Salin Artikel

Keluh Kesah Wali Murid soal Harga Seragam Sekolah di Tulungagung, Totalnya Lebih dari Rp 2 Juta

Harga yang ditentukan untuk kain seragam dinilai lebih mahal dua kali lipat dari pasaran.

Seperti yang dialami salah satu wali murid asal Tulungagung berinisial NN (41).

Menurut NN, seragam tersebut dijual melalui koperasi tempat anaknya bersekolah.

"Pembayaran kain seragam di koperasi Bhakti Usaha," terang NN.

Rincian

Dalam rincian yang ditunjukkan NN tertera pembayaran untuk kebutuhan empat setel kain seragam, satu jas almamater, kaus olahraga, dan beberapa perlengkapan lain.

Untuk mendapatkan paket seragam tersebut, wali murid baru harus membayar sebesar Rp. 2.360.00

Sedangkan untuk menjahit semua bahan seragam tersebut, wali murid kembali mengeluarkan biaya.

"Harga tersebut masih dalam bentuk kain lembaran. Untuk menjahit kembali mengeluarkan biaya," ujar NN.

NN juga menyebutkan, harga kain seragam yang ditentukan sekolah jauh lebih tinggi dibanding dengan harga di pasaran.

Misalnya, satu setel kain seragam abu-abu putih di sekolah tersebut dijual seharga Rp. 359.400. Sedangkan harga di pasaran untuk satu setel seragam tersebut di kisaran Rp 150.000.

"Harganya di sekolah jauh lebih tinggi mencapai dua kali lipat, lebih murah di pasaran," ujar NN.

Meski dirasa memberatkan, NN mengaku tidak bisa berbuat banyak. Karena pihak sekolah terkesan mewajibkan agar membeli kain seragam di koperasi sekolah yang telah ditentukan.

"Meski berat, namanya juga buat anak agar bisa tetap sekolah sesuai kemauannya mau bagaimana lagi," terang NN.

Harga kain seragam yang dinilai mahal tidak hanya terjadi di sekolah anaknya. Tetapi juga di beberapa SMAN lain di Tulungagung. 

"Cerita dari sesama wali murid baru, harga yang dirasa tinggi juga terjadi SMA Negeri lain," ujar NN.

NN berharap, agar masalah tersebut mendapat perhatian dari pemerintah provinsi agar tidak lagi ada wali murid yang keberatan dengan harga kain seragam dari sekolah.

"Kami berharap, kondisi ini menjadi perhatian Gubernur Jawa Timur. Agar tidak memberatkan para wali murid ke depannya," terang NN.

Penjelasan sekolah

Sementara itu, pihak SMA Negeri 1 Kedungwaru menjelaskan, tidak mewajibkan siswa baru untuk membeli kain seragam di sekolah.

Para wali murid juga diberi kelonggaran dengan cara mencicil, selama anaknya belajar di sekolah tersebut

"Pihak kami tidak mewajibkan untuk membeli kain seragam di sekolah. Bahkan bisa juga di cicil pembayarannya," terang Humas SMA Negeri 1 Kedungwaru Agung Cahyadi.

Pihak sekolah memberi kebebasan siswanya jika ingin membeli seragam di luar sekolah.

Dan harga kain yang ditentukan sekolah tersebut, dinilai hampir sama dengan SMA maupun SMK Negeri lain di Tulungagung.

"Kemungkinan bahkan ada sekolah lain yang harganya lebih tinggi dari kami," ujar Agung.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/07/25/112530178/keluh-kesah-wali-murid-soal-harga-seragam-sekolah-di-tulungagung-totalnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke