NGAWI, KOMPAS.com - Sepuluh desa di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, mengalami kekeringan ekstrem. Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ngawi melakukan pengiriman air bersih ke desa-desa tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Ngawi, Prila Yuda Putra mengatakan, 10 desa yang mengalami kekeringan itu tersebar di tujuh kecamatan.
"Yang mengalami kekeringan ekstrem ada di tujuh kecamatan. Saat ini upaya yang dilakukan adalah dengan dropping kebutuhan air kepada mereka," kata Yuda melalui sambungan telepon, Selasa (15/8/2023).
Baca juga: Kekeringan, Warga di Ngawi Terpaksa Gunakan Air Bengawan Solo yang Kadang Berwarna Hitam
Yuda menambahkan, saat ini BPBD Kabupaten Ngawi mengoperasikan dua mobil tangki untuk mengedrop ke desa-desa yang mengalami kekeringan. BPBD Ngawi membuat penampungan air bersih dari terpal di masing-masing desa yang mengalami kekeringan.
"Kita punya dua unit mobil tangki dengan kapasitas 4.000 dan 5.000 liter. Untuk distribusi kita kerja sama dengan Koramil. Selain itu, dari Polres juga ada bantuan dropping air bagi warga,” katanya.
Baca juga: Mobil yang Dikemudikan Pejabat Disdik Ngawi Masuk Parit
Menurut data BMKG, kata Yuda, musim kemarau di Kabupaten Ngawi diperkirakan masih akan berlanjut hingga akhir September mendatang.
Selain 10 desa mengalami kekeringan ekstrem, 30 desa lainnya di Ngawi siaga kekeringan.
BPBD meminta kepada kepala desa di wilayah siaga kekeringan untuk membuat laporan permintaan kebutuhan air bersih untuk warga.
"Yang jelas BPBD jauh-jauh hari sudah edarkan surat ke camat, supaya disampaikan ke desa-desa kalau perlu air segera secepatnya berkoordinasi ke BPBD sehingga bisa segera kita dropping,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.