untuk membeli kebutuhan pokok terlebih dahulu dibandingkan membeli STB.
“Set top box harganya Rp 250.000, penghasilan enggak menentu, kebutuhan lain lebih penting daripada untuk membeli set top box. Biarlah TV kami nganggur,” katanya.
Sulastri, warga Desa Kerek lainnya, mengaku terpaksa membeli TV digital baru agar cucunya bisa melihat film kartun.
Sementara TV analog miliknya dibiarkan saja teronggok di meja ruang tamunya.
“Terpaksa beli baru karena TV yang biasa enggak ada siarannya, sementara cucu saya suka nonton kartun. Masih di situ TV-nya, biarlah di situ saja wong enggak bisa disetel (dihidupkan),” katanya.