Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Bupati Lumajang soal Video Sidak Pangkalan Elpiji yang Jadi Polemik

Kompas.com - 03/08/2023, 10:52 WIB
Miftahul Huda,
Andi Hartik

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Bupati Lumajang Thoriqul Haq angkat bicara soal polemik konten video sidak pangkalan elpiji di Kecamatan Lumajang, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Rabu (25/7/2023).

Video itu kemudian diunggah ke akun media sosial pribadinya pada hari yang sama.

Belakangan, video itu dipermasalahkan oleh pemilik pangkalan, yakni Ahmad Nur Huda atau Gus Mamak.

Gus Mamak menganggap, konten tersebut merugikan dirinya lantaran pada saat sidak berlangsung, ia telah memberikan keterangan lengkap kepada Thoriq mengenai pangkalan tersebut melalui sambungan telepon.

Baca juga: Bupati Lumajang Diadukan Pemilik Pangkalan Elpiji ke Polisi Terkait Postingan di Medsos

Thoriq menjelaskan, sidak yang dilakukannya bersama Kapolres Lumajang dan Komandan Kodim Lumajang terjadi secara insidental dan tanpa direncanakan sebelumnya.

Menurutnya, saat itu ia mendapati ada truk mengangkut elpiji 3 kilogram yang hendak menurunkan muatannya di tempat yang tidak lazim.

Baca juga: Merasa Dirugikan, Pemilik Pangkalan Elpiji Minta Bupati Lumajang Hapus Postingan di Medsos

Sebab, tempat yang akan digunakan sebagai pangkalan elpiji itu, menurut Thoriq, adalah koperasi.

"Itu koperasi ya, saya kira kalau koperasi itu bukan perorangan, kemarin waktu kita sidak ya kan tidak bisa dipilih atau tidak bisa memilih tempatnya yang mana, dan waktu itu saya menemukan ada truk yang sedang berada di depan lokasi kok waktu itu menurut saya tidak lazim. Nah, betul ketika kita konfirmasi saya datang pintunya tidak dibuka-buka," kata Thoriq di Lumajang, Kamis (3/8/2023).

Perihal unggahan video di media sosial pribadinya, Thoriq menyebut, tidak hanya sekali ini saja ia mengunggah aktivitasnya ke publik.

Selain itu, dalam video tersebut, Thoriq mengatakan, tidak pernah menyebutkan pihak-pihak tertentu secara personal. Namun, secara visual memang tampak lokasi pangkalan yang disidak itu.

"Saya memang biasa setiap kegiatan menyampaikan di media sosial saya, tidak hanya kegiatan satu ini tapi kegiatan banyak hal dan tidak ada menurut saya penyampaian yang secara personal itu menyebutkan pihak-pihak tertentu. Bahwa ada dokumen yang memang itu adalah sebuah video yang menggambarkan situasi ya saya kira itu ya namanya video yang penting menggambarkan situasi dan kondisi," jelasnya.

Soal anggapan pangkalan tidak representatif yang dilontarkannya, Thoriq menjelaskan, hal ini berdasarkan keterangan dari penjaga gudang yang mengatakan bahwa tabung elpiji 3 kilogram itu akan diletakkan di samping tembok.

"Waktu kita datang ke sana ya penjaga yang yang terkonfirmasi menyampaikan ditaruh di pojokan begitu saja di tembok ya kalau seperti itu apa namanya," jelasnya.

Baca juga: Pendaki Gunung Lemongan Lumajang Alami Hipotermia, Proses Evakuasi Berlangsung 12 Jam

Selain itu, warga sekitar pangkalan juga mengaku tidak tahu bahwa tempat tersebut adalah pangkalan.

Sehingga, Thoriq menyayangkan keberadaan pangkalan tidak memberikan dampak signifikan untuk masyarakat.

"Saya kemudian ke tetangga sebelahnya dan tetangga sebelah enggak tahu kalau itu pangkalan. Kalau tetangga enggak tahu dan justru tetangga mendapatkan gas elpiji dengan harga jauh lebih mahal karena dapat dari pedagang eceran kan eman," ujarnya.

Baca juga: Merasa Dirugikan, Pemilik Pangkalan Elpiji Minta Bupati Lumajang Hapus Postingan di Medsos

Namun, soal tidak adanya papan nama di pangkalan tersebut karena dianggap pangkalan yang baru berdiri, Thoriq menyebut wajar.

Meski begitu, ia tetap meminta kepada pihak pangkalan untuk segera melengkapi kekurangan administrasi yang diperlukan.

"Kemudian soal representatif dan tidak representatif, ya karena pangkalan baru bisa jadi masih ada yang kurang-kurang saya kira itu hal yang wajar. Misalnya papan nama tidak ada terus misalnya tempat meletakkan tabung," terangnya.

"Kalau memang argumentasinya ini baru dan harus dilengkapi ya dilengkapi saja tidak ada pilihan lain, berarti kan masih belum memenuhi semua keharusan sebagai pangkalan," lanjutnya.

Lebih lanjut, Thoriq mengatakan, tujuannya membuat konten tersebut agar masyarakat mengetahui bahwa kelangkaan elpiji tidak hanya terjadi di Lumajang. Namun, juga terjadi di hampir semua wilayah.

"Ini bukan soal persepsi dan tidak persepsi yang ada dalam dalam video tapi bahwa ini harus kami lakukan supaya masyarakat juga paham bahwa keadaan kelangkaan gas elpiji ini tidak hanya terjadi di Lumajang," pungkasnya.

Sebelumnya, Bupati Lumajang Thoriqul Haq diadukan pemilik pangkalan elpiji yang disidak beberapa hari lalu, ke Polres Lumajang, Rabu (2/8/2023). Pengadu adalah pemilik pangkalan elpiji, yakni Ahmad Nur Huda alias Gus Mamak.

Aduan ini adalah tindak lanjut dari tuntutan terbuka yang dilayangkannya kepada Bupati Lumajang untuk menghapus dan meminta maaf atas unggahan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wartawan di Lumajang Melakban Mulut Tolak RUU Penyiaran

Wartawan di Lumajang Melakban Mulut Tolak RUU Penyiaran

Surabaya
Demokrat Usung Trihandy Cahyo Saputro Jadi Cabup di Pilkada Nganjuk 2024

Demokrat Usung Trihandy Cahyo Saputro Jadi Cabup di Pilkada Nganjuk 2024

Surabaya
Kasus Testis Hilang, Pria di Pasuruan Tegaskan Hanya Ada Persetujuan Operasi Laser Prostat

Kasus Testis Hilang, Pria di Pasuruan Tegaskan Hanya Ada Persetujuan Operasi Laser Prostat

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Menjelang Pilkada 2024, KPU Situbondo Pangkas Jumlah TPS 50 Persen

Menjelang Pilkada 2024, KPU Situbondo Pangkas Jumlah TPS 50 Persen

Surabaya
Sambut Program Makan Siang Gratis, 10.000 Hektar Lahan Kering Disulap Jadi Kawasan Terpadu Hortikultura

Sambut Program Makan Siang Gratis, 10.000 Hektar Lahan Kering Disulap Jadi Kawasan Terpadu Hortikultura

Surabaya
Dua Pejabat di DPRD Madiun Diperiksa terkait Kasus Korupsi Dana Aspirasi Rp 1,5 Miliar

Dua Pejabat di DPRD Madiun Diperiksa terkait Kasus Korupsi Dana Aspirasi Rp 1,5 Miliar

Surabaya
Pria di Pasuruan Protes Kehilangan 2 Testis Usai Operasi Prostat, RS Klaim Sesuai Prosedur

Pria di Pasuruan Protes Kehilangan 2 Testis Usai Operasi Prostat, RS Klaim Sesuai Prosedur

Surabaya
Satu Pasangan Jalur Independen Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang Tak Lolos Verifikasi

Satu Pasangan Jalur Independen Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang Tak Lolos Verifikasi

Surabaya
Kisah Wanita Kuli Panggul di Pasar Surabaya Bisa Berangkat Haji

Kisah Wanita Kuli Panggul di Pasar Surabaya Bisa Berangkat Haji

Surabaya
Wali Kota Eri Cahyadi Kembali Tegaskan Larangan Sekolah di Surabaya Study Tour ke Luar Daerah

Wali Kota Eri Cahyadi Kembali Tegaskan Larangan Sekolah di Surabaya Study Tour ke Luar Daerah

Surabaya
Sepeda Motor di Banyuwangi Terbakar setelah 'Ngangsu' BBM

Sepeda Motor di Banyuwangi Terbakar setelah "Ngangsu" BBM

Surabaya
Pemprov Jatim soal Pengosongan Rusunawa Gunungsari Surabaya: Penghuni Tak Mau Bayar Sewa

Pemprov Jatim soal Pengosongan Rusunawa Gunungsari Surabaya: Penghuni Tak Mau Bayar Sewa

Surabaya
Diusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya, Warga Terancam Tak Punya Tempat Tinggal

Diusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya, Warga Terancam Tak Punya Tempat Tinggal

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com