Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Tofa Selamat dari Banjir Lahar Semeru, Motornya Terseret Arus dan Ditemukan 2 Hari Kemudian

Kompas.com, 13 Juli 2023, 05:00 WIB
Miftahul Huda,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Ali Mustofa (16) tak akan melupakan detik-detik menegangkan ketika dirinya berada di antara hidup dan mati saat banjir lahar hujan Semeru menerjang Lumajang.

Tubuh warga Dusun Besuki, Desa Tambahrejo, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur itu nyaris terseret banjir lahar hujan di Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro pada Jumat (7/7/2023).

Baca juga: Cerita Warga, Takut Lintasi Jembatan Darurat dari Batang Pohon Pasca-banjir Lahar Semeru

Pemuda yang akrab disapa Tofa itu menyaksikan sepeda motornya digulung banjir lahar. Motor milik Tofa kemudian ditemukan dua hari setelah terjadinya banjir.

"Alhamdulillah saya masih diberi selamat, masih bisa sekolah dan nyenengin orangtua," kata Tofa yang hendak masuk ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tersebut saat ditemui, Rabu (12/7/2023).

Baca juga: Banjir Lahar Dingin Semeru, Warga: Saya Tidak Berani Pulang...

Rekam banjir

Kejadian bermula saat Tofa hendak ke rumah neneknya yang berada di Desa Tumpeng, Kecamatan Candipuro, Jumat (7/7/2023).

Ketika itu, Tofa mengendarai sepeda motor Beat berwarna putih dengan nomor polisi N 4196 YAQ.

Usai melewati jembatan Sungai Mujur dan sampai di Balai Desa Kloposawit, Tofa kembali berbalik kanan menuju jembatan Sungai Mujur.

Sebab, kata Tofa, kala itu banyak orang berbondong-bondong menuju jembatan untuk melihat banjir lahar.

"Kok, banyak orang yang ke jembatan akhirnya saya ikut, di sana sempat ngevideo banjir itu lama," kata Tofa.

Baca juga: Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Semeru Enggan Direlokasi

Motor terseret banjir

Tofa masih ingat saat itu banjir lahar di Sungai Mujur tiba-tiba semakin besar dan meluap hingga ke jalan raya.

Tofa dan warga lain yang tengah menonton banjir seketika panik dan berlarian meninggalkan jembatan.

Sambil berlari dan sesekali menengok ke belakang untuk melihat kondisi banjir, Tofa menghampiri sepeda motor miliknya yang diparkir 20 meter dari jembatan.

Baca juga: Menteri Basuki Ungkap Penyebab Jembatan Kali Glidik Lumajang-Malang Hanyut Diterjang Banjir Lahar

Gulungan banjir lahar yang meluap seolah mengejarnya. Tofa yang panik tak kunjung berhasil membuka kunci ganda sepeda motornya.

Saat banjir berjarak kurang dari satu meter, Tofa lantas menjatuhkan sepeda motornya dan berlari menyelamatkan diri.

"Saya buka kunci itu enggak bisa-bisa, waktu itu air sudah deket kaya yang satu meteran itu, pas ada yang bilang tinggalen sepedahe (tinggalkan sepeda motornya), langsung saya buang motornya, saya lari," kata Tofa.

Tofa menyaksikan langsung sepeda motornya digulung derasnya banjir lahar hujan Gunung Semeru.

Baca juga: Kawasan Lava Tour Semeru di Lumajang Aman dari Banjir Lahar Hujan, tetapi Tutup Sementara

Bersyukur bisa selamat

Kondisi  Jembatan Kali Glidik II Lumajang yang putus akibat banjir bandang pada Jumat (07/07/2023) lalu.Dok. Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Kondisi Jembatan Kali Glidik II Lumajang yang putus akibat banjir bandang pada Jumat (07/07/2023) lalu.

Kabar mengenai sepeda motor milik Tofa yang hanyut, menyebar dengan cepat.

Sang ayah, Harianto yang ketika itu memperbaiki ban sepeda di rumahnya langsung beranjak menuju Sungai Mujur untuk melihat kondisi putranya.

Betapa senangnya Harianto kala itu melihat putra sulungnya selamat dan berjalan menghampirinya.

Baca juga: Sejumlah Tempat Wisata di Lumajang Tutup Selama Status Tanggap Darurat Bencana

"Waktu itu saya sudah kerasa (sepeda motor hilang), jadi pas tak jemput itu dia jalan dari timur, ya sudah saya enggak marah langsung saya ajak pulang," katanya.

Harianto sudah bersyukur putranya kembali dengan selamat.

"Akhirnya kemarin itu motornya keseret, untung anaknya selamat," lanjut dia.

Ditemukan 2 hari kemudian

Dua hari berselang, Tofa mendapatkan kabar dari grup WhatsApp bahwa motornya telah ditemukan.

Lokasi penemuan berada di tengah persawahan warga di Desa Tumpeng, Kecamatan Candipuro.

Mendengar kabar itu, Tofa bergegas menuju lokasi untuk mengambil sepeda motornya. Kondisi sepeda motor Tofa sangat memprihatinkan saat itu.

Bodi motor rusak berat, lampu hilang, setir tak beraturan, dan knalpot terlepas.

Usai memperlihatkan surat tanda nomor kendaraan (STNK) kepada polisi, motor putih itu pun langsung dibawa pulang.

Meski mesin sepeda motornya belum bisa berfungsi, Tofa tetap bersyukur masih diberi keselamatan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau