Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Banting Setir, Sopir Truk Tangki yang Tabrak Penonton Karnaval: Kalau Lurus, Korban Lebih Banyak

Kompas.com - 28/08/2023, 13:03 WIB
Pythag Kurniati

Editor

MOJOKERTO, KOMPAS.com- Sopir truk tangki yang menabrak penonton karnaval di Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Anton Dwi Aryatama (33) mengaku sempat membanting setir.

Hal itu dilakukan di jalan turunan saat rem kendaraannya blong.

"Piliran saya kalau lurus terus, korban malah akan lebih banyak. Makanya saya belokkan ke kiri. Untungnya itu ada tebing dan ada mobil yang parkir," kata dia, Jumat (25/8/2023).

Akibat kecelakaan tersebut, sebanyak dua orang meninggal dunia di lokasi kejadian, dua korban menjalani rawat inap dan 11 orang mengalami luka-luka.

Baca juga: Pengakuan Sopir Truk Tangki yang Tabrak Penonton Karnaval di Pacet Mojokerto

Sempat berhenti

Anton yang telah berstatus tersangka sempat menceritakan situasi di persimpangan Karlina arah Desa Sajen, lokasi terjadinya kecelakaan.

Menurutnya dia sempat berhenti sekitar 10 menit karena persimpangan dan jalan dipenuhi penonton karnaval.

"Saya pas posisi belokan itu berhenti selama 10 menit, karena melihat penuh keramaian," tutur dia.

Baca juga: Kecelakaan Maut di Pacet Mojokerto, Saat Keceriaan Karnaval Seketika Berubah Duka...

Setelah menunggu keramaian berkurang, dia melaju dan berbelok ke kiri di persimpangan Karlina.

Saat itu lah, kata Anton, dia menyadari rem truknya mengalami masalah.

Truknya pun melaju tak terkendali lantaran msalah rem dan kondisi jalan yang menurun.

"(Truk) saya turun, waktu melihat motor banyak itu saya berhenti tapi kondisi rem saya sempat enggak teratasi, makanya kena sepeda motor," papar dia.

Anton membanting setir sampai menabrak mobil Avanza dan dinding pembatas jalan.

Baca juga: Daftar Korban Tabrakan Truk Tangki di Pacet Mojokerto

Keterangan saksi

Sementara, saksi mata di lokasi kejadian Sahrul (25) menjelaskan, kecelakaan terjadi di acara karnaval, Kamis (24/8/2023) petang.

Saat itu sejumlah orang berkerumun di jalan atau sekitar garis akhir karnaval hingga ke simpang tiga arah Desa Sajen, Kecamatan Pacet.

Tiba-tiba sebuah truk tangki melaju dari arah selatan.

"Kejadiannya tiba-tiba, truk itu rem blong di jalan turunan, melaju tak terkendali. Langsung menabrak kerumunan pengunjung karnaval sampai ada yang meninggal," kata dia, seperti dilansir dari Surya.

Terancam 6 tahun penjara

Wakapolres Mojokerto Kompol Afner Pangaribuan mengungkapkan, Polres Mojokerto telah menatapkan Anton, sopir truk tangki sebagai tersangka.

Dia diduga lali dalam berkendara di jalan raya.

"Statusnya sudah kami naikkan sebagai tersangka saat ini. Pertimbangannya memang karena kelalaiannya," kata Afner, Jumat (25/8/2023).

Menurutnya, Anton mengemudikan truk air sebanyak 6.000 liter itu memiliki SIM B Umum.

Namun Anton diduga mengemudikan truk tanpa melakukan antisipasi. Dia juga dinilai melakukan kelalaian karena tak berupaya melakukan pengereman.

Anton dijerat Pasal 310 KUHP dengan ancaman 6 tahun penjara.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Moh. Syafií | Editor : Andi Hartik, Krisiandi), Surya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Sebut Balita di Tulunggagung Meninggal akibat Kekurangan Oksigen, Diduga Dibunuh Sang Ayah

Polisi Sebut Balita di Tulunggagung Meninggal akibat Kekurangan Oksigen, Diduga Dibunuh Sang Ayah

Surabaya
7 Orang di Surabaya Ditangkap karena Terlibat Prostitusi Anak

7 Orang di Surabaya Ditangkap karena Terlibat Prostitusi Anak

Surabaya
Kronologi Balon Udara Meledak di Ponorogo hingga Melukai Empat Orang

Kronologi Balon Udara Meledak di Ponorogo hingga Melukai Empat Orang

Surabaya
Kesaksian Warga Saat Balon Udara Meledak di Ponorogo, Suaranya Terdengar sampai ke Desa Lain

Kesaksian Warga Saat Balon Udara Meledak di Ponorogo, Suaranya Terdengar sampai ke Desa Lain

Surabaya
Tidak Ada Peminat, KPU Pastikan Pilkada Kabupaten Malang Tanpa Calon Independen

Tidak Ada Peminat, KPU Pastikan Pilkada Kabupaten Malang Tanpa Calon Independen

Surabaya
Klaim Punya Modal 144.000 Dukungan, Asrilia-Satrio Daftar Pilkada Surabaya dari Jalur Independen

Klaim Punya Modal 144.000 Dukungan, Asrilia-Satrio Daftar Pilkada Surabaya dari Jalur Independen

Surabaya
Pendaftaran Jalur Independen Dibuka Selama 2 Hari, KPU Situbondo Nyatakan Tidak Ada yang Daftar

Pendaftaran Jalur Independen Dibuka Selama 2 Hari, KPU Situbondo Nyatakan Tidak Ada yang Daftar

Surabaya
4 Calon Jemaah Haji Asal Lamongan Batal Berangkat Hari Ini karena Anemia

4 Calon Jemaah Haji Asal Lamongan Batal Berangkat Hari Ini karena Anemia

Surabaya
Gempa M 4,9 Kembali Guncang Bawean Gresik, Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa M 4,9 Kembali Guncang Bawean Gresik, Belum Ada Laporan Kerusakan

Surabaya
Setelah 1,5 Tahun Terkuak Mahasiswi di Malang Dibunuh dan Dirampok Cucu Pemilik Indekos

Setelah 1,5 Tahun Terkuak Mahasiswi di Malang Dibunuh dan Dirampok Cucu Pemilik Indekos

Surabaya
Komplotan Pencuri Modus Ganjal ATM Ditangkap di Magetan

Komplotan Pencuri Modus Ganjal ATM Ditangkap di Magetan

Surabaya
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Empat Orang Terluka

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Empat Orang Terluka

Surabaya
Makelar Judi 'Online' di Malang Ditangkap Polisi

Makelar Judi "Online" di Malang Ditangkap Polisi

Surabaya
Insiden Balon Udara Meletus di Ponorogo, Dipicu Ledakan Petasan dan 4 Luka-luka

Insiden Balon Udara Meletus di Ponorogo, Dipicu Ledakan Petasan dan 4 Luka-luka

Surabaya
Nasib Miris SD Negeri di Sumenep, Siswa Tiga Kelas Belajar dalam Satu Ruangan

Nasib Miris SD Negeri di Sumenep, Siswa Tiga Kelas Belajar dalam Satu Ruangan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com