Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluh Kesah Wali Murid soal Harga Seragam Sekolah di Tulungagung, Totalnya Lebih dari Rp 2 Juta

Kompas.com - 25/07/2023, 11:25 WIB
Slamet Widodo,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

TULUNGAGUNG, KOMPAS.com - Salah satu wali murid baru Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) di Kabupaten Tulungagung Jawa Timur, mengeluhkan mahalnya harga kain seragam sekolah sang anak.

Harga yang ditentukan untuk kain seragam dinilai lebih mahal dua kali lipat dari pasaran.

Baca juga: Saat Harga Seragam Sekolah di Tulungagung Dipatok Rp 2 Juta Lebih...

Seperti yang dialami salah satu wali murid asal Tulungagung berinisial NN (41).

Menurut NN, seragam tersebut dijual melalui koperasi tempat anaknya bersekolah.

"Pembayaran kain seragam di koperasi Bhakti Usaha," terang NN.

Baca juga: Wagub Emil Klaim Sudah Tindak Petinggi SMA di Jatim yang Jual Seragam

Rincian

Dalam rincian yang ditunjukkan NN tertera pembayaran untuk kebutuhan empat setel kain seragam, satu jas almamater, kaus olahraga, dan beberapa perlengkapan lain.

Untuk mendapatkan paket seragam tersebut, wali murid baru harus membayar sebesar Rp. 2.360.00

Sedangkan untuk menjahit semua bahan seragam tersebut, wali murid kembali mengeluarkan biaya.

"Harga tersebut masih dalam bentuk kain lembaran. Untuk menjahit kembali mengeluarkan biaya," ujar NN.

Baca juga: Meski Ada Seragam, Tas dan Sepatu Gratis, Hanya Satu Murid yang Masuk SD Kristen Ini

NN juga menyebutkan, harga kain seragam yang ditentukan sekolah jauh lebih tinggi dibanding dengan harga di pasaran.

Misalnya, satu setel kain seragam abu-abu putih di sekolah tersebut dijual seharga Rp. 359.400. Sedangkan harga di pasaran untuk satu setel seragam tersebut di kisaran Rp 150.000.

"Harganya di sekolah jauh lebih tinggi mencapai dua kali lipat, lebih murah di pasaran," ujar NN.

Meski dirasa memberatkan, NN mengaku tidak bisa berbuat banyak. Karena pihak sekolah terkesan mewajibkan agar membeli kain seragam di koperasi sekolah yang telah ditentukan.

"Meski berat, namanya juga buat anak agar bisa tetap sekolah sesuai kemauannya mau bagaimana lagi," terang NN.

Harga kain seragam yang dinilai mahal tidak hanya terjadi di sekolah anaknya. Tetapi juga di beberapa SMAN lain di Tulungagung. 

"Cerita dari sesama wali murid baru, harga yang dirasa tinggi juga terjadi SMA Negeri lain," ujar NN.

NN berharap, agar masalah tersebut mendapat perhatian dari pemerintah provinsi agar tidak lagi ada wali murid yang keberatan dengan harga kain seragam dari sekolah.

"Kami berharap, kondisi ini menjadi perhatian Gubernur Jawa Timur. Agar tidak memberatkan para wali murid ke depannya," terang NN.

Baca juga: Saat Harga Seragam Sekolah di Tulungagung Dipatok Rp 2 Juta Lebih...

Penjelasan sekolah

Sementara itu, pihak SMA Negeri 1 Kedungwaru menjelaskan, tidak mewajibkan siswa baru untuk membeli kain seragam di sekolah.

Para wali murid juga diberi kelonggaran dengan cara mencicil, selama anaknya belajar di sekolah tersebut

"Pihak kami tidak mewajibkan untuk membeli kain seragam di sekolah. Bahkan bisa juga di cicil pembayarannya," terang Humas SMA Negeri 1 Kedungwaru Agung Cahyadi.

Pihak sekolah memberi kebebasan siswanya jika ingin membeli seragam di luar sekolah.

Dan harga kain yang ditentukan sekolah tersebut, dinilai hampir sama dengan SMA maupun SMK Negeri lain di Tulungagung.

"Kemungkinan bahkan ada sekolah lain yang harganya lebih tinggi dari kami," ujar Agung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
PKB Usung Seorang Kades Maju di Pilkada Jombang

PKB Usung Seorang Kades Maju di Pilkada Jombang

Surabaya
Tabrakan Mobil Boks Vs Truk Trailer di Gresik, 2 Luka dan Jalur Pantura Sempat Macet

Tabrakan Mobil Boks Vs Truk Trailer di Gresik, 2 Luka dan Jalur Pantura Sempat Macet

Surabaya
Cerita Pencari Rumput Asal Lamongan Naik Haji: Yang Uangnya Miliaran Belum Tentu Berangkat kalau Allah Tak Menghendaki

Cerita Pencari Rumput Asal Lamongan Naik Haji: Yang Uangnya Miliaran Belum Tentu Berangkat kalau Allah Tak Menghendaki

Surabaya
Suami Kecanduan Judi Online, 179 Wanita di Bojonegoro Gugat Cerai

Suami Kecanduan Judi Online, 179 Wanita di Bojonegoro Gugat Cerai

Surabaya
Cak Thoriq Resmi Diusung PKB Jadi Bacabup Lumajang

Cak Thoriq Resmi Diusung PKB Jadi Bacabup Lumajang

Surabaya
Rumah Korban Fortuner Terjun ke Jurang di Bromo Sempat Didatangi Orang

Rumah Korban Fortuner Terjun ke Jurang di Bromo Sempat Didatangi Orang

Surabaya
Eks Kepala Bea Cukai DIY Disebut Terima Gratifikasi Total Rp 23 Miliar Termasuk Rp 100 Juta dari Suami Maia Estianty

Eks Kepala Bea Cukai DIY Disebut Terima Gratifikasi Total Rp 23 Miliar Termasuk Rp 100 Juta dari Suami Maia Estianty

Surabaya
Bank BPRS Bhakti Sumekar Milik Pemkab Sumenep Merugi, Satu Cabang Resmi Tutup

Bank BPRS Bhakti Sumekar Milik Pemkab Sumenep Merugi, Satu Cabang Resmi Tutup

Surabaya
Korban Prostitusi Anak di Surabaya Mengaku Dianiaya Muncikari

Korban Prostitusi Anak di Surabaya Mengaku Dianiaya Muncikari

Surabaya
Kasus Balon Udara Meledak di Ponorogo, Polisi Tangkap 15 Terduga Pelaku

Kasus Balon Udara Meledak di Ponorogo, Polisi Tangkap 15 Terduga Pelaku

Surabaya
Mentan RI Target Bangkalan Sumbang 40.000 Ton Beras dalam Setahun

Mentan RI Target Bangkalan Sumbang 40.000 Ton Beras dalam Setahun

Surabaya
Suami Korban Selamat Kecelakaan Maut di Bromo Sebut Lokasi Kejadian Tidak Asing Dilalui Keluarganya

Suami Korban Selamat Kecelakaan Maut di Bromo Sebut Lokasi Kejadian Tidak Asing Dilalui Keluarganya

Surabaya
Fakta Baru Kecelakaan Toyota Fortuner di Jalur Bromo

Fakta Baru Kecelakaan Toyota Fortuner di Jalur Bromo

Surabaya
Perjuangan Bocah di Kediri Rawat Ayah Ibunya yang Stroke, Terpaksa Berhenti Sekolah

Perjuangan Bocah di Kediri Rawat Ayah Ibunya yang Stroke, Terpaksa Berhenti Sekolah

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com